Ilustrasi penderita diabetes. (Sumber gambar : Rawpixel/Freepik)

Rawan Kena Asam Urat & Hipertensi, Penderita Diabetes Wajib Ikuti 6 Kiat Ini

10 November 2023   |   18:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Diabetes rawan menimbulkan komplikasi penyakit jika tidak dikelola dengan tepat. Risiko yang paling sering dialami penderitanya, yakni terkena asam urat dan hipertensi. Hal ini terjadi karena saat mengidap diabetes, tubuh akan cenderung memiliki kadar gula yang tinggi lantaran tubuh tidak bisa lagi memproses gula dalam darah akibat resistensi insulin.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Pekanbaru Hady menyampaikan bahwa asam urat adalah penyakit radang sendi yang terjadi ketika asam urat di dalam tubuh meningkat, serta menumpuk dalam darah, hingga akhirnya menyebabkan nyeri sendi. Kondisi ini dapat terjadi di area kaki atau tangan.

Baca juga: Prediabetes Makan Mi Instan? Begini Risikonya
 
Hady menerangkan asam urat memiliki peran penting dalam mengendalikan kadar purin dalam tubuh yang kemudian akan dibuang melalui urine. Namun dalam kondisi tertentu, tubuh dapat memproduksi asam urat terlalu banyak. Jika itu terjadi maka tubuh akan mulai memproduksi kristal tajam yang bisa mengendap pada sendi dan jaringan-jaringan lainnya, hingga menghasilkan nyeri hebat.
 
Nah, para peneliti percaya diabetes berpengaruh pada tubuh dalam mengendalikan asam urat terutama jika mereka juga kelebihan berat badan atau obesitas. "Dalam kondisi tersebut, tubuh akan kesulitan membuang asam pada urat yang akhirnya dapat mengendap dan menyebabkan asam urat," ujarnya dikutip Hypeabis.id, Jumat (10/11/2023).
 
Adapun, hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah dalam tubuh meningkat di atas rata-rata karena berbagai faktor. Beberapa di antaranya, menyempitnya pembuluh darah, terganggunya keseimbangan cairan tubuh, dan masalah pada otot jantung dan pembuluh darah lainnya. Kondisi ini bisa berbahaya karena dapat membuat kerusakan permanen pada jantung dan pembuluh darah yang bisa berujung ke masalah serius seperti serangan jantung, hingga kematian mendadak.
 
Apabila dikaitkan dengan penderita diabetes, gula juga dapat meningkatkan tekanan darah apabila telah menyerang ginjal. Hal ini dikarenakan ginjal yang tidak bekerja dengan baik akan meninggalkan darah resisten terhadap cairan tubuh dan garam. "Jika cairan tubuh tidak terkendali dan garam meningkat, maka tekanan darah bisa meningkat dan menyebabkan hipertensi," jelasnya.
Oleh sebab itu, Hady menyarankan agar penderita diabetes disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan akan tinggi gula. Untuk asam urat disarankan untuk menurunkan konsumsi makanan tinggi akan kandungan purin, serta hipertensi disarankan untuk menurunkan kadar kolesterol serta garam. Berikut pola makan yang disarankan untuk penderita diabetes.
 

1. Hindari Buah Tinggi Fruktosa

Penderita diabetes biasanya disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan, karena bagus sebagai sumber gula alami yang dibutuhkan oleh mereka. Namun, beberapa jenis buah memiliki kandungan fruktosa yang tinggi, yaitu jenis gula di dalam buah yang bisa meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. 
 
Beberapa buah yang tinggi akan fruktosa yaitu apel, pisang, anggur, mangga, hingga semangka. Agar kadar asam urat tidak meningkat, sebaiknya konsumsi buah yang memiliki kandungan fruktosa rendah, seperti jenis buah-buahan citrus (jeruk, lemon, dll), kiwi, beri, hingga persik.
 

2. Pilih Serat

Serat adalah salah satu nutrisi yang memiliki peran penting dalam tubuh, yaitu untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan tetap lancar dan sehat. Selain manfaatnya untuk sistem pencernaan, serat juga dipercaya dapat membantu mengendalikan kadar asam urat di dalam tubuh. Serat cocok untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes yang memiliki asam urat.
 
Di samping itu, serat juga memiliki manfaat untuk menyerap lemak berlebih dalam tubuh sehingga bisa menurunkan risiko dari hipertensi. Beberapa makanan yang kaya akan kandungan serat antara lain yaitu jenis sayur-sayuran seperti timun, brokoli, dan jenis buah-buahan seperti jeruk dan pir.
 

3. Minum yang Cukup

Asam urat bisa larut dan mengendap di dalam darah, tetapi bisa dikeluarkan melalui urine. Oleh karena itu, jaga kesehatan ginjal dengan baik untuk mencegah asam urat bisa kambuh.
 
Hady menyebut penderita diabetes dan hipertensi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk bisa mengalami kerusakan ginjal. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal yaitu dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi 8 gelas air setiap harinya, sehingga siklus berurine tidak terganggu dan merusak ginjal.
 

4. Protein Rendah Lemak

Penderita diabetes sudah biasa untuk disarankan untuk memilih protein sebagai sumber energi, karena potensi kadar gula dapat melonjak apabila terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat. Namun, beberapa sumber protein memiliki kadar lemak yang tinggi sehingga bisa berbahaya untuk penderita hipertensi, seperti daging sapi dan kuning telur.
 
Pilihlah sumber protein yang memiliki kadar lemak relatif rendah, seperti putih telur, yoghurt tanpa gula, dada ayam yang diolah tanpa minyak, hingga ikan salmon dan tuna.
 

5. Batasi Garam

Garam sudah menjadi penyedap makanan umum yang biasa digunakan di hampir semua olahan makanan sehari-hari. Meski garam tidak mempengaruhi kadar gula di dalam darah, tetapi garam dapat memengaruhi tekanan darah dan itu tidak baik bagi penderita hipertensi maupun diabetes karena bisa menyebabkan beberapa komplikasi di masa depan.
 
Menurut American Diabetes (ADA), batas asupan garam yang aman untuk orang dewasa sehat maupun penderita diabetes yakni sekitar satu sendok teh garam per hari. Takaran tersebut sudah mengandung sektiar 2,3 gram natrium, batas yang cukup untuk tubuh.
 

6. Batasi Kacang

Bagi penderita diabetes yang memiliki riwayat asam urat, kacang bukanlah pilihan yang tepat karena memiliki kadar purin yang relatif tinggi. Hal tersebut dapat meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh. Sebaiknya, ganti cemilan dengan jenis buah-buahan beri seperti stroberi dan blueberry karena cocok untuk menurunkan kadar asam urat dan relatif memiliki kadar indeks glikemik yang rendah cocok untuk penderita diabetes. Beberapa produk gandum dan yoghurt rendah lemak dan gula juga bisa menjadi alternatif sebagai cemilan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Kopi Bisa Sebabkan Hipertensi? Begini Penjelasan Dokter Jantung

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Jangan Berlebihan, Konsumsi 4 Jenis Makanan Ini Bisa Bikin Kantuk

BERIKUTNYA

6 Outfit Selebritas yang Mencuri Perhatian di AMI Awards 2023

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: