Tidak Semua Pemeran Lancar Berbahasa Jawa, Cerita Sutradara Fajar Nugros Garap Film Srimulat: Hidup Memang Komedi
01 November 2023 |
13:35 WIB
Film Srimulat: Hidup Memang Komedi baru saja merilis poster dan trailer terbarunya. Diproduksi oleh MNC Pictures dan IDN Pictures, film komedi yang mengisahkan perjuangan grup lawak Srimulat ini bakal tayang pada 23 November 2023 mendatang.
Sebelum dikenal sebagai grup lawak legendaris, Srimulat yang beranggotakan Gepeng, Basuki, Asmuni, Timbul, Tarsan, Tessy, Nunung, Ana, Paul, dan Djujuk ini telah melalui perjalanan yang berliku. Masing-masing anggotanya punya perjuangan berbeda dalam menemukan karakter ikonik mereka.
Selama melawat ke Jakarta untuk menjadi bintang tamu di TV nasional, grup ini juga menghadapi konflik internal yang beragam. Dari kisah cinta Gepeng dan Royani, hingga Tessy yang mengalami krisis identitas.
Fajar Nugros, sutradra Srimulat: Hidup Memang Komedi mengatakan bahwa film ini akan dibintangi oleh 12 aktor yang akan memerankan anggota grup aslinya. Juan Bio One akan berperan sebagai Gepeng, Indah Permatasari sebagai Royani, Elang El Gibran sebagai Basuki, dan Erika Carlina sebagai Djudjuk.
Kemudian, ada Dimas Anggara sebagai Timbul, Morgan Oey sebagai Paul, Zulfa Maharani sebagai Nunung, Ibnu Jamil sebagai Tarzan, Erick Estrada sebagai Tessy, Ana sebagai Naimma Aljufri, Teuku Rifnu Wikana sebagai Asmuni, Rukman Rosadi sebagai Teguh, dan Rano Karno sebagai Babe Makmur.
Bagi Fajar, bisa mengumpulkan 12 aktor dan membangun kerja sama dengan mereka adalah sebuah privilege. Sebab, menurutnya, cukup menantang untuk menyatukan jadwal syuting mereka yang cukup sibuk.
Di sisi lain, tidak semua pemain juga bisa dengan lancar berbicara dengan bahasa Jawa. Oleh karena itu, selain fokus pada adegan, para aktor juga mesti melatih berbicara dengan logat Jawa agar lebih merepresentasikan para anggota grup Srimulat yang sebenarnya.
Baca juga: Film Srimulat: Hidup Memang Komedi Angkat Kembali Kisah Grup Lawak Legendaris
“Pada akhirnya mereka bisa menjelma jadi orang Jawa. Itu sebuah proses yang luar biasa,” ucap Fajar Nugros dalam konferensi pers, Senin (31/1/2023).
Terkait dengan adegan komedi, Fajar menyebut dirinya tidak memakai jasa komedi konsultan. Untuk menciptakan lawakan khas Srimulat, dia meramunya dengan cara melakukan riset terhadap tayangan maupun audio ketika grup komdei legendaris ini tampil.
Selain itu, Fajar juga kerap berdiskusi dengan para anggota Srimulat yang masih hidup untuk bercerita tentang jenis komedi seperti apa yang dimainkan kala itu. Dengan cara ini, para pemain bisa menyisipkan komedi yang segar, tetapi tetap dengan ciri khas Srimulat.
“Untuk meramu Srimulat, kami biasanya me-recall kembali memori komedi masa kecil masing-masing, lalu dikumpulkan di dalam film,” imbuhnya.
Menurut Fajar, salah satu tantangan beratnya ialah bagaimana caranya memasukkan pola komedi khas Srimulat ke dalam cerita, sehingga lawakan yang muncul tidak akan terkesan seperti tempelan semata.
Dirinya berharap film ini akan diterima oleh masyarakat Indonesia, utamanya untuk menghidupkan kembali memori kolektif terhadap grup lawak legendaris ini. Terlebih, jika ditarik ke era sekarang, film ini juga akan terasa lebih relate untuk masyarakat yang sedang hidup di perantauan.
“Film ini punya kedekatan tersendiri dengan para perantau yang masih berjuang di ibukota,” tuturnya.
Selain itu, film ini terasa makin istimewa karena menghadirkan Tessy dan Nunung, dua anggota Srimulat asli yang sudah tampak di dalam trailer. Keduanya pun terlihat aktif membantu para pemeran untuk menghidupkan karakter masing-masing.
Baca juga: Reviu Srimulat: Tak Ada yang 'Mustahal', Kecuali Cerita Filmnya
Editor: Dika Irawan
Sebelum dikenal sebagai grup lawak legendaris, Srimulat yang beranggotakan Gepeng, Basuki, Asmuni, Timbul, Tarsan, Tessy, Nunung, Ana, Paul, dan Djujuk ini telah melalui perjalanan yang berliku. Masing-masing anggotanya punya perjuangan berbeda dalam menemukan karakter ikonik mereka.
Selama melawat ke Jakarta untuk menjadi bintang tamu di TV nasional, grup ini juga menghadapi konflik internal yang beragam. Dari kisah cinta Gepeng dan Royani, hingga Tessy yang mengalami krisis identitas.
Fajar Nugros, sutradra Srimulat: Hidup Memang Komedi mengatakan bahwa film ini akan dibintangi oleh 12 aktor yang akan memerankan anggota grup aslinya. Juan Bio One akan berperan sebagai Gepeng, Indah Permatasari sebagai Royani, Elang El Gibran sebagai Basuki, dan Erika Carlina sebagai Djudjuk.
Kemudian, ada Dimas Anggara sebagai Timbul, Morgan Oey sebagai Paul, Zulfa Maharani sebagai Nunung, Ibnu Jamil sebagai Tarzan, Erick Estrada sebagai Tessy, Ana sebagai Naimma Aljufri, Teuku Rifnu Wikana sebagai Asmuni, Rukman Rosadi sebagai Teguh, dan Rano Karno sebagai Babe Makmur.
Bagi Fajar, bisa mengumpulkan 12 aktor dan membangun kerja sama dengan mereka adalah sebuah privilege. Sebab, menurutnya, cukup menantang untuk menyatukan jadwal syuting mereka yang cukup sibuk.
Di sisi lain, tidak semua pemain juga bisa dengan lancar berbicara dengan bahasa Jawa. Oleh karena itu, selain fokus pada adegan, para aktor juga mesti melatih berbicara dengan logat Jawa agar lebih merepresentasikan para anggota grup Srimulat yang sebenarnya.
Baca juga: Film Srimulat: Hidup Memang Komedi Angkat Kembali Kisah Grup Lawak Legendaris
“Pada akhirnya mereka bisa menjelma jadi orang Jawa. Itu sebuah proses yang luar biasa,” ucap Fajar Nugros dalam konferensi pers, Senin (31/1/2023).
Konferensi Pers Film Srimulat: Hidup Memang Komedi (Sumber gambar: Dokumen Film Srimulat: Hidup Memang Komedi/Arman Poplicist)
Selain itu, Fajar juga kerap berdiskusi dengan para anggota Srimulat yang masih hidup untuk bercerita tentang jenis komedi seperti apa yang dimainkan kala itu. Dengan cara ini, para pemain bisa menyisipkan komedi yang segar, tetapi tetap dengan ciri khas Srimulat.
“Untuk meramu Srimulat, kami biasanya me-recall kembali memori komedi masa kecil masing-masing, lalu dikumpulkan di dalam film,” imbuhnya.
Menurut Fajar, salah satu tantangan beratnya ialah bagaimana caranya memasukkan pola komedi khas Srimulat ke dalam cerita, sehingga lawakan yang muncul tidak akan terkesan seperti tempelan semata.
Dirinya berharap film ini akan diterima oleh masyarakat Indonesia, utamanya untuk menghidupkan kembali memori kolektif terhadap grup lawak legendaris ini. Terlebih, jika ditarik ke era sekarang, film ini juga akan terasa lebih relate untuk masyarakat yang sedang hidup di perantauan.
“Film ini punya kedekatan tersendiri dengan para perantau yang masih berjuang di ibukota,” tuturnya.
Selain itu, film ini terasa makin istimewa karena menghadirkan Tessy dan Nunung, dua anggota Srimulat asli yang sudah tampak di dalam trailer. Keduanya pun terlihat aktif membantu para pemeran untuk menghidupkan karakter masing-masing.
Baca juga: Reviu Srimulat: Tak Ada yang 'Mustahal', Kecuali Cerita Filmnya
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.