Ini Sejarah Bulan Kesadaran Kanker Payudara
26 October 2023 |
10:12 WIB
Tahukah Genhype bahwa Oktober merupakan Bulan Kesadaran Kanker Payudara atau Breast Cancer Awareness Month. Bulan ke-10 dalam kalender masehi tersebut menjadi peringatan guna memromosikan skrining dan pencegahan penyakit tersebut. Bukan tanpa sebab, ada ratusan ribu orang meninggal dunia akibat kanker ini.
Dikutip dari laman breastcancer.org dan berbagai sumber lainnya, Bulan Kesadaran Kanker Payudara bermula pada 1985 silam. Pada saat itu, American Canceer Society bekerja sama dengan Imperial Chemical Industries melakukan kampanye tentang hal tersebut.
Baca juga: Sejarah Hari Kanker Payudara Sedunia, Diperingati Tiap 19 Oktober
Program yang awalnya hanya dilakukan selama seminggu pada akhirnya menjadi selama satu bulan penuh. Kampanye yang pada awalnya hanya berada di Amerika Serikat itu menyebar ke seluruh dunia.
Dalam kampanyenya, mereka berusaha untuk meningkatkan kesadaran banyak orang tentang kanker payudara, mendidik individu mengenai metode pencegahan dan deteksi dini, serta mengumpulkan dana guna penelitian terkait penyakit ini.
Sebagai bagian dari peringatan Bulan Kanker Payudara itu, penggunaan pita merah muda terjadi pada 1992 meskipun sebenarnya pita tersebut hampir tidak berwarna pink. Pada awalnya, Charlotte Haley memulainya dengan warna peach.
Hanya saja, pada saat yang sama, Editor In Chief majalah Self Alexandra Penney bersama Estée Lauder's Senior Corporate Vice President Evelyn Lauder membagikan pita berwarna merah muda pada edisi Bulan Kesadaran Kanker Payudara tahunan kedua majalah itu.
Jangkauan majalan yang luas dan merek Estée Lauder yang besar membuat warna merah jambu lebih unggul dari peach, sehingga pada saat ini pita dengan warna pink digunakan oleh organisasi kanker payudara di dunia.
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang ada di hampir negara di dunia. Laman Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Juli 2023 menyebutkan bahwa penyakit ini menyebabkan 685.000 wanita meninggal secara global pada 2020.
Sekitar setengah dari seluruh penderita kanker payudara adalah wanita yang tidak memiliki faktor risiko spesifik selain jenis kelamin dan usia. Sementara itu, pria yang mengalami kanker payudara mencapai 0,5 persen – 1 persen di seluruh dunia.
Secara keseluruhan, jumlah wanita yang mengalami kanker payudara mencapai 2,3 juta orang pada 2020. Sementara itu, pada tahun yang sama, terdapat 7,8 juta perempuan yang didiagnosis menderita kanker tersebut dalam lima tahun terakhir.
Kanker payudara adalah penyakit di mana sel-sel payudara abnormal tumbuh di luar kendali dan membentuk tumor. Jika dibiarkan, tumor bisa menyebar ke seluruh tubuh dan berakibat fatal.
Sel kanker payudara dimulai di dalam saluran susu dan/atau lobulus penghasil susu di payudara. Bentuk paling awal (in situ) tidak mengancam jiwa. Sel kanker dapat menyebar ke jaringan payudara terdekat (invasi). Hal ini menciptakan tumor yang menyebabkan benjolan atau penebalan.
Kanker dapat menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau organ lain (bermetastasis) dan bisa berakibat fatal bagi penderitanya.
Penderita kanker payudara dapat memiliki gejala yang beragam, terlebih bila sudah dalam stadium lanjut. Kebanyakan orang tidak akan merasakan gejala apa pun saat penyakit masih dalam tahap awal.
Gejala itu bisa seperti benjolan atau penebalan payudara dan seringkali tanpa rasa sakit; perubahan ukuran, bentuk, atau penampilan payudara; lesung pipit, kemerahan, lubang atau perubahan lain pada kulit; perubahan penampilan puting atau kulit di sekitar puting (areola); dan cairan abnormal atau berdarah dari puting.
WHO menuliskan bahwa orang dengan benjolan payudara yang tidak normal harus mencari perawatan medis, meskipun benjolan tersebut tidak terasa sakit.
Kebanyakan benjolan payudara bukan merupakan kanker. Namun, benjolan payudara yang bersifat kanker kemungkinan besar berhasil diobati jika ukurannya masih kecil dan belum menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya.
Baca juga: Tiga Pengobatan Kanker Darah Ini Beri Harapan Hidup Pasien Lebih Tinggi
Editor: Indyah Sutriningrum
Dikutip dari laman breastcancer.org dan berbagai sumber lainnya, Bulan Kesadaran Kanker Payudara bermula pada 1985 silam. Pada saat itu, American Canceer Society bekerja sama dengan Imperial Chemical Industries melakukan kampanye tentang hal tersebut.
Baca juga: Sejarah Hari Kanker Payudara Sedunia, Diperingati Tiap 19 Oktober
Program yang awalnya hanya dilakukan selama seminggu pada akhirnya menjadi selama satu bulan penuh. Kampanye yang pada awalnya hanya berada di Amerika Serikat itu menyebar ke seluruh dunia.
Dalam kampanyenya, mereka berusaha untuk meningkatkan kesadaran banyak orang tentang kanker payudara, mendidik individu mengenai metode pencegahan dan deteksi dini, serta mengumpulkan dana guna penelitian terkait penyakit ini.
Sebagai bagian dari peringatan Bulan Kanker Payudara itu, penggunaan pita merah muda terjadi pada 1992 meskipun sebenarnya pita tersebut hampir tidak berwarna pink. Pada awalnya, Charlotte Haley memulainya dengan warna peach.
Hanya saja, pada saat yang sama, Editor In Chief majalah Self Alexandra Penney bersama Estée Lauder's Senior Corporate Vice President Evelyn Lauder membagikan pita berwarna merah muda pada edisi Bulan Kesadaran Kanker Payudara tahunan kedua majalah itu.
Jangkauan majalan yang luas dan merek Estée Lauder yang besar membuat warna merah jambu lebih unggul dari peach, sehingga pada saat ini pita dengan warna pink digunakan oleh organisasi kanker payudara di dunia.
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang ada di hampir negara di dunia. Laman Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Juli 2023 menyebutkan bahwa penyakit ini menyebabkan 685.000 wanita meninggal secara global pada 2020.
Sekitar setengah dari seluruh penderita kanker payudara adalah wanita yang tidak memiliki faktor risiko spesifik selain jenis kelamin dan usia. Sementara itu, pria yang mengalami kanker payudara mencapai 0,5 persen – 1 persen di seluruh dunia.
Secara keseluruhan, jumlah wanita yang mengalami kanker payudara mencapai 2,3 juta orang pada 2020. Sementara itu, pada tahun yang sama, terdapat 7,8 juta perempuan yang didiagnosis menderita kanker tersebut dalam lima tahun terakhir.
Kanker payudara adalah penyakit di mana sel-sel payudara abnormal tumbuh di luar kendali dan membentuk tumor. Jika dibiarkan, tumor bisa menyebar ke seluruh tubuh dan berakibat fatal.
Sel kanker payudara dimulai di dalam saluran susu dan/atau lobulus penghasil susu di payudara. Bentuk paling awal (in situ) tidak mengancam jiwa. Sel kanker dapat menyebar ke jaringan payudara terdekat (invasi). Hal ini menciptakan tumor yang menyebabkan benjolan atau penebalan.
Kanker dapat menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau organ lain (bermetastasis) dan bisa berakibat fatal bagi penderitanya.
Penderita kanker payudara dapat memiliki gejala yang beragam, terlebih bila sudah dalam stadium lanjut. Kebanyakan orang tidak akan merasakan gejala apa pun saat penyakit masih dalam tahap awal.
Gejala itu bisa seperti benjolan atau penebalan payudara dan seringkali tanpa rasa sakit; perubahan ukuran, bentuk, atau penampilan payudara; lesung pipit, kemerahan, lubang atau perubahan lain pada kulit; perubahan penampilan puting atau kulit di sekitar puting (areola); dan cairan abnormal atau berdarah dari puting.
WHO menuliskan bahwa orang dengan benjolan payudara yang tidak normal harus mencari perawatan medis, meskipun benjolan tersebut tidak terasa sakit.
Kebanyakan benjolan payudara bukan merupakan kanker. Namun, benjolan payudara yang bersifat kanker kemungkinan besar berhasil diobati jika ukurannya masih kecil dan belum menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya.
Baca juga: Tiga Pengobatan Kanker Darah Ini Beri Harapan Hidup Pasien Lebih Tinggi
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.