Nasi Dingin Lebih Baik Buat Penderita Diabetes? Ini Penjelasan Dokter
14 November 2023 |
14:11 WIB
Penderita diabetes diwajibkan untuk mengontrol pola makanannya. Ada banyak makanan yang dibatasi untuk dikonsumsi, salah satunya nasi yang diketahui memiliki indeks glikemik cukup tinggi dan meningkatkan kadar gula darah. Tidak hanya jumlahnya, namun juga proses penyajiannya.
Beberapa diabetes percaya mengonsumsi nasi dingin lebih baik ketimbang nasi hangat. Nasi dalam kondisi dingin dianggap memiliki kadar gula yang lebih rendah.
Baca juga: Sambut Hari Diabetes Sedunia, Begini 5 Cara Meminimalisir Penyakitnya
Menjawab hal ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Bekasi dr. Melisa Diah Puspitasari, menjelaskan nasi yang disajikan saat panas mengandung kadar karbohidrat yang tinggi karena gula di dalamnya mudah terurai dan diserap oleh sistem pencernaan. Alhasil terjadi lonjakan gula darah setelah makan.
Kendati demikian, bukan berarti kadar gula yang ada di dalam nasi dingin berkurang. Melisa menyampaikan suhu pada nasi tidak berpengaruh pada kadar gula yang ada di dalamnya, tetapi nasi yang didinginkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi diketahui akan menghasilkan sebuah zat bernama pati resisten.
Zat pati resisten adalah jenis serat yang tidak dicerna oleh tubuh, sehingga tidak diserap oleh tubuh. Zat teresbut dapat juga difermentasi oleh usus besar yang kemudian digunakan sebagai makanan bakteri baik di dalam usus.
“Proses fermentasi ini dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas insulin dan pengurangan lemak perut yang baik bagi diabetes,” ujar Melisa, dikutip Hypeabis.id, Selasa (14/11/2023).
Dia menerangkan pati resisten ini biasa ditemukan dalam karbohidrat yang dimasak kemudian didinginkan, salah satunya yaitu nasi dingin. Bahkan, zat pati resisten ditemukan lebih banyak pada nasi yang dihangatkan kembali setelah sebelumnya didinginkan.
Selain itu, nasi dingin yang dihangatkan kembali juga akan mengalami penurunan kandungan nutrisi, termasuk kadar karbohidrat yang lebih rendah jika dibandingkan dengan nasi yang baru dimasak.
Untuk nasi yang baru dimasak, Melisa menyarankan utuk meletakkannya beberapa saat di suhu ruang lalu dimasukkan ke dalam dalam kulkas untuk menghindari pertumbuhan spora dan kuman bila dibiarkan terlalu lama. Atau, bisa juga nasi yang disimpan di kulkas dipanaskan kembali sebelum dikonsumsi.
“Meskipun nasi dingin tidak dapat menurunkan kadar gula darah, tapi mengonsumsi nasi dingin dapat menghambat lonjakan kenaikan kadar gula darah setelah makan,” kata Melisa.
Akan tetapi perlu diingat, hal yang penting dalam mengonsumsi makanan bagi pasien diabetes menurutnya adalah porsi dari bahan makanan tersebut. Diabetes masih dapat mengonsumsi nasi hangat namun dalam jumlah yang tidak banyak. Bukan berarti pula diabetes yang memilih memakan nasi dingin dapat mengonsumsi dalam porsi yang besar atau bahkan dua piring saji.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Beberapa diabetes percaya mengonsumsi nasi dingin lebih baik ketimbang nasi hangat. Nasi dalam kondisi dingin dianggap memiliki kadar gula yang lebih rendah.
Baca juga: Sambut Hari Diabetes Sedunia, Begini 5 Cara Meminimalisir Penyakitnya
Menjawab hal ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Bekasi dr. Melisa Diah Puspitasari, menjelaskan nasi yang disajikan saat panas mengandung kadar karbohidrat yang tinggi karena gula di dalamnya mudah terurai dan diserap oleh sistem pencernaan. Alhasil terjadi lonjakan gula darah setelah makan.
Kendati demikian, bukan berarti kadar gula yang ada di dalam nasi dingin berkurang. Melisa menyampaikan suhu pada nasi tidak berpengaruh pada kadar gula yang ada di dalamnya, tetapi nasi yang didinginkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi diketahui akan menghasilkan sebuah zat bernama pati resisten.
Zat pati resisten adalah jenis serat yang tidak dicerna oleh tubuh, sehingga tidak diserap oleh tubuh. Zat teresbut dapat juga difermentasi oleh usus besar yang kemudian digunakan sebagai makanan bakteri baik di dalam usus.
“Proses fermentasi ini dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas insulin dan pengurangan lemak perut yang baik bagi diabetes,” ujar Melisa, dikutip Hypeabis.id, Selasa (14/11/2023).
Dia menerangkan pati resisten ini biasa ditemukan dalam karbohidrat yang dimasak kemudian didinginkan, salah satunya yaitu nasi dingin. Bahkan, zat pati resisten ditemukan lebih banyak pada nasi yang dihangatkan kembali setelah sebelumnya didinginkan.
Selain itu, nasi dingin yang dihangatkan kembali juga akan mengalami penurunan kandungan nutrisi, termasuk kadar karbohidrat yang lebih rendah jika dibandingkan dengan nasi yang baru dimasak.
Untuk nasi yang baru dimasak, Melisa menyarankan utuk meletakkannya beberapa saat di suhu ruang lalu dimasukkan ke dalam dalam kulkas untuk menghindari pertumbuhan spora dan kuman bila dibiarkan terlalu lama. Atau, bisa juga nasi yang disimpan di kulkas dipanaskan kembali sebelum dikonsumsi.
“Meskipun nasi dingin tidak dapat menurunkan kadar gula darah, tapi mengonsumsi nasi dingin dapat menghambat lonjakan kenaikan kadar gula darah setelah makan,” kata Melisa.
Akan tetapi perlu diingat, hal yang penting dalam mengonsumsi makanan bagi pasien diabetes menurutnya adalah porsi dari bahan makanan tersebut. Diabetes masih dapat mengonsumsi nasi hangat namun dalam jumlah yang tidak banyak. Bukan berarti pula diabetes yang memilih memakan nasi dingin dapat mengonsumsi dalam porsi yang besar atau bahkan dua piring saji.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.