Ilustrasi menyediakan akses khusu bagi difabel seperti stair lift. (Sumber gambar: CDC/ Unsplash)

Kenali 5 Desain Hunian Ramah Difabel, Mulai dari Halaman hingga Kamar Tidur yang Nyaman

06 November 2023   |   18:14 WIB
Image
Yulita Theresia Maghi Mahasiswi Jurnalistik Universitas Nusa Nipa Indonesia, Maumere.

Like
Desain bangunan perlu memiliki pertimbangan khusus dari para arsitek. Hal ini karena masyarakat dari berbagai kalangan menggunakan fasilitas tersebut. Tentu saja tidak menutup kemungkinan beberapa fasilitas tersebut juga digunakan oleh para disabilitas.

Demikian pula dengan bangunan untuk hunian yang pembangunannya juga butuh perhatian khusus apabila anggota keluarga atau penghuninya ada yang penyandang disabilitas. Tentu hunian yang nyaman bagi kita akan berbeda dengan interior rumah yang dibutuhkan oleh para difabel.

Oleh karena itu, kita perlu menyiapkan arsitektur hunian yang nyaman bagi anggota keluarga yang memiliki keterbatasan dalam segi fisik. Lantas bagaimana indikator hunian yang nyaman dan ramah bagi disabilitas?.

Kepada tim Hypeabis.id, Yohanes Pieter Pedor Parera, dosen arsitektur di Universitas Nusa Nipa Indonesia Maumere, menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membangun hunian yang ramah disabilitas.

“Hal yang perlu diperhatikan ketika membangun rumah yang nyaman bagi disabilitas yaitu keleluasan aksesibilitas, keamanan, dan kenyamanan penggunanya,” tutur Pieter.
 
Berdasarkan data arsitek, katanya, difabel atau orang cacat dibedakan dengan kebutuhan minimal yang sesuai, seperti bagi anggota keluarga yang punya keterbatasan dan bekerja di luar ruangan, perlu mempertimbangkan jalur masuk ke dalam hunian, keleluasaan pada area kamar mandi serta kamar tidur.

Selain itu, bagi difabel yang tidak dapat menjalankan aktivitasnya secara mandiri, seperti seseorang yang mengalami kelumpuhan dan menggunakan kursi roda, perlu mendapat kemudahan dalam perawatan dan transportasi atau akomodasi. Untuk kursi roda yang dikemudikan sendiri membutuhkan area yang cukup longgar.

Sedangkan bagi penyandang disabilitas yang menanggung sendiri pekerjaan rumah, perlu diperhatikan penataan interior dalam dapur dan hunian. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pekerjaannya. 

Tidak hanya beberapa hal di atas, dalam membangun hunian yang nyaman, penghuni juga perlu memperhatikan penggunaan interior. Berikut penggunaan interior yang disarankan oleh Pieter bagi pengguna kursi roda.

 

Penghuni rumah berkursi roda (Sumber foto: Freepik)

Penghuni rumah berkursi roda (Sumber foto: Freepik)

 

1. Akses Area Halaman Rumah

Keleluasaan aksesibilitas, dimulai dari area parkir kendaraan yang luas sehingga memudahkan akses keluar masuk kursi roda dari dan ke dalam kendaraan. Pada area halaman masuk ke dalam rumah, selain menggunakan anak tangga yang nyaman bagi penghuni, juga perlu disiapkan ram atau bidang miring bagi pengguna kursi roda.

Selain itu, penggunaan paving pada halaman rumah sebaiknya menggunakan material yang bertekstur dengan kemiringan tertentu agar pada saat hujan, air hujan tidak tergenang atau menjadi licin.

2. Akses Masuk dalam Hunian

Pintu masuk dibuat dengan ukuran yang lebih besar, dan menggunakan tuas untuk gagang pintu dan tidak menggunakan kenop pintu. Dengan demikian pintu akan makin mudah dan cepat untuk dibuka. Area dalam hunian harus memberikan kebebasan bergerak bagi penghuni, dan tidak dipenuhi dengan perabot yang berisiko mengganggu aktivitas difabel.
 

3.  Akses pada Interior Rumah

Penempatan sakelar lampu dan stop kontak juga menyesuaikan ketinggian pengguna, khususnya kaum difabel dan mudah untuk dijangkau. Pieter menyarankan stop kontak dapat ditempatkan pada bagian samping pintu masuk untuk semua ruangan. Selain itu, dalam area hunian perlu dilengkapi dengan pegangan untuk aksesibilitas yang tidak terhalang dengan furnitur apapun.
 

4. Akes Kamar Mandi

Satu di antara banyaknya kasus disabilitas ialah terjatuh saat menggunakan fasilitas kamar mandi. Hal ini tentu saja karena interior yang digunakan belum inklusi terhadap para difabel. Dijelaskan oleh Pieter, akses ke kamar mandi atau WC harus dipermudah, mulai dari penempatan kamar mandi hingga interior yang digunakan dalam kamar mandi.

Selain itu, Genhype juga perlu menyediakan akses pintu serta ruangan kamar mandi atau WC yang lebih luas. Hal ini agar para difabel memiliki akses yang lebih mudah dan nyaman. Selanjutnya, lantai kamar mandi juga perlu menggunakan material yang bertekstur dengan kemiringan ke arah pembuangan air kotor, sehingga air tidak tergenang dan lantai tidak menjadi licin.
 

5. Akses Kamar Tidur

Genhype, area kamar merupakan salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Dijelaskan oleh Pieter, kamar tidur yang digunakan oleh difabel perlu memiliki ruangan yang luas, sehingga memudahkan akses keluar dan masuk, serta pergerakan dalam ruang.

Bagi kalian yang ingin membangun hunian lebih dari 1 lantai, Pieter menekankan perlunya fasilitas pelengkap yakni lift khusus bagi kaum difabel (stair lift), terutama pengguna kursi roda yang ditempatkan di dekat area tangga.

Baca juga: 5 Desain Hunian Cocok untuk Rumah Tipe 36/72

Demikian beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun hunian yang ramah difabel. Lebih lanjut, Pieter juga menekankan pada area lantai, perlu dihindari penggunaan levelling yang berlebihan,  melengkapi lantai dengan menggunakan ram untuk menghindari level yang cukup tinggi.

Selain itu,tekstur material lantai juga perlu dihindari yang bisa menimbulkan licin atau antiselip. Khusus hunian yang menggunakan inovasi smart home, wajib dilengkapi dengan perangkat audio visual yang hanya menggunakan perintah suara.

Editor: M R Purboyo
 
 

SEBELUMNYA

4 Fakta Menarik Fashion Show BYO by Tommy Ambiyo di JFW 2024, Terinspirasi dari Film Zombie

BERIKUTNYA

BTOB Tak Perbarui Kontrak dengan Cube Entertainment Setelah 11 Tahun Bersama

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: