Grup Orkes Taman Bunga saat tampil di acara Madani International Film Festival 2023 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini Jakarta. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Datang dari Kampuang Nan Jauh di Mato, Mari Kita Sambut Orkes Taman Bunga

20 November 2023   |   14:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Malam itu, area belakang Teater Besar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta tampak ramai. Puluhan orang berkumpul, berjoget, dan bersuka cita menikmati alunan musik. Di atas panggung berukuran kecil, tampak sekelompok laki-laki berpakaian nyentrik, bersemangat memainkan alat musik mereka.

Mereka melantunkan berbagai lagu dalam bahasa Indonesia dan Minangkabau. Dengan irama musik orkes Melayu yang khas, sekelompok pemuda itu berhasil menghibur para penonton, serta membuat siapa pun yang datang pada malam itu, tak kuasa menahan diri untuk berjoget. 

Baca juga: Joget Dangdut Makin Asyik Berkat Merebaknya Lirik Berbahasa Daerah

Mereka adalah Orkes Taman Bunga (OTB), grup musik orkes yang berbasis di Kota Padang Panjang, Sumatra Barat. Berdiri sejak 2012, OTB konsisten mengusung perpaduan antara musik Minangkabau-Melayu dan dangdut yang dikemas ke dalam bentuk populer.
 
Lagu-lagu yang diciptakan OTB mayoritas beranjak dari cerita dan pengalaman sehari-hari. Mereka menggunakan bahasa Minangkabau dan Indonesia untuk lirik-liriknya, agar lebih dekat dengan pendengar. 
Semua itu disajikan dengan melodi instrumen etnik rumpun Melayu dan sentuhan modern.
 
"Kami menyebutnya orkes lokal irama kultural. Kami menggunakan tradisi [musik] Minang Melayu mulai dari instrumen dan teks-teks yang kami pakai. Kami menyuarakan persoalan di sekitar [lingkungan] kami hingga isu-isu yang ramai hari ini," kata Leva K. Balti, vokalis OTB saat ditemui Hypeabis.id, belum lama ini.
 
OTB digawangi oleh sekelompok anak muda yang mayoritas berkuliah di Institut Indonesia Padang Panjang. Mereka adalah Leva (vokal & tamborin), Jumaidil (mandolin & back vocal), Hario (ukulele & back vocal), Hendri (gitar & back vocal), Toni (bass guitar & back vocal), Fadli (flute tradisional), Hamzaini (accordian), Nicko (gandang katindiak), Wahyu (gandang nambo & back vocal), dan Herhka (maracas).
 

Grup Orkes Taman Bunga saat tampil di acara Madani International Film Festival 2023 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini Jakarta. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Grup Orkes Taman Bunga saat tampil di acara Madani International Film Festival 2023 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini Jakarta. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Sebelum tergabung ke dalam OTB, mereka sering membuat cover-cover lagu dari sejumlah grup orkes populer seperti Orkes Moral Pancaran Sinar Petromak (OM PSP), Orkes Moral Pengantar Minum Racun (PMR), Pemuda Harapan Bangsa (PHB), dan Nunung CS. Seiring waktu, mereka mulai membuat lagu sendiri dan mencari jati diri sebagai sebuah grup orkes.
 
Nama Orkes Taman Bunga sendiri diambil lantaran mereka ingin menghadirkan musik-musik ceria, laiknya bunga-bunga indah berwarna-warni bermekaran di taman. Siapa pun bakal senang dan terpana dibuatnya.
 
Leva mengatakan selain memang tertarik dengan musik orkes, OTB hadir juga untuk menghidupkan kembali grup-grup orkes di Sumatra Barat. Menurutnya, sejak Orkes Gumarang yang lahir pada tahun 1953 dan Orkes Kumbang Tjari yang berdiri pada 1961, nyaris tidak ada lagi grup orkes yang bergema di tanah Minang.
 
OTB mencoba untuk menghadirkan lagi musik-musik orkes yang lekat dengan budaya Minangkabau seperti digaungkan oleh Orkes Gumarang dan Orkes Kumbang Tjari. Namun, dari segi musikal, mereka juga banyak terinspirasi oleh para pendahulu grup orkes kenamaan seperti OM PSP dan OM PMR.
 
"Karena belum ada di Sumbar, boleh nih ngeramein lagi genre musik orkes. Bahkan saat itu kita bisa dibilang satu-satunya [grup orkes] di Sumatra. Tapi sekarang sudah banyak adik-adik yang bikin juga di Bengkulu dan Jambi," katanya.
 

Grup Orkes Taman Bunga saat tampil di acara Madani International Film Festival 2023 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini Jakarta. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Grup Orkes Taman Bunga saat tampil di acara Madani International Film Festival 2023 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini Jakarta. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Meski kini banyak bermunculan grup musik orkes, OTB memiliki ciri khas tersendiri yakni mengusung unsur lokalitas Minangkabau yang kuat. Selain dari segi lirik, beberapa instrumen yang digunakan OTB juga berasal dari tradisi musik Minangkabau seperti gandang katindiak dan gandang nambo.
 
Sejak tergabung menjadi sebuah grup band, OTB pun mulai sering mendapatkan undangan untuk manggung di berbagai acara kampus. Seiring waktu, namanya pun kian populer di kancah musik Sumatra hingga nasional. Terbentuk sejak 2012, OTB telah merilis sejumlah single dan mini album.
 
Lagu pertama yang mereka luncurkan yakni Balada Si Udin pada 2013, disusul dengan lagu Sijobang, Mother Song, Antara Ijal, Amak, dan Calon Minantu. Pada 2016, akhirnya mereka merilis album mini bertajuk Kita-Kita. Berisikan sembilan trek, lagu-lagu tersebut mengusung tema-tema kehidupan keseharian mereka mulai dari kisah perkuliahan hingga percintaan.
 
Baru setelah merilis album tersebut, OTB mulai mengeksplorasi tema-tema lagu yang lebih luas dengan mengangkat isu-isu kekinian yang menjadi perbincangan banyak orang, seperti fenomena riuhnya media sosial hingga maraknya berita hoaks. Tema-tema semacam itu tergabung dalam album mini kedua mereka bertajuk Bhineka Rasa yang dirilis pada 2020.

Terbaru, OTB merlis single remake Kampuang Nan Jauah Di Mato ciptaan Oslan Husain. Lagu tersebut digunakan sebagai musik soundtrack film Onde Mande. Berawal dari kampus di Padang Panjang, Sumatra Barat, gema musik OTB kini telah meluas ke berbagai daerah.
 
Panggung Synchronize Fest pada awal September 2023 menjadi momentum awal bagi OTB bisa manggung di Jakarta, dan menyapa kalangan penikmat musik yang lebih luas. Sebulan kemudian, mereka diundang kembali ke ibu kota sebagai bintang tamu di ajang Madani International Film Festival 2023 dan menghibur seluruh audiens di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.

Baca juga: Dari Orkes Melayu sampai Koplo, Regenerasi Dangdut Terus Berlanjut

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Cek Fitur Lensa Canon Zoom Ultra Wide Terbaru 2023, Dibanderol Rp50 Jutaan

BERIKUTNYA

Eksklusif Profil Yozua Makes: Pariwisata sebagai Penjaga Identitas & Budaya Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: