Cerita Perjalanan Karier Penyanyi Jesenn, Jujur dalam Berkarya Menjadi Kunci

Media sosial kini bisa menjadi gerbang pembuka bagi seseorang untuk memulai karier bermusiknya. Hal itu telah dibuktikan oleh banyak orang, termasuk penyanyi Jesenn. Berawal dari sering membuat video-video cover lagu yang diunggah di media sosial, Jesenn kini mantap berkarier sebagai solois profesional di belantika musik Tanah Air.

Pria pemilik nama asli Jason Gunawan itu kini dikenal sebagai penyanyi sekaligus penulis lagu berbakat di Indonesia. Ketertarikan Jesenn pada musik sudah muncul sejak dia kecil. Dia diperkenalkan musik oleh sang ibu yang bertugas menjadi worship leader di gereja. Dari situ, dia mulai tergerak untuk mencoba mempelajari dan mendalami musik, salah satunya dengan belajar piano.

Baca juga: Profil Elma Dae Penyanyi dari Sony Music Indonesia yang Rilis Lagu dalam 3 Bahasa

Pengetahuan musiknya tidak didapatkan dari kelas-kelas formal maupun informal. Jesenn belajar musik secara autodidak baik dari sang ibu maupun platform YouTube. "Aku enggak punya teknik apa-apa, pengennya kalo nyanyi itu dari hati aja gitu," katanya saat berkunjung ke kantor Hypeabis.id, Rabu (22/11/2023).

Meski begitu, antusiasme dan keinginan Jesenn untuk bermusik tidak main-main. Hal itu dia salurkan dengan membuat video-video cover lagu yang diunggah ke media sosial sejak tahun 2019. Siapa sangka, bakatnya dalam bernyanyi itu dilirik oleh musisi Maia Estianty, hingga akhirnya dia tergabung menjadi salah satu anggota duo Pasto New Generation bersama Sion Simbolon.
  Namun, perjalanan Jesenn dengan Pasto New Generation tak lama. Setelah itu, akhirnya dia memutuskan untuk berkarya secara mandiri dengan merilis beberapa single termasuk album berjudul Jilid 1 pada 2022. Album tersebut terdiri dari 10 lagu, 8 lagu penuh dan 2 lagu spesial berupa sebuah monolog dan rangkuman instrumental dari lagu-lagu lainnya.

Kesepuluh lagu tersebut yakni Pendahuluan, Abstrak, Berlabuh, Salah Pijak, Seratus Alasan, Ragu, Salahkah, Pilu, Cahaya, dan Terimakasih.

Setelah merilis album itu, Jesenn mengaku sempat ingin berhenti bermusik. Kala itu, dia tidak mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya. Daripada mengejar karier menjadi musisi, Jesenn malah diminta untuk fokus berbisnis saja. Tapi, Jesenn merasa musik adalah dunia yang ingin digelutinya.

Akhirnya, ketekunan Jesenn itupun perlahan berbuah manis. Salah satu dalam album Jilid 1 yang berjudul Berlabuh, rupanya menarik minat Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI) untuk merekrutnya bergabung menjadi artis di label besar itu. Akhirnya, pada 2022, Jesenn resmi bergabung dengan SMEI dan merilis single Bukan Pilihan.

"Mereka percaya sama potensi gue, jadi selama gue di Sony Music, gue akan dorong diri gue terus untuk berkarya," ujarnya.
 
Di tengah banyaknya penyanyi pendatang baru di industri musik dalam negeri, Jesenn mengaku hanya ingin menjadi sosok yang jujur dan apa adanya dalam berkarya. Musik, baginya, adalah wadah untuk menyalurkan buah pikiran dan isi hatinya kepada para pendengarnya. Dengan harapan, itu bisa menjadi teman baik bagi siapapun yang pernah mengalami hal serupa.

Diakuinya, salah satu tantangan utama sebagai seorang penyanyi adalah konsisten berkarya. Terlebih, menurutnya, saat ini penyanyi juga harus bisa menjaga hubungan (engagement) dengan para pendengarnya di media sosial, termasuk membangun karakter yang kuat agar bisa diingat oleh banyak orang. "Sekarang ini lebih baik emang jadi diri sendiri, jangan jadi orang lain," ucapnya.

Jesenn sendiri baru saja merilis lagu Butuh Bertemu. Single bergenre pop-R&B itu merupakan ungkapan kerinduan sang solois pada seseorang yang sempat hadir dalam hidupnya. Seperti judulnya, lagu tersebut merupakan curahan hatinya yang ingin bertemu kembali dengan sosok, yang pernah berarti dan mengisi hari-harinya. Namun, semua kenangan manis itu tidak bisa terulang.

Ke depan, Jesenn mengatakan ingin lebih fokus mengeksplorasi diri dan produktif dalam membuat lagu-lagu. Meski karya-karyanya sebelumnya lebih kental dengan genre pop-R&B, dia mengaku tidak ingin membatasi diri hanya dalam satu aliran musik saja. Dia ingin terus mengasah kemampuan bermusiknya dan jujur dalam berkarya.

Editor: Fajar Sidik