Kenalan dengan xAI, Perusahaan Kecerdasan Artifisial Anyar Buatan Elon Musk 

Elon Musk baru saja meluncurkan perusahaan anyar yang diberi nama xAI. Hal ini langsung menarik perhatian publik di dunia maya. Pasalnya, pria berusia 52 tahun itu telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran bahaya dari pengembangan kecerdasan buatan, tapi dia justru sekali lagi memelopori perusahaan di bidang tersebut. 

Dilansir dari situs resminya, perusahaan xAI yang diumumkan pada 12 Juli 2023 itu punya tujuan untuk memahami sifat dari alam semesta. Sayangnya, masih belum ada informasi lebih lanjut mengenai maksud dari pernyataan tersebut. 

Musk melalui akun Twitter miliknya mengumumkan formasi tim xAI yang disebutkan bertujuan untuk memahami realitas. Sementara itu, akun resmi @xAI telah memposting tweet pertamanya dengan mengajukan satu pernyataan tentang pertanyaan fundamental yang belum terjawab. 

Baca juga: OpenAI Kembangkan Artificial Intelligence yang Mengerti Moral & Etika Mirip Manusia
 

What are the most fundamental unanswered questions?

— xAI (@xai) July 12, 2023

Kendati begitu, di laman situs webnya, perusahaan menyatakan bahwa mereka bakal menggelar obrolan terbuka bersama para tim di platform Twitter Spaces pada Jumat, 14 Juli 2023. Pada kesempatan tersebut, tampaknya Musk dan kawan-kawan bakal memberi lebih banyak detail tentang apa yang akan dilakukan perusahaan. 

XAI juga telah menyantumkan daftar tim yang terdiri atas para insinyur dari perusahaan teknologi besar Amerika Serikat. Total ada 12 orang yang akan menjalankan startup anyar di bidang kecerdasan artifisial ini. 

Selain Elon Musk, mereka adalah Igor Babushkin, Manuel Kroiss, Yuhuai (Tony) Wu, Christian Szegedy, Jimmy Ba, Toby Pohlen, Ross Nordeen, Kyle Kosik, Greg Yang, Guo Dong Zhang, dan Zihang Dai. Tim tersebut juga punya penasihat Dan Hendrycks yang saat ini menjabat sebagai Director of Center for AI Safety. 
 
Sementara itu, dalam acara Spaces yang dilakukan Twitter bertajuk Future of AI Work, Musk menyatakan rencananya untuk membangun ekosistem teknologi AI yang lebih aman. Ketimbang secara eksplisit memprogram moralitas ke dalam produk yang dibuat, startup terbarunya itu akan dirancang supaya punya rasa ingin tahu yang tinggi. 

“Jika mencoba memahami sifat dari alam semesta, itu sebenarnya hal terbaik yang bisa saya dapatkan dari sudut pandang keamanan AI. Saya rasa ini akan menjadi pro-kemanusiaan dari sudut pandang bahwa kemanusiaan jauh lebih menarik daripada yang bukan itu,” katanya. 

Kendati demikian, Musk juga meramalkan bahwa kecerdasan super atau AI yang lebih pintar dari manusia bisa jadi akan tiba dalam waktu yang tak lama lagi, sekitar 5 sampai 6 tahun dari sekarang. Seperti disebutkan di atas, sebelumnya dia merupakan salah satu orang yang punya kekhawatiran tinggi terkait perkembangan pesat AI, khususnya Generative AI dengan produk seperti ChatGPT hingga Bard. 

Pada Maret tahun ini, Elon Musk termasuk di antara lebih dari 1.000 pakar dan pemimpin teknologi yang menandatangani surat terbuka untuk mendesak para lab agar mengambil jeda 6 bulan terkait pengembangan teknologi ini. Alasannya karena adanya risiko besar bagi masyarakat akibat adanya mesin yang super canggih. 

Namun, sekitar sebulan setelahnya, pada April 2023, Musk mengatakan bahwa dia akan meluncurkan TruthGPT, layanan kecerdasan buatan pencari kebenaran untuk menyaingi popularitas Google Bard dan Microsoft Bing. Ketika itu, dia juga mengungkit isu misinformasi yang banyak dihasilkan oleh platform tersebut. 

Apakah xAI yang akan menjadi perusahaan pengembang platform tersebut, atau justru menghasilkan produk dan layanan baru yang lebih revolusioner? Hal ini patut dinantikan, mengingat rekam jejak Elon Musk yang panjang di bidang AI, dan kelakuannya yang sulit ditebak. Gimana tanggapan Genhype? 

Baca juga: Wow, Penggunaan ChatGPT Kian Masif Mulai dari Copywriting hingga Coding

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Roni Yunianto