Kasus Cacar Monyet Bertambah di Jakarta, Ini Perbedaan Gejalanya dengan Cacar Air
01 November 2023 |
22:00 WIB
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengumumkan kasus cacar monyet di Jakarta kembali bertambah dari yang sebelumnya 21 menjadi 24 per Rabu (1/11/2023). Dari 24 kasus itu, satu orang telah dinyatakan sembuh, sementara 23 lainnya masih berstatus positif aktif dan sedang menjalani perawatan intensif.
Adapun, 23 kasus cacar monyet positif aktif semuanya laki-laki berusia 25-50 tahun yang tertular dari kontak seksual. Seluruhnya memiliki gejala ringan. Cacar monyet memiliki gejala yang hampir sama dengan cacar, sehingga kadang sulit dibedakan.
Hadianti Adlani, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Penyakit Tropik Infeksi dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya menjelaskan bahwa gejala klinis dari cacar monyet hampir sama dengan kasus smallpox atau cacar yang muncul pada era 1980-an dan cacar air dari virus varicella.
"Walaupun gejalanya lebih ringan daripada cacar, tetapi cacar monyet ini dapat menyebar secara luas di beberapa wilayah di Afrika," Kata Hadianti.
Baca juga: Kenali 5 Cara Pencegahan Cacar Monyet yang Sedang Merebak
Seperti yang diketahui, infeksi ini pertama kali ditemukan dari Afrika Tengah dan Afrika Barat yang dibawa oleh virus Human Monkeypox dari monyet dan kera lalu ditularkan pada manusia. Namun, cacar monyet adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejalanya yang berlangsung selama 14-21 hari.
"Gejala awalnya berupa demam dan sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening yang dapat dirasakan di leher, ketiak, ataupun selangkangan, nyeri otot atau punggung, dan badan terasa lemas," jelas Hadianti.
Lebih lanjut dia berujar, dalam 1-3 hari setelah gejala awal akan muncul ruam atau lesi pada kulit dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainya, lalu timbul bintik merah seperti cacar (makulapapula) lepuh berisi cairan bening ataupun lepuh berisi nanah.
"Setelah melewati tujuh hari pertama, lesi atau lepuh berlubang dan bernanah tersebut dapat berkembang di seluruh tubuh mulai dari wajah hingga kaki," katanya.
Secara klinis, diagnosis monkeypox dapat bisa mirip dengan penyakit ruam lainnya, seperti smallpox, varicella atau cacar air, campak, infeksi kulit akibat bakteri, kudis, sifilis, dan alergi terkait obat tertentu karena gejala klinisnya yang hampir sama.
"Pembesaran kelenjar getah bening dapat menjadi gejala khas untuk membedakan monkeypox dengan penyakit cacar lain yang serupa, seperti cacar, dan cacar air," ujarnya.
Hadianti berujar, untuk mengetahui apakah gejala tersebut benar cacar monyet atau cacar dan cacar air, hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan laboratorium menggunakan uji Polymerase Chain Reaction (PCR) pada spesimen swab tonsil, swab nasopharyngeal, cairan lesi, dan serum.
Nah Genhype, berikut adalah perbedaan gejala klinis pada cacar monyet (monkeypox), cacar (smallpox), atau atau cacar air (varicella).
Editor: Syaiful Millah
Adapun, 23 kasus cacar monyet positif aktif semuanya laki-laki berusia 25-50 tahun yang tertular dari kontak seksual. Seluruhnya memiliki gejala ringan. Cacar monyet memiliki gejala yang hampir sama dengan cacar, sehingga kadang sulit dibedakan.
Hadianti Adlani, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Penyakit Tropik Infeksi dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya menjelaskan bahwa gejala klinis dari cacar monyet hampir sama dengan kasus smallpox atau cacar yang muncul pada era 1980-an dan cacar air dari virus varicella.
"Walaupun gejalanya lebih ringan daripada cacar, tetapi cacar monyet ini dapat menyebar secara luas di beberapa wilayah di Afrika," Kata Hadianti.
Baca juga: Kenali 5 Cara Pencegahan Cacar Monyet yang Sedang Merebak
Seperti yang diketahui, infeksi ini pertama kali ditemukan dari Afrika Tengah dan Afrika Barat yang dibawa oleh virus Human Monkeypox dari monyet dan kera lalu ditularkan pada manusia. Namun, cacar monyet adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejalanya yang berlangsung selama 14-21 hari.
"Gejala awalnya berupa demam dan sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening yang dapat dirasakan di leher, ketiak, ataupun selangkangan, nyeri otot atau punggung, dan badan terasa lemas," jelas Hadianti.
Lebih lanjut dia berujar, dalam 1-3 hari setelah gejala awal akan muncul ruam atau lesi pada kulit dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainya, lalu timbul bintik merah seperti cacar (makulapapula) lepuh berisi cairan bening ataupun lepuh berisi nanah.
"Setelah melewati tujuh hari pertama, lesi atau lepuh berlubang dan bernanah tersebut dapat berkembang di seluruh tubuh mulai dari wajah hingga kaki," katanya.
Secara klinis, diagnosis monkeypox dapat bisa mirip dengan penyakit ruam lainnya, seperti smallpox, varicella atau cacar air, campak, infeksi kulit akibat bakteri, kudis, sifilis, dan alergi terkait obat tertentu karena gejala klinisnya yang hampir sama.
"Pembesaran kelenjar getah bening dapat menjadi gejala khas untuk membedakan monkeypox dengan penyakit cacar lain yang serupa, seperti cacar, dan cacar air," ujarnya.
Hadianti berujar, untuk mengetahui apakah gejala tersebut benar cacar monyet atau cacar dan cacar air, hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan laboratorium menggunakan uji Polymerase Chain Reaction (PCR) pada spesimen swab tonsil, swab nasopharyngeal, cairan lesi, dan serum.
Nah Genhype, berikut adalah perbedaan gejala klinis pada cacar monyet (monkeypox), cacar (smallpox), atau atau cacar air (varicella).
Gejala Cacar Monyet
- Sakit kepala
- Demam akut >38,5 derajat Celcius
- Pembesaran kelenjar getah bening (limfadenopati)
- Nyeri otot (myalgia)
- Sakit punggung
- Kelemahan tubuh (asthenia)
- Lesi atau benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh)
- Ruam pada wajah kemudian menyebar ke bagian lainnya
Gejala Cacar (smallpox)
- Demam tinggi
- Sakit kepala berat
- Sakit punggung
- Sakit perut
- Kelelahan ekstrem.
- Muntah
- Ruam yang dimulai di mulut dan menyebar ke wajah, lalu ke seluruh tubuh
- Luka akibat ruam menjadi bintil keras
Gejala Cacar Air (varicella)
- Demam yang berlangsung 3-5 hari dan biasanya kurang dari 39 derajat Celcius.
- Kehilangan selera makan
- Nyeri otot atau sendi
- Gejala batuk atau pilek
- Sakit kepala
- Gatal dan ruam yang dimulai dari kulit kepala, wajah, kelopak mata, dalam mulut., atau kelamin
- Ruam berkembang menjadi bintik-bintik
- Ruam akan berkembang menjadi lepuh berisi cairan yang akan berubah jadi keruh.
- Lepuh akan menjadi luka kering yang akan rontok setelah satu minggu
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.