Aktris Sha Ine Febriyanti berperan sebagai Bu Prani di film Budi Pekerti. (Sumber gambar: Rekata Studio)

5 Fakta Unik Film Budi Pekerti Besutan Wregas Bhanuteja

30 October 2023   |   20:34 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Para penikmat film lokal siap menikmati tontonan baru dengan cerita unik dan segar. Sebab, film Budi Pekerti dari sutradara populer Wregas Bhanuteja yang diproduksi oleh Rekata Studio bakal segera tayang di bioskop secara serentak pada 2 November 2023.

Menjadi film panjang kedua yang ditulis dan disutradarai oleh Wregas, film Budi Pekerti berkisah tentang perundungan yang kerap terjadi di media sosial. Selain itu, film ini juga mengambil latar saat pandemi berlangsung di Tanah Air.

Baca juga: Review Film Nowhere, Penderitaan di Sebuah Kontainer

Adapun kisah film ini mengikuti seorang guru bernama Bu Prani yang diperankan oleh Sha Ine Febriyanti. Bu Prani adalah seorang guru Bimbingan Konseling atau BK yang video dirundung oleh netizen setelah video perselisihannya dengan pengunjung pasar viral di medsos.

Warganet menilai tindakan yang dilakukan Bu Prani tidak mencerminkan pribadi seorang guru hingga akhirnya dirundung netizen. Bahkan, suaminya, Didit (diperankan oleh Dwi Sasono), serta dua anaknya yaitu Muklas (Angga Yunanda) dan Tita (Prilly Latuconsina) juga dibully oleh netizen.
 
 

Nah, biar enggak penasaran, yuk simak 5 fakta menarik film Budi Pekerti sebelum menonton karya terbaru sutradara peraih penghargaan Cannes Film Festival pada 2016 itu dalam ulasan berikut:


1. Banyak Menggunakan Semiotika

Sama seperti karya-karya Wregas sebelumnya, film Budi Pekerti juga banyak menggunakan semiotika lewat berbagai simbol yang dihadirkan dalam film. Hal itu misalnya bisa dilihat dalam poster yang dirilis di mana menampilkan sumur, kotak obat, hingga ring light yang dijadikan metafora oleh sang sineas.

Tak hanya itu, film berdurasi 1 jam 50 menit ini juga menampilkan penggunaan warna biru dan kuning yang mencolok untuk properti atau kostum. Wregas mengungkap penggunaan dua tersebut juga untuk merepresentasikan sampul buku pendidikan moral pancasila (PMP) yang dulu diterapkan saat zaman Orde Baru.

"Jadi, ketika membuat film ini mindset pertama saya adalah warna biru sebagai latar tembok, dan warna kuning menjadi benang merah untuk merepresentasikan cerita di dalamnya," kata Wregas.


2. Syuting di 40 Lokasi di Yogyakarta

Film Budi Pekerti juga menggambarkan kota Yogyakarta dengan sudut pandang berbeda bila dibandingkan dengan sineas lain di Tanah Air. Alih-alih mengambil lanskap yang sudah populer seperti Malioboro atau tempat yang lain, Wregas justru mengeksplorasi berbagai tempat yang jarang diekspos.

Beberapa di antaranya adalah Tebing Breksi, perkampungan-perkampungan penduduk, hingga kuburan yang ditemukan saat perjalanan menuju proses syuting. Wregas mengungkap total terdapat lebih dari 40 lokasi proses pengambilan yang dilakukan di seantero kota Yogyakarta.

"Pemilihan kota Yogyakarta juga dilakukan karena inspirasi film ini berasal dari pengamatan saya saat melihat penjual jajanan tradisional yang viral setelah diliput oleh salah satu platform online," katanya.


3. Berangkat dari Kisah Personal

Film Budi Pekerti juga didasarkan oleh Wregas dari kisah personal dirinya yang pertama kali dikenalkan terhadap film oleh guru BK-nya saat masih sekolah. Sosok guru itulah yang juga menginspirasinya karena telah membentuk karakternya seperti sekarang.

Peraih Piala Citra 2021 untuk Sutradara Terbaik itu mengungkap film tersebut juga didedikasikan untuk seluruh guru di Indonesia. Sebab, para guru menurutnya memiliki peran sangat penting dalam memajukan pendidikan dan membentuk generasi penerus bangsa.

"Ini merupakan salah satu bentuk tribute untuk seorang guru, tapi dengan keviralan di media sosial sekarang hidup seorang guru juga bisa hancur seperti yang ada di berita-berita sekarang," katanya.


4. Tayang Perdana di TIFF

Sebelum tayang di bioskop Indonesia, film Budi Pekerti telah tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) pada September 2023. Di festival film bergengsi itu, film Budi Pekerti masuk dalam Discovery, yakni sebuah program yang khusus memperkenalkan dan mengapresiasi karya pertama atau kedua dari para sutradara visioner terkenal.

Adapun, tahun ini, program Discovery TIFF menampilkan 26 film dari 25 negara, termasuk film Budi Pekerti. Uniknya, setelah tampil dari TIFF, film Budi Pekerti juga akan berkompetisi di festival SXSW Sydney 2023 yang berlangsung pada 15-22 Oktober 2023 pekan lalu.


5. Sabet 17 Nominasi FFI

Film Budi Pekerti juga berhasil masuk dalam 17 nominasi Festival Film Indonesia (FFI). Jumlah tersebut membuat film ini menjadi film dengan nominasi terbanyak mengungguli Like & Share besutan Gina S. Noer dan The Big 4 karya Timo Tjahjanto yang berada di peringkat kedua dengan 11 nominasi.

Baca juga: Siap Rilis Akhir Tahun, Simak Cerita Angga Dwimas Sasongko Garap Film Aksi 13 Bom di Jakarta

Adapun, nominasi tersebut antara lain sepeti Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik, Penulis Skenario Terbaik, hingga penata musik terbaik serta lagu tema terbaik.

Editor: Fajar Sidik 
 

SEBELUMNYA

Koleksi Baru Agnes Budhisurya Hadir di Balikpapan Fashion Week 2023

BERIKUTNYA

Afgan Konser Evolution di Bandung, Cek Harga Tiket Presalenya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: