Cuplikan film Auto Bio Pamphlet. (Sumber gambar: Berlinale)

JAFF 2023 Bakal Dibuka Film Auto Bio Pamphlet & Ditutup dengan 13 Bom di Jakarta

16 November 2023   |   07:57 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Satu agenda yang tak boleh dilewatkan oleh para pencinta film di Indonesia yakni Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF). Festival film berskala internasional itu akan kembali digelar selama 8 hari pada 25 November - 2 Desember 2023. Menjadi perhelatan ke-18, JAFF akan menayangkan 205 film dari 25 negara Asia Pasifik dalam program kompetisi dan nonkompetisi.
 
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, JAFF tahun ini juga telah menyiapkan dua film spesial yang masing-masingnya akan tayang sebagai pembuka (opening) dan penutup (closing) festival. Dua film ini tentunya telah dikurasi oleh pihak penyelenggara, dan dinilai patut sebagai bahan diskusi lebih lanjut.
 
JAFF18 akan dibuka dengan penayangan Auto Bio Pamphlet, film debut sutradara Ashish Avinash Bende dari India, dan ditutup dengan penayangan perdana film 13 Bom di Jakarta, karya terbaru sutradara Angga Dwimas Sasongko.
Alexander Matius, Direktur Program JAFF mengatakan pada penyelenggaraan JAFF tahun ini, pihaknya ingin mempersembahkan nuansa yang sedikit berbeda. JAFF, sebagai festival perayaan sinema Asia Pasifik, akan dibuka dengan pengalaman yang ceria melalui film Auto Bio Pamphlet dari India.
 
"Ceritanya yang coming of age rasanya ringan dan cocok sebagai pembuka yang semangat dan menghibur,” ujarnya dalam keterangan resmi.
 
Lantaran film pembukanya berasal dari luar negeri, maka sebagai film penutup, JAF memilih karya filmmaker Indonesia yang memang telah dinantikan oleh para sinefil yaitu 13 Bom di Jakarta. "Pemutarannya di JAFF18 sekaligus akan menjadi world premiere sehingga akan memberikan pengalaman yang seru sebagai penutup," katanya.
Sinopsis Auto Bio Pamphlet
Auto Bio Pamphlet, atau yang memiliki judul asli Aatmapamphlet adalah film biografi komedi satir eksentrik dari anak sekolah berlatar tahun 90-an. Kisah film ini tak lain terinspirasi dari pengalaman dan memori sang sutradara, Ashish Avinash Bende. 
 
Alur ceritanya berkisah tentang karakter Srushti, berusia 10 tahun, yang secara tidak sengaja memegang tangan Ashish pada acara tahunan sekolah. Berawal dari kejadian itu, Ashish rupanya diam-diam menyimpan rasa suka terhadap Srushti meski cintanya tak berbalas.
 
Saat Ashish dan cintanya yang bertepuk sebelah tangan tumbuh dewasa, dia menyaksikan transformasi sosio-politik yang dramatis di sekelilingnya, keluarganya, kotanya, dan seluruh India. Kegembiraan dalam menemukan jawaban tentang dirinya dan kemanusiaan pun dimulai.
 
Persoalan kasta dan agama yang pelik mengancam persahabatan di antara anak-anak sekolah tersebut menjadi permusuhan. Namun, Ashish dan teman-teman sekelasnya akhirnya membuktikan bahwa persahabatan mereka lebih dalam daripada perpecahan sosial.
 
Seruan semangat persatuan pun lantang disuarakan oleh sekelompok anak sekolah tersebut. Secara tidak langsung mereka berusaha mendobrak tembok-tembok klasisme dan agama yang memecah-belah dan menghancurkan seluruh dunia, namun dengan penyampaian komedi yang populer.
 
"Aatmapamphlet menawarkan sebuah pandangan lucu tentang masyarakat India, bukan tentang seluruh dunia dari sudut pandang anak-anak," demikian tulis kata pengantar film tersebut.
 
Skenario film Auto Bio Pamphlet dibuat oleh Paresh Mokashi dan sinematografinya digarap oleh Satyajit Shobha Sriram. Adapun, film ini diproduksi oleh T-Series, Color Yellow Productions dan Zee Studios. Sebelumnya, film ini telah lebih dulu tayang di Festival Film Internasional Berlin ke-73.
Sinopsis 13 Bom di Jakarta
Film 13 Bom di Jakarta berkisah tentang situasi kelam Jakarta karena sekumpulan teroris melancarkan serangan dengan ancaman bom yang disebar di seantero ibu kota. Kekacauan itu bermula dari dua pengusaha muda di bidang uang digital bernama Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), yang diduga terlibat dalam aksi bom tersebut.
 
Di sisi lain, Arok (Rio Dewanto) merupakan seorang teroris yang memimpin aksi pengeboman di Jakarta. Dia memberikan peringatan bahwa akan ada 13 bom yang siap meledak setiap delapan jam. Serangan 13 bom ini akan menghancurkan kota dan menimbulkan banyak korban jiwa yang tak terhitung jumlahnya.
 
Setelah peringatan itu, tercipta tim khusus yang bertugas meringkus organisasi teroris, terutama Arok. Akan tetapi, apa yang direncanakan tim khusus itu diluar prediksi, diduga ada penyusup yang masuk ke dalam tim tersebut.
 
Disebut menjadi film aksi paling dinanti tahun ini, 13 Bom di Jakarta dibintangi oleh jajaran aktor dan aktris kenamaan Tanah Air seperti Chicco Kurniawan, Lutesha, Muhammad Khan, Putri Ayudya, Ganindra Bimo, Rukman Rosadi, Niken Anjani, Rio Dewanto, dan penyanyi Ardhito Pramono.

Baca juga: Galeri Indonesia Bekerja Sama Dengan Galeri Korea Selatan Adakan Pameran di Can's Gallery

Editor : Puput Ady Sukarno

SEBELUMNYA

Galeri Indonesia Bekerja Sama Dengan Galeri Korea Selatan Adakan Pameran di Can's Gallery

BERIKUTNYA

Solois Idgitaf Gelar Tur Konser Perdana di Tiga Kota, Perayaan Album Mengudara

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: