Dapur Solo Punya Menu Baru Demi Gaet Segmentasi Anak Muda

Salah satu outlet masakan Jawa ternama, Dapur Solo meresmikan outlet baru di AEON Mall Tanjung Barat, Jakarta pada Rabu (22/11/2023). Menggenapkan toko ke-38, tentu Dapur Solo melalui banyak tantangan dalam menjaga konsistensi cita rasa khas masakan Jawa. Namun dalam menghadapi tantangan tersebut, Dapur Solo kembali pada visi dan misinya dalam mengenalkan makanan khas Jawa di kota-kota metropolitan.

General Marketing Manager Eatwell Culinary Indonesia Dwi Rahayu menjelaskan, saat ini Dapur Solo memiliki kedai yang cukup banyak berpusat di Jabodetabek. “Banyakan di Jakarta dan mostly juga banyak orang Jawa. Di sini kita ingin mengembalkan rasa rindu konsumen terhadap kuliner di kampung halamannya,” jelas Dwi dalam agenda Grand Opening Dapur Solo ke-38.

Baca juga: Resep Ayam Cili Padi, Kuliner Khas Malaysia Bercita Rasa Asam Manis

Salah satu menu andalan Dapur Solo adalah Nasi Langgi Solo. Menu ini merupakan masakan khas Solo yang terbilang paling laris di antara menu khas Jawa lainnya di Dapur Solo. Nasi Langgi dikemas dengan nasi kuning dengan lauk pauk seperti ayam dan abon. Tidak hanya dari segi makanan, Dapur Solo juga mendapat sambutan baik untuk lini minuman tradisional seperti wedang uwuh dan dawet.

Selain dari segi cita rasa, Dapur Solo juga membuat nuansa tradisional Jawa dengan sentuhan modern lewat ornamen dalam kedai terbarunya tersebut. Dwi menyebut, desain interior cukup menjadi fokus Dapur Solo di samping aspek cita rasa untuk kedai kali ini.

Dwi menjelaskan, desain dengan unsur Jawa ini dihadirkan sebagai upaya lebih dekat dan intim dengan konsumen. “Kami ingin lebih dekat sehingga menghadirkan inovasi pada sisi tampilan eksterior dan interior, menu, cara penyajian dan servis di restoran,” kata Dwi.

Menyasar Pasar Anak Muda

Dwi menyebut konsep Dapur Solo yang kental dengan paduan tradisional modern bertujuan menyasar segmentasi baru yaitu konsumen yang lebih muda. Karena selama ini, Dwi mengatakan makanan tradisional memang lebih banyak disukai generasi tua.

Menurut Dwi, konsumen dari kalangan generasi tua ini memang cenderung menyukai makanan khas Solo dengan cita rasa manis. Padahal, Dapur Solo memiliki banyak lini menu lainnya dengan cita rasa berbeda. Misalnya sensasi pedas yang bisa dicoba dalam hidangan menu gurame sambal dan sego cocolan sambal.

Namun salah satu jenis strategi yang cukup diperhitungkan Dapur Solo belakangan ini adalah memperluas lini makanan dan minuman dengan produk-produk kekinian. Tren kopi di kalangan anak muda menjadi ceruk baru bagi Dapur Solo untuk menjangkau segmentasi ini.

Dapur Solo memanfaatkan tren ini dengan menyediakan aneka ragam minuman kopi sebagai bentuk inovasi menu baru sekaligus strategi menggaet pasar anak muda.

“Kita mulai menyediakan aneka ragam sajian kopi dengan bahan-bahan seperti avocado atau brown sugar. Kami mengembangkan menu kopi ini sebagai daya tarik baru untuk market yang lebih muda,” ungkap Dwi.

Editor: Fajar Sidik