Rayakan Hari Pangan Sedunia, Yuk Coba 5 Makanan Pokok Pengganti Nasi Ini
16 October 2023 |
17:30 WIB
Sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin lebih akrab dengan nasi putih sebagai makanan pokok. Bahkan, nasi seolah menjadi 'makanan wajib' bagi banyak orang. Padahal, Indonesia dengan kekayaan sumber daya alamnya menawarkan banyak pilihan bahan pangan pokok sebagai sumber karbohidrat, bahkan cenderung lebih sehat.
Berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Indonesia memiliki 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber minyak atau lemak, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, serta 110 jenis rempah dan bumbu. Keragaman sumber pangan ini merupakan yang tertinggi di dunia setelah Brasil.
Baca juga: Hari Pangan Sedunia 2023: Ini Sejarah, Tema, dan Inspirasi Ucapannya
Kesadaran untuk mengonsumsi dan mempertahankan pangan lokal penting di tengah ancaman krisis pangan di seluruh Indonesia. Salah satunya dengan mencari alternatif bahan pokok untuk menggantikan beras atau nasi, guna memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari.
Terlebih, nasi juga telah terbukti menyumbang peningkatan kadar gula darah dalam tubuh, sehingga pengidap diabetes menjadi kelompok yang disarankan membatasi makan nasi. Selain itu, orang yang tengah menjalani diet atau menjaga pola makan juga kebanyakan membatasi asupan nasi harian.
Pada momentum Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada hari ini, yuk kenali 5 makanan pokok yang bisa dipilih sebagai pengganti nasi.
Sorgum adalah makanan pokok yang sering digaungkan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan mengonsumsi nasi pada masyarakat Indonesia. Sorgum atau sorghum adalah biji-bijian yang bisa dimasak layaknya beras atau quinoa, digiling menjadi tepung, atau diolah menjadi popcorn. Termasuk merebus atau mengukusnya untuk ditambahkan ke dalam salad.
Baca juga: Ini 4 Jenis Sorgum, Pangan Lokal yang Kaya akan Serat & Protein
Sebagai bahan pangan, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Melansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, biji sorgum kaya akan nutrisi serta kandungan niasin, thiamin, vitamin B6, juga zat besi, dan mangan. Secara keseluruhan, nutrisi sorgum mirip dengan nutrisi havermut yang banyak ditemukan pada oatmeal.
Sorgum juga diklaim baik dikonsumsi penyandang diabetes lantaran kandungan gulanya yang rendah. Bagi mereka yang tengah melakoni diet, sorgum bisa jadi kawan bersantap yang ideal. Perut terasa kenyang lebih lama karena kandungan seratnya yang tinggi.
Singkong masih terbilang mudah dijumpai sehari-hari di hampir seluruh Nusantara. Makanan yang tergolong dalam kelompok umbi-umbian ini masing sering dikonsumsi masyarakat Indonesia, menjadi beragam masakan mulai dari singkong goreng, combro, tiwul, gethuk, timus, dan sebagainya.
Namun, singkong juga tak jarang direbus untuk dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi. Singkong merupakan salah satu makanan paling padat nutrisi. Sebagai alternatif makanan selain nasi, dalam sekitar 120 gram singkong terkandung 40 gram karbohidrat, 146 kalori dan 2 gram serat, gula, dan protein.
Sagu selama ini dikenal sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia di bagian Timur, seperti Maluku dan Papua. Sagu bisa diolah ke dalam berbagai bentuk mulai dari tepung, gula, bahkan beras sagu. Sebagai salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia, sagu memang memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh.
Mengutip dari Healthline, kandungan nutrisi terbanyak dalam sagu adalah karbohidrat murni. Karbohidrat ini masuk dalam kategori makronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak untuk bahan energi dan fungsi otak. Dalam 100 gram sagu, setidaknya terdapat 0,6 gram protein, 1,1 gram lemak, 85,6 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, dan 91 miligram kalsium.
Kentang sering diandalkan sebagai makanan pengganti nasi. Banyak menu yang bisa dibuat dengan bahan utama kentang seperti perkedel, mashed potato, dan kroket. Sebagai pengganti nasi, kalian bisa merebus kentang lalu menumisnya sebentar menggunakan teflon tanpa minyak.
Selain lezat dan teksturnya yang lembut, mengonsumsi kentang juga memberikan berbagai manfaat bagi tubuh. Dalam satu buah kentang, terkandung vitamin B6, C, kalium, protein, omega-3, omega-6, dan zat besi. Selain itu, kentang juga memiliki kandungan serat yang baik untuk pencernaan, termasuk bisa memberi rasa kenyang dan menurunkan nafsu makan. Hal itu bisa membantu mengontrol bahkan menurunkan berat badan.
Nasi juga bisa diganti dengan ubi. Ada banyak cara untuk mengolah makanan yang satu ini, bisa direbus, dikukus, ataupun digoreng. Ubi juga bisa dicampur dengan bahan makanan lainnya baik itu menjadi hidangan pembuka, utama, dan penutup atau dessert. Ada beragam nutrisi dalam ubi, mulai dari beta-karoten, vitamin A, B6, C, kalium, dan serat yang tinggi. Dengan beragam nutrisi tersebut, ubi bisa membantu tubuh menjaga kesehatan tulang, metabolisme, hingga kesehatan jantung.
Baca juga: 5 Pangan Lokal NTT Kaya Manfaat, Salah Satunya Digunakan untuk Mengatasi Stunting
Editor: Dika Irawan
Berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Indonesia memiliki 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber minyak atau lemak, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, serta 110 jenis rempah dan bumbu. Keragaman sumber pangan ini merupakan yang tertinggi di dunia setelah Brasil.
Baca juga: Hari Pangan Sedunia 2023: Ini Sejarah, Tema, dan Inspirasi Ucapannya
Kesadaran untuk mengonsumsi dan mempertahankan pangan lokal penting di tengah ancaman krisis pangan di seluruh Indonesia. Salah satunya dengan mencari alternatif bahan pokok untuk menggantikan beras atau nasi, guna memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari.
Terlebih, nasi juga telah terbukti menyumbang peningkatan kadar gula darah dalam tubuh, sehingga pengidap diabetes menjadi kelompok yang disarankan membatasi makan nasi. Selain itu, orang yang tengah menjalani diet atau menjaga pola makan juga kebanyakan membatasi asupan nasi harian.
Pada momentum Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada hari ini, yuk kenali 5 makanan pokok yang bisa dipilih sebagai pengganti nasi.
1. Sorgum
(Sumber gambar: Wikimedia Commons)
Baca juga: Ini 4 Jenis Sorgum, Pangan Lokal yang Kaya akan Serat & Protein
Sebagai bahan pangan, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Melansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, biji sorgum kaya akan nutrisi serta kandungan niasin, thiamin, vitamin B6, juga zat besi, dan mangan. Secara keseluruhan, nutrisi sorgum mirip dengan nutrisi havermut yang banyak ditemukan pada oatmeal.
Sorgum juga diklaim baik dikonsumsi penyandang diabetes lantaran kandungan gulanya yang rendah. Bagi mereka yang tengah melakoni diet, sorgum bisa jadi kawan bersantap yang ideal. Perut terasa kenyang lebih lama karena kandungan seratnya yang tinggi.
2. Singkong
(Sumber gambar: Loren Biser/Unsplash)
Namun, singkong juga tak jarang direbus untuk dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi. Singkong merupakan salah satu makanan paling padat nutrisi. Sebagai alternatif makanan selain nasi, dalam sekitar 120 gram singkong terkandung 40 gram karbohidrat, 146 kalori dan 2 gram serat, gula, dan protein.
3. Sagu
Sumber gambar: Wikimedia Commons
Mengutip dari Healthline, kandungan nutrisi terbanyak dalam sagu adalah karbohidrat murni. Karbohidrat ini masuk dalam kategori makronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak untuk bahan energi dan fungsi otak. Dalam 100 gram sagu, setidaknya terdapat 0,6 gram protein, 1,1 gram lemak, 85,6 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, dan 91 miligram kalsium.
4. Kentang
(Sumber gambar: Lars Blankers/Unsplash)
Selain lezat dan teksturnya yang lembut, mengonsumsi kentang juga memberikan berbagai manfaat bagi tubuh. Dalam satu buah kentang, terkandung vitamin B6, C, kalium, protein, omega-3, omega-6, dan zat besi. Selain itu, kentang juga memiliki kandungan serat yang baik untuk pencernaan, termasuk bisa memberi rasa kenyang dan menurunkan nafsu makan. Hal itu bisa membantu mengontrol bahkan menurunkan berat badan.
5. Ubi
(Sumber gambar: Juno Jo/Unsplash)
Baca juga: 5 Pangan Lokal NTT Kaya Manfaat, Salah Satunya Digunakan untuk Mengatasi Stunting
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.