Beberapa karya Arya Pandjalu dalam pameran Scratching Codes (sumber gambar Krack studio)

Melihat Ekspresi Puisi Visual Seniman Arya Pandjalu dari Pameran Scratching Codes

07 November 2023   |   22:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Seniman kontemporer Arya Pandjalu kembali menggelar pameran tunggal bertajuk Scratching Codes. Berlangsung di Krack Studio, Yogyakarta, dari 3 hingga 16 November 2023, Arya mencoba mengeksplorasi kepekaan visual dan artistiknya terhadap berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat.

Kiwari, perupa asal Bandung, Jawa Barat itu kembali berkarya dengan terobosan. Yaitu memindahkan ekspresi kasar dari penyekaan (scratching) melalui teknik sablon, digital dan manual, terutama untuk menciptakan dialog antara visual yang tidak terfilter dan yang dipoles.

Baca juga: Pameran One Piece The Great Era of Piracy Resmi Dibuka! Cek Jadwal, Tiket & Keseruannya

Tak hanya itu, dalam eksibisi kali ini Arya juga menciptakan serangkaian lukisan yang menciptakan dialog antara coretan-coretan, tulisan, dan citra grafis. Dalam proses kreatifnya, ekspresi tersebut juga ditransformasikan melalui gambar ulang dengan teknik yang unik. 

Hal itu misalnya terefleksi lewat karya berjudul Do'a #1 (Gesso,  Acrylic on linen, 30x 40 cm, 2023). Sesuai judulnya, karya ini mencoba menghadirkan komposisi yang mempertahankan keaslian penyekaan awal sambil melahirkan bentuk ekspresi baru yang berevolusi. 

Karya dengan tema serupa juga terejawantah dalam lukisan berjudul Raw Power, God is My Boss, Senyummu Selalu Menyambutku, dan Joyfull Intricacy #2. Salah satu keunikan dari karya tersebut adalah sang seniman seolah menghadirkan kepolosan anak-anak dalam menggambar.
 
 

Kurator pameran, Sudjud Dartanto mengatakan, dalam proses kreatifnya, Arya memang mengadopsi rasa eksplorasi yang menyenangkan. Terutama dalam mengekspos tanda-tanda kekanak-kanakan, lewat teknik kejelasan saat diolah menggunakan komputer.

Karya Arya yang lugas dan ekspresif juga mencerminkan sikap estetika punk, di mana dalam konteks grafis mencoba meniadakan aturan dan norma konvensional hukum komposisi rupa. Hal itu  tidak bisa dilepaskan dari latar belakangnya sebagai salah satu penggawa band punk asal Yogyakarta, Black Boots. 

"Arya mencoba menolak peraturan-peraturan yang dapat mengikat kreativitas, memilih merayakan spontanitas dan intuisi dalam setiap karyanya. Kita barangkali juga dapat menangkap spirit Art Brut dalam karya-karyanya, " kata Sudjud.

Tak hanya itu, ekspresi sang seniman dalam mengambil coretan-coretan vandalisme juga dapat berfungsi sebagai dialog imajiner atas ekspresi masyarakat, terutama dalam membongkar tindakan penyekaan atau filterisasi di kalangan akar rumput.

Menurut Sudjud, karya Arya juga menyuguhkan keindahan yang terlewatkan yang ditemukan dalam keacakan ekspresi yang tidak terduga. Khususnya dalam mengubah apa yang mungkin dianggap sebagai vandalisme yang kemudian divisualisasikan kembali dalam kanvas puisi visual. 

Sudjud mengungkap, lewat pameran tersebut sang seniman seolah juga menantang audiens untuk melihat di luar konvensi bahasa formal, Terutama untuk berinteraksi dengan suara-suara tak terkendali dari publik.

"Dengan menggabungkan coretan-coretan, kata-kata, dan figur, Arya menciptakan kembali sebuah dimensi yang mengingatkan [publik] pada kebebasan ekspresi tanpa hambatan yang biasa terjadi di masyarakat," katanya.
  
Arya Pandjalu merupakan seniman asal Bandung, Jawa Barat yang saat ini tinggal dan berkarya di Yogyakarta. Dalam berkarya, seniman jebolan ISI Yogyakarta itu banyak menggunakan berbagai media untuk mengkomunikasikan dan mentransformasikan ide-idenya, terutama dalam seni rupa.

Arya telah berpartisipasi dalam beberapa proyek dan pameran lokal dan internasional. Antara lain Mipaliuw Land Art Festival 2018, Hualien, Taiwan, Taiwan East Coast Land Arts Festival 2017, Taitung, Taiwan, Jakarta Contemporary Ceramics Biennale # 4, Taoyuan Land Art Festival dan masih banyak lagi.

Baca juga: Mengungkai Retrospeksi Perupa TuTu dalam Pameran Future Wisdom di Cans Gallery

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Frustasi dengan Rambut Lepek dan Berminyak? Ini Bahan Alami untuk Mengatasinya

BERIKUTNYA

10 Film Perjuangan untuk Merayakan Hari Pahlawan Nasional, dari Lawas hingga Kini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: