Koleksi Panggung Ragam Budaya karya desainer Agnes Linggar Budhisurya. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Koleksi Baru Agnes Budhisurya Hadir di Balikpapan Fashion Week 2023

30 October 2023   |   20:06 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Usia tak menghalangi Agnes Linggar Budhisurya untuk terus produktif berkarya. Desainer yang hampir berusia delapan dekade itu baru saja memamerkan koleksi busana anyarnya bertajuk Panggung Ragam Budaya di ajang Balikpapan Fashion Week 2023. Seperti judulnya, dalam koleksi ini, sang desainer mengeksplorasi ragam budaya Nusantara sebagai inspirasi desainnya.
 
Ada tiga produk budaya Nusantara yang menjadi inspirasi Agnes dalam membuat koleksinya kali ini yaitu wayang dari Jawa, motif kain sulam dari Gorontalo, serta motif dayak khas Kalimantan. Semua itu mewujud menjadi 8 busana yang menghadirkan tampilan anggun, elegan, sekaligus feminin.
Dalam peragaan busana yang digelar di Balikpapan Fashion Week 2023, koleksi Panggung Ragam Budaya dibuka dengan tampilan baju atasan one shoulder dengan gambar wayang dan sentuhan motif batik. Atasan itu dipadukan dengan celana pendek kuning, serta sepatu dan aksesori topi.
 
Elemen wayang juga hadir pada busana kedua yaitu berupa atasan bernuansa hitam dengan potongan terbuka pada bagian bahu. Menariknya, wayang dalam atasan ini hadir dalam bentuk bordiran yang diletakkan di bahu bagian kiri, sehingga kesan etnik sangat tampak dalam busana tersebut. Aksesori anting yang besar membuat tampilannya menjadi semakin ekstra.
 
Selain atasan, koleksi tersebut juga menghadirkan beberapa gaun malam dengan warna-warna elegan dan terkesan mewah seperti emas, perak, dan merah menyala. Untuk gaun-gaun malam, sang desainer tampak mengeskplorasi ragam siluet mulai dari gaun kemben dengan kain menjuntai ke bawah, potongan fit mengikuti lekuk tubuh serta wing pada bagian bahu, dan gaun dengan bawahan rok span.
 
Satu hal yang identik dari koleksi ini adalah potongan kain yang tampak sengaja dibiarkan menjuntai ke bawah, termasuk hadirnya elemen selendang sebagai pelengkap tampilan. Selain itu, kehadiran motif-motif yang dibordir juga tampak semakin menegaskan kesan etnik dalam koleksi ini.
 

Koleksi Panggung Ragam Budaya karya desainer Agnes Linggar Budhisurya. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)


Motif dayak khas Kalimantan misalnya hadir sebagai semacam vest pada gaun bernuansa merah dan hijau. Atau, ada pula bordir motif bunga yang menjalar yang ditempelkan pada bagian depan gaun, serta motif wayang yang juga hadir sebagai aksesori kepala.
 
Agnes menjelaskan dalam merancang koleksinya kali ini, dia menggunakan beberapa teknik untuk menghadirkan beberapa motif khas Nusantara, mulai dari melukisnya di atas kain, membordir, serta bordiran yang dicat kembali agar warnanya lebih menyala saat dihadirkan dalam baju-baju rancangannya.
 
Semua teknik itu dilakukannya lantaran ingin menonjolkan nuansa etnik dalam koleksinya. Adapun, beberapa kain yang digunakan ialah polysilk, polyester, dan chiffon. Dengan menggunakan bahan-bahan jatuh seperti itu, tak heran jika tampilan koleksi busananya terkesan elegan dan anggun.
 
"Semua yang sifatnya etnik itu kan bagus, cuma saya ingin memberikan sentuhan sehingga tampil lebih halus dan wah dengan warna dan sebagainya," katanya saat ditemui Hypeabis.id di Atrium Pentacity Mall Superblock Balikpapan, Minggu (29/10/2023).
Sementara alasannya mengeluarkan koleksi gaun malam adalah menjadi semacam pembuktian bahwa busana-busana yang kental dengan unsur etnik juga bisa naik kelas dan tampil menawan, yang bisa dipakai di berbagai keperluan acara bergengsi seperti momen red carpet dan gala dinner.
 
Sebagai desainer, Agnes memang dikenal konsisten mengeksplorasi ragam budaya Nusantara yang ditampilkan dalam koleksi busananya. Satu hal yang menjadi ciri khasnya adalah melukis di atas kain untuk beragam busana, di samping membuat busana dengan model klasik. Goresan kuas yang tertuang berkat kreativitasnya, menyulap kain polos bak lukisan yang mempesona.
 
Bahkan, berkat kemampuannya itu, Agnes belum lama ini dianugerahi penghargaan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai perancang busana pertama yang melukis bebas di atas kain (free hand-painting designer). Penghargaan ini mengakui bahwa dia adalah satu-satunya orang di Indonesia yang menggoreskan kuas di atas kain tanpa media penolong seperti sketsa yang dibuat dari pensil.
 
Semua eksplorasi itu dilakukannya untuk semakin mengangkat budaya-budaya khas Indonesia melalui karya fesyennya, sehingga bisa bersaing di tengah perkembangan tren mode yang sangat dinamis. "Jadi kalau terlalu primitif itu belum bisa diterima oleh masyarakat luas, jadi saya mengolahnya," kata perempuan kelahiran 1945 itu.
 

Koleksi Panggung Ragam Budaya karya desainer Agnes Linggar Budhisurya. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Koleksi Panggung Ragam Budaya karya desainer Agnes Linggar Budhisurya. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Agnes berpendapat ajang Balikpapan Fashion Week harus terus diadakan setiap tahunnya. Sebagai calon kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN), katanya, Balikpapan harus mulai berbenah untuk bisa menonjolkan potensinya di segala bidang tak terkecuali fesyen. "Supaya menarik dunia untuk berkunjung ke Indonesia," ujarnya.
 
Untuk sampai pada posisi tersebut, perempuan berusia 78 tahun itu menilai para desainer di Balikpapan harus lebih mengeksplorasi diri serta mengikuti perkembangan tren mode baik dari segi pemilihan warna ataupun material.
 
Padahal, menurutnya, Balikpapan memiliki kekayaan budaya yang bisa dieksplorasi lagi dengan sentuhan yang lebih internasional agar dapat diterima kalangan luas. "Itulah peran desainer untuk mengolahnya," terangnya.
 
Selain Agnes Linggar Budhisurya, gelaran Balikpapan Fashion Week (BFW) 2023 juga diramaikan oleh 17 desainer lainnya. Mereka yang berpartisipasi terdiri dari para perancang busana lokal dan nasional, UMKM, dan siswa SMK berbakat.
 
Mereka adalah Nurlena Rahmad Mas'ud, Naniek Rachmat, Ivan Gunawan, Laudya Chintya Bella, Mario, dan Dekranasda Balikpapan. Ada pula UMKM Balikpapan, SMK Negeri 4 Balikpapan, APPMI Kaltim, Rumah Ampiek by Nadhila Shabrina, Javabor by Tyas Dani, UMKM Bhayangkari PPU X Ayu Martha, Primas G Hanta X Azalea, KurniaWP Batik, White Mode, Hammer, dan 3Second.
Berlangsung pada 27-29 Oktober 2023 di Atrium Pentacity Mall Balikpapan Superblock, BFW hadir untuk menjadi wadah, pembuka jalan, sekaligus promosi bagi produk-produk fesyen unggulan daerah yang berpartisipasi. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka peluang datangnya para buyer dan investor baik dari dalam maupun luar negeri.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

3 Cara Membuat Alpukat Cepat Matang, Bisa Pakai Beras & Tepung

BERIKUTNYA

5 Fakta Unik Film Budi Pekerti Besutan Wregas Bhanuteja

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: