Produser Adi Ekatama (Sumber gambar: Rekata Studio)

Simak Cerita Produser Rekata Studio Garap Film Budi Pekerti

06 August 2023   |   10:58 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Rumah produksi Rekata Studio bekerja sama dengan Kaninga Pictures dan Momo Film Co mengumumkan film terbaru berjudul Budi Pekerti. Menjadi film kedua yang disutradarai sekaligus ditulis oleh Wregas Bhanuteja, film bergenre drama ini berkutat pada persoalan bullying atau perundungan yang kerap terjadi di media sosial dewasa ini.
 
Film Budi Pekerti mengikuti cerita kehidupan karakter bernama Bu Prani yang diperankan oleh Sha Ine Febriyanti. Berlatar kota Yogyakarta pada masa pandemi, film Budi Pekerti berkisah tentang Bu Prani, seorang guru Bimbingan Konseling atau BK yang video perselisihannya dengan pengunjung pasar menjadi viral di media sosial. 
Akibat tindakannya yang dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru, dia dan keluarganya mendapatkan perundungan, dicari-cari kesalahan lainnya hingga terancam kehilangan pekerjaan.
 
Produser Adi Ekatama menjelaskan proses penggarapan film Budi Pekerti memakan waktu setahun lebih. Film ini pertama kali diproduksi pada Juli 2022 dan baru melakukan proses syuting pada November 2022 setelah melakukan proses reading naskah selama 3 bulan.
 
Setelah itu, proses pascaproduksi film ini berjalan sejak akhir tahun lalu hingga Juni 2023. Nantinya, film Budi Pekerti akan world premiere atau tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) pada September 2023. 
 
Di festival film bergengsi itu, film Budi Pekerti akan masuk dalam program Discovery, sebuah program yang khusus memperkenalkan dan mengapresiasi karya pertama atau kedua dari para sutradara visioner terkenal.
 
Sejumlah sutradara terkenal dunia yang telah menampilkan karyanya di festival itu diantaranya Christopher Nolan, Yorgos Lanthimos, Warwick Thornton, Joachim Trier, dan David Gordon Green. Tahun ini, program Discovery menampilkan 26 film dari 25 negara, termasuk film Budi Pekerti yang diproduseri oleh Adi Ekatama, Ridla An-Nuur, Willawati, dan Nurita Anandia.
 
Adi menjelaskan tantangan terbesar dalam menggarap film Budi Pekerti adalah proses penyesuaian yang dilakukan tim agar film tersebut bisa lolos ke dalam ajang TIFF. Di samping itu, mereka juga memproyeksikan film ini bisa diterima di kalangan penonton Indonesia ketika dirilis di bioskop.
 
"Karena dari awal bikin, kita ingin film ini bisa masuk festival. Untungnya Wregas dan tim kompak jadi dari sisi development, produksi, dan pascaproduksi engga ada kendala sama sekali," katanya saat ditemui Hypeabis.id belum lama ini.
 

Nb

Para pemain dan kru film Budi Pekerti (Sumber gambar: Rekata Studio)

Film Festival sekaligus Komersial
Dia menambahkan bahwa film-film besutan Rekata Studio memang mencoba selalu mengambil irisan antara kualitas film festival internasional namun tetap memiliki nilai komersial dan bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat luas. Menurutnya, kedua hal itu bisa disajikan dengan menggunakan sejumlah strategi.
 
Misalnya, menggandeng aktor dan aktris populer yang sedang digandrungi anak muda. Dalam film Budi Pekerti, hal itu tampak dengan kehadiran Angga Yunanda dan Prilly Latuconsina dalam jajaran pemain film. Di sisi lain, alur film Budi Pekerti dibuat lebih cepat alih-alih lambat seperti film-film festival pada umumnya.
 
Funding atau pendanaan biasanya menjadi persoalan yang cukup krusial ketika sebuah film ditujukkan untuk mengikuti ajang festival internasional. Pasalnya, para produser ataupun sponsor biasanya akan lebih melirik film-film yang lebih komersial.
 
Namun, Adi menerangkan pihaknya tidak menghadapi kendala dari segi pendanaan. Sejak sukses merilis film Penyalin Cahaya pada 2021 lalu dan mendapatkan sambutan yang baik dari kalangan penikmat film, dia mengaku pihaknya mendapatkan dukungan penuh terkait pendanaan dalam menggarap film Budi Pekerti.
 
"Jadi kita ada portofolio dan ketika ingin approach ke investor kami lebih mudah, bahkan beberapa justru approach ke kami duluan dan siap untuk mendanai film kami," jelasnya.
 
Mengambil lokasi syuting di Yogyakarta, sang produser mengatakan bahwa bujet produksi paling besar dalam penggarapan film ini adalah terkait kebutuhan logistik. Sebab, hampir semua pemain utama film Budi Pekerti tinggal di Jakarta dan mereka harus menjalani proses syuting selama sebulan penuh di Yogyakarta. 
 

Sementara itu, Sutradara Wregas Bhanuteja mengatakan premis cerita film ini berangkat dari hasil pengamatan dirinya melihat dinamika kehidupan sosial saat ini. Dia mengatakan riuhnya media sosial saat ini membuat tak sedikit orang yang viral di jagat maya karena dirinya terekam sedang marah atau mengumpat.
 
Orang-orang tersebut lantas mendapatkan hujatan dari warganet, tetangga hingga koleganya karena kelakuannya dianggap tidak sesuai dengan budi pekerti bangsa Indonesia. Kelakuan dan kehidupan seseorang dengan mudah dinilai hanya dari sekian detik video vertikal yang dilihat di media sosial.
 
"Sangat disayangkan bahwa banyak manusia yang tidak mau berempati dan meluangkan waktu sejenak untuk bertanya, apakah kamu baik-baik saja," kata sutradara yang juga menggarap film Penyalin Cahaya itu.
 
Melalui film ini, Wregas mengungkapkan dirinya ingin mendiskusikan tentang mengapa manusia memiliki hasrat besar untuk menindas sesamanya dan mengesampingkan empati dan kasih sayang. Selain itu, dia pun ingin mendiskusikan bagaimana seharusnya masyarakat menyikapi pendidikan agar membuat sesama manusia menjadi pribadi yang lebih baik.
Film Budi Pekerti dibintangi oleh jajaran aktor dan aktris kenamaan di Indonesia. Mereka adalah Sha Ine Febriyanti yang berperan sebagai Bu Prani, Angga Yunanda dan Prilly Latuconsina sebagai Muklas dan Tita, anak-anak Bu Prani, Dwi Sasono sebagai Pak Didit, Omara Esteghlal sebagai Gora, dan Ari Lesmana sebagai Tunas.
 
Adapun, film ini dijadwalkan tayang di bioskop Tanah Air pada akhir tahun ini.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Hypereport: Tren Skena yang Bukan Sekadar Nongkrong

BERIKUTNYA

5 Perbedaan Matcha Seremonial & Kuliner, Beda Rasa, Warna & Harga

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: