10 Film Perjuangan untuk Merayakan Hari Pahlawan Nasional, dari Lawas hingga Kini
07 November 2023 |
20:30 WIB
Setiap 10 November, Indonesia merayakan Hari Pahlawan Nasional sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk memperingatinya, salah satunya adalah dengan menonton film-film tentang perjuangan.
Film tentang perjuangan merupakan film yang banyak dibuat oleh para sineas di dalam negeri. Ada berbagai tujuan karya tersebut dibuat. Salah satu di antaranya adalah sebagai bentuk untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan nasionalisme.
Baca juga: 5 Rekomendasi Film untuk Memperingati Kemerdekaan Indonesia
Berbagai tema perjuangan diangkat oleh sineas di dalam negeri, dari mengangkat perjuangan tokoh pahlawan daerah sampai dengan nasional. Namun, tidak jarang juga tema yang diusung tentang perjuangan masyarakat Indonesia yang justru namanya tidak populer sebagai pahlawan.
Untuk menonton film-film perjuangan itu, ada berbagai cara yang dapat dilakukan oleh Genhype. Salah satu di antaranya adalah dengan memanfaatkan platform over the top (OTT) lantaran tidak jarang mereka menyajikan kembali tontontan tersebut.
Selain itu, kalian juga bisa mencari atau meminjam individu-individu yang memiliki koleksi film tentang perjuangan dari lama sampai dengan terbaru. Kalian juga bisa mencari komunitas-komunitas film yang kerap memutar karya tentang perjuangan dan menontonnya secara bersama-sama.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sejumlah film tentang perjuangan yang dapat menjadi pilihan untuk ditonton dari karya lawas sampai dengan yang terbaru.
Film lawas tentang perjuangan yang dapat menjadi pilihan untuk ditonton adalah November 1828 karya Sutradara Teguh Karya. Film perjuangan ini bukan tentang perjuangan mempertahankan atau merebut kemerdekaan.
November 1828 merupakan karya kolosal dari sang sutradara yang menampilkan sudut pandang rakyat jelata. Dengan mengambil latar perang Diponegoro atau perang jawa, film ini menyajikan konflik batin baik dari sisi rakyat yang ditindas dan juga penjajah.
Genhype akan merasakan suasana seperti menyaksikan sebuah teater ketika menonton lantaran film tersebut memiliki akar teater. Para penonton dapat melihat kekuatan film dalam dialog, bloking, dan juga akting para pemainnya.
Film lainnya tentang perjuangan yang dapat ditonton untuk mengisi Hari Pahlawan Nasinoal adalah Lewat Djam Malam karya Sutradara Usmar Ismail. Dalam film ini, para penonton akan mendapatkan cerita perjuangan yang berbeda karena tidak ada aksi tembak-tembakan.
Sang sutradara yang telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional itu menyajikan cerita tentang seorang pejuang yang baru pulang dari medan perang bernama Iskandar yang diperankan oleh AN Alcaff.
Usmar Ismail menggambarkan perjuangan berbeda yang dihadapi oleh Iskandar. Setelah selesai berjuang melawan penjajah, dia berjuang menghadapi kehidupan di tengah-tengah masyarakat dan mendapatkan kenyataan tentang diri yang dimanfaatkan.
Film perjuangan lainnya yang wajib menjadi tontonan dalam memperingati Hari Pahlawan Nasional adalah Darah dan Doa karya Usmar Ismail. Film ini menjadi film pertama yang digarap oleh sineas dalam negeri. Darah dan Doa bercerita tentang perjalanan pulang prajurit Divisi Siliwangi yang dipimpin oleh Kapten Sudarto dari Yogyakarta menuju Jawa Barat. Dalam perjalanan, mereka harus menghadapi para penjajah Belanda dan juga pemberontak.
Film lainnya yang dapat menjadi pilihan untuk ditonton dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional adalah Tjoet Nya’ Dhien karya Sutradara Eros Djarot. Diperankan oleh aktris senior Christine Hakim, film itu bercerita tentang perjuangan tokoh asal Aceh, yakni Tjoet Nya’ Dhien dalam menghadapi para penjajah.
Dia bersama pasukannya berpindah dari satu tempat ke tempat lain di dalam hutan, berlari dari kejaran pasukan Belanda atau memburunya. Bertahun-tahun bergerilya, kondisi kesehatannya pun mengalami penurunan.
Dalam kerentanannya tersebut, dia tak hanya harus menghadapi serbuan pasukan belanda yang mengejarnya tanpa lelah, tapi juga pengkhianatan dari orang-orang di sekelilingnya.
Selain menyuguhkan cerita yang apik, film yang dibuat pada 1988 itu juga menyajikan sinematografi yang menawan. Tampilan lanskap alam pegunungan dan hutan aceh serta langit pada shubuh terlihat seperti lukisan.
Film perjuangan lainnya yang tidak boleh dilewatkan oleh Genhype untuk mengisi hari pahlawan nasional adalah Guru Bangsa Tjokroaminoto. Karya garapan sutradara Garin Nugroho itu bercerita tentang tokoh Oemar Said Tjokroaminoto.
Ide-ide dan gagasan tentang kemerdekaan yang dimiliki oleh sang pejuang begitu kuat tersaji dalam film bergenre drama tersebut. Film ini bercerita tentang perjuangan Tjokroaminoto dan perannya sebagai guru tokoh-tokoh bangsa.
Film lainnya yang juga dapat menjadi pilihan untuk ditonton dalam meriahkan bulan ini adalah Merah Putih yang rilis pada 2009 silam. Film yang mendapatkan arahan dari Yadi Sugandi itu bercerita tentang perjuangan tentara Indonesia melawan penjajah Belanda.
Dibintangi oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Teuku Rifnu, Zumi Zola, dan Darius Sinathrya, film ini menyajikan perjuangan sekelompok tentara dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda. Namun, memiliki satu tujuan yang sama, yakni mengusir penjajah dari Indonesia.
Darah Garuda menjadi film lain yang dapat menjadi pilihan untuk merayakan bulan kemerdekaan dan memeriahkannya. Film yang rilis pada 2010 ini merupakan sekuel dari film Merah Putih atau film kedua dari Trilogi Merdeka yang bercerita tentang perjuangan melawan penjajah.
Para pemeran utama dalam film ini adalah Donny Alamsjah, Lukman Sardi, Darius Sinathrya, Teuku Rifnu, Ario Bayu, Rahayu Saraswati, Rudy Wowor, Atiqah Hasiholan, dan sebagainya. Dalam film ini, mereka harus berhadapan dengan tentara Indonesia yang ternyata berkhianat dan membela penjajah.
Dalam film ini, Sutradara Yadi Sugandi memberikan pengarahan bersama dengan Sutradara Connor Allyn untuk menciptakan cerita yang menarik, seru, dan menghibur.
Film lainnya yang dapat menjadi pilihan adalah Hati Merdeka yang tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 2011. Film ketiga dari Merah Putih dan Darah Garuda ini menjadi karya terakhir yang juga tidak boleh dilewatkan oleh Genhype yang ingin merayakan masa-masa kemerdekaan.
Selain karakter utama yang sudah ada sejak edisi pertama, Hati Merdeka juga menampilkan pemain lainnya seperti penyanyi Nugie yang berperan sebagai Wayan Suta.
Film lainnya yang dapat menjadi pilihan untuk memeriahkan bulan ini adalah Jenderal Soedirman. Karya dari Sutradara Viva Westi ini bercerita tentang sosok sang jenderal dalam memimpin perang gerilya menghadapi para penjajah di tanah air.
Pemain dalam film ini Adipati Dolken, Gogot Suryanto, Ibnu Jamil, Matiah Muchus, Baim Wong, Nugie, Lukman Sardi, Annisa Hertami, dan lainnya.
Kadet 1947 adalah film sejarah yang menceritakan tentang sekelompok kadet atau calon penerbang yang membantu perjuangan Bangsa Indonesia. Mereka menyerang markas tentara Belanda di Semarang, Ambarawa, dan Salatiga melalui udara meski belum ahli dalam menerbangkan pesawat. Film yang mendapatkan arahan dari Aldo Swastia itu dibintangi oleh Bisma Karisma, Kevin Julio, Marthino Lio, Omara Esteghlal, Wafda Saifan, Chicco Kurniawan, dan Fajar Nugra.
Baca juga: 3 Film tentang Kemerdekaan Indonesia dengan Tokoh Utama Perempuan
Editor: Dika Irawan
Film tentang perjuangan merupakan film yang banyak dibuat oleh para sineas di dalam negeri. Ada berbagai tujuan karya tersebut dibuat. Salah satu di antaranya adalah sebagai bentuk untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan nasionalisme.
Baca juga: 5 Rekomendasi Film untuk Memperingati Kemerdekaan Indonesia
Berbagai tema perjuangan diangkat oleh sineas di dalam negeri, dari mengangkat perjuangan tokoh pahlawan daerah sampai dengan nasional. Namun, tidak jarang juga tema yang diusung tentang perjuangan masyarakat Indonesia yang justru namanya tidak populer sebagai pahlawan.
Untuk menonton film-film perjuangan itu, ada berbagai cara yang dapat dilakukan oleh Genhype. Salah satu di antaranya adalah dengan memanfaatkan platform over the top (OTT) lantaran tidak jarang mereka menyajikan kembali tontontan tersebut.
Selain itu, kalian juga bisa mencari atau meminjam individu-individu yang memiliki koleksi film tentang perjuangan dari lama sampai dengan terbaru. Kalian juga bisa mencari komunitas-komunitas film yang kerap memutar karya tentang perjuangan dan menontonnya secara bersama-sama.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sejumlah film tentang perjuangan yang dapat menjadi pilihan untuk ditonton dari karya lawas sampai dengan yang terbaru.
1. November 1828 (1979)
Film lawas tentang perjuangan yang dapat menjadi pilihan untuk ditonton adalah November 1828 karya Sutradara Teguh Karya. Film perjuangan ini bukan tentang perjuangan mempertahankan atau merebut kemerdekaan.
November 1828 merupakan karya kolosal dari sang sutradara yang menampilkan sudut pandang rakyat jelata. Dengan mengambil latar perang Diponegoro atau perang jawa, film ini menyajikan konflik batin baik dari sisi rakyat yang ditindas dan juga penjajah.
Genhype akan merasakan suasana seperti menyaksikan sebuah teater ketika menonton lantaran film tersebut memiliki akar teater. Para penonton dapat melihat kekuatan film dalam dialog, bloking, dan juga akting para pemainnya.
2. Lewat Djam Malam (1954)
Film lainnya tentang perjuangan yang dapat ditonton untuk mengisi Hari Pahlawan Nasinoal adalah Lewat Djam Malam karya Sutradara Usmar Ismail. Dalam film ini, para penonton akan mendapatkan cerita perjuangan yang berbeda karena tidak ada aksi tembak-tembakan.
Sang sutradara yang telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional itu menyajikan cerita tentang seorang pejuang yang baru pulang dari medan perang bernama Iskandar yang diperankan oleh AN Alcaff.
Usmar Ismail menggambarkan perjuangan berbeda yang dihadapi oleh Iskandar. Setelah selesai berjuang melawan penjajah, dia berjuang menghadapi kehidupan di tengah-tengah masyarakat dan mendapatkan kenyataan tentang diri yang dimanfaatkan.
3. Darah dan Doa atau Long March of Siliwangi (1950)
Film perjuangan lainnya yang wajib menjadi tontonan dalam memperingati Hari Pahlawan Nasional adalah Darah dan Doa karya Usmar Ismail. Film ini menjadi film pertama yang digarap oleh sineas dalam negeri. Darah dan Doa bercerita tentang perjalanan pulang prajurit Divisi Siliwangi yang dipimpin oleh Kapten Sudarto dari Yogyakarta menuju Jawa Barat. Dalam perjalanan, mereka harus menghadapi para penjajah Belanda dan juga pemberontak.
4. Tjoet Nya’ Dhien (1988)
Film lainnya yang dapat menjadi pilihan untuk ditonton dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional adalah Tjoet Nya’ Dhien karya Sutradara Eros Djarot. Diperankan oleh aktris senior Christine Hakim, film itu bercerita tentang perjuangan tokoh asal Aceh, yakni Tjoet Nya’ Dhien dalam menghadapi para penjajah.
Dia bersama pasukannya berpindah dari satu tempat ke tempat lain di dalam hutan, berlari dari kejaran pasukan Belanda atau memburunya. Bertahun-tahun bergerilya, kondisi kesehatannya pun mengalami penurunan.
Dalam kerentanannya tersebut, dia tak hanya harus menghadapi serbuan pasukan belanda yang mengejarnya tanpa lelah, tapi juga pengkhianatan dari orang-orang di sekelilingnya.
Selain menyuguhkan cerita yang apik, film yang dibuat pada 1988 itu juga menyajikan sinematografi yang menawan. Tampilan lanskap alam pegunungan dan hutan aceh serta langit pada shubuh terlihat seperti lukisan.
5. Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)
Film perjuangan lainnya yang tidak boleh dilewatkan oleh Genhype untuk mengisi hari pahlawan nasional adalah Guru Bangsa Tjokroaminoto. Karya garapan sutradara Garin Nugroho itu bercerita tentang tokoh Oemar Said Tjokroaminoto.
Ide-ide dan gagasan tentang kemerdekaan yang dimiliki oleh sang pejuang begitu kuat tersaji dalam film bergenre drama tersebut. Film ini bercerita tentang perjuangan Tjokroaminoto dan perannya sebagai guru tokoh-tokoh bangsa.
6. Merah Putih (2009)
Film lainnya yang juga dapat menjadi pilihan untuk ditonton dalam meriahkan bulan ini adalah Merah Putih yang rilis pada 2009 silam. Film yang mendapatkan arahan dari Yadi Sugandi itu bercerita tentang perjuangan tentara Indonesia melawan penjajah Belanda.
Dibintangi oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Teuku Rifnu, Zumi Zola, dan Darius Sinathrya, film ini menyajikan perjuangan sekelompok tentara dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda. Namun, memiliki satu tujuan yang sama, yakni mengusir penjajah dari Indonesia.
7. Darah Garuda (2010)
Darah Garuda menjadi film lain yang dapat menjadi pilihan untuk merayakan bulan kemerdekaan dan memeriahkannya. Film yang rilis pada 2010 ini merupakan sekuel dari film Merah Putih atau film kedua dari Trilogi Merdeka yang bercerita tentang perjuangan melawan penjajah.
Para pemeran utama dalam film ini adalah Donny Alamsjah, Lukman Sardi, Darius Sinathrya, Teuku Rifnu, Ario Bayu, Rahayu Saraswati, Rudy Wowor, Atiqah Hasiholan, dan sebagainya. Dalam film ini, mereka harus berhadapan dengan tentara Indonesia yang ternyata berkhianat dan membela penjajah.
Dalam film ini, Sutradara Yadi Sugandi memberikan pengarahan bersama dengan Sutradara Connor Allyn untuk menciptakan cerita yang menarik, seru, dan menghibur.
8. Hati Merdeka (2011)
Film lainnya yang dapat menjadi pilihan adalah Hati Merdeka yang tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 2011. Film ketiga dari Merah Putih dan Darah Garuda ini menjadi karya terakhir yang juga tidak boleh dilewatkan oleh Genhype yang ingin merayakan masa-masa kemerdekaan.
Selain karakter utama yang sudah ada sejak edisi pertama, Hati Merdeka juga menampilkan pemain lainnya seperti penyanyi Nugie yang berperan sebagai Wayan Suta.
9. Jenderal Soedirman
Film lainnya yang dapat menjadi pilihan untuk memeriahkan bulan ini adalah Jenderal Soedirman. Karya dari Sutradara Viva Westi ini bercerita tentang sosok sang jenderal dalam memimpin perang gerilya menghadapi para penjajah di tanah air.
Pemain dalam film ini Adipati Dolken, Gogot Suryanto, Ibnu Jamil, Matiah Muchus, Baim Wong, Nugie, Lukman Sardi, Annisa Hertami, dan lainnya.
10. Kadet 1947
Kadet 1947 adalah film sejarah yang menceritakan tentang sekelompok kadet atau calon penerbang yang membantu perjuangan Bangsa Indonesia. Mereka menyerang markas tentara Belanda di Semarang, Ambarawa, dan Salatiga melalui udara meski belum ahli dalam menerbangkan pesawat. Film yang mendapatkan arahan dari Aldo Swastia itu dibintangi oleh Bisma Karisma, Kevin Julio, Marthino Lio, Omara Esteghlal, Wafda Saifan, Chicco Kurniawan, dan Fajar Nugra.
Baca juga: 3 Film tentang Kemerdekaan Indonesia dengan Tokoh Utama Perempuan
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.