Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Cokelat Dubai yang Viral
15 November 2024 |
14:41 WIB
Cokelat Dubai dengan lapisan cokelat tebal, taburan pistachio, dan balutan pastri kataifi menjadi salah satu cemilan viral yang tengah menjadi perbincangan di media sosial. Meski lezat dan menggugah selera, cokelat ini ternyata menyimpan risiko kesehatan yang perlu diwaspadai.
Kandungan gula dalam cokelat Dubai yang melampaui batas harian bisa membawa dampak serius bagi tubuh, jika dikonsumsi berlebihan. Walaupun tampak menggiurkan, penting bagi Genhype untuk tetap membatasi konsumsinya agar terhindar dari ancaman kesehatan di kemudian hari.
Lantas, apa saja bahaya tersembunyi di balik kenikmatan cokelat tersebut jika dikonsumsi secara berlebih?
Baca juga: Resep Tiramisu Dubai Chocolate Dessert, Ide Sajian Akhir Pekan
Melihat data Food Data Central dan Nutrition Value, hanya dalam 100 gram cokelat, terdapat sekitar 48 gram gula, angka yang melampaui batas harian kadar gula. Lalu, 100 gram pistachio mengandung sekitar 8 gram gula, dan 57 gram pastri kataifi mengandung sekitar 32 gram gula.
Dengan kombinasi bahan tersebut, konsumsi cokelat Dubai bisa dengan mudah melampaui batas gula harian yang berdasarkan data dari American Heart Association batas gula harian hanya sekitar 37,5 gram untuk pria dan 25 gram untuk wanita.
“Lonjakan gula dalam darah yang disebabkan oleh makanan tinggi gula seperti ini dapat merusak kerja pankreas dan meningkatkan risiko diabetes,” ujar Radiansyah Sukmana Branding & Communication PFI Mega Life.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia 2023, jumlah orang berusia 15 tahun ke atas yang terkena diabetes meningkat, dari 10,9 persen pada 2018 menjadi 11,7 persen pada 2023. Diperkirakan pada 2045, penderita diabetes akan mencapai 28,6 juta orang. Kondisi ini menunjukkan pentingnya upaya pencegahan yang lebih intensif, terutama dengan gaya hidup sehat dan menjaga berat badan ideal.
Gula yang berlebihan berkontribusi terhadap kalori kosong yang tidak bermanfaat bagi tubuh. Akumulasi lemak akibat kalori tinggi ini bisa memicu obesitas, yang merupakan faktor risiko utama bagi penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung dan hipertensi.
Mengonsumsi cokelat Dubai secara berlebihan sebaiknya dihindari, terutama bagi mereka yang memiliki risiko penyakit jantung atau riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular.
Kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya hormon insulin saat kadar gula dalam darah tinggi, yang kemudian berdampak pada kesehatan kulit.
Untuk mengurangi risikonya, dianjurkan menyikat gigi atau berkumur setelah mengonsumsi makanan manis agar sisa-sisa gula dapat hilang dari mulut.
Baca juga: Coklat Dubai Mendadak Viral, Ini Sensasi Uniknya yang Bikin Penasaran
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kandungan gula dalam cokelat Dubai yang melampaui batas harian bisa membawa dampak serius bagi tubuh, jika dikonsumsi berlebihan. Walaupun tampak menggiurkan, penting bagi Genhype untuk tetap membatasi konsumsinya agar terhindar dari ancaman kesehatan di kemudian hari.
Lantas, apa saja bahaya tersembunyi di balik kenikmatan cokelat tersebut jika dikonsumsi secara berlebih?
Baca juga: Resep Tiramisu Dubai Chocolate Dessert, Ide Sajian Akhir Pekan
1. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
Dengan kandungan gula yang tinggi, cokelat Dubai bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 bila dikonsumsi secara berlebihan.Melihat data Food Data Central dan Nutrition Value, hanya dalam 100 gram cokelat, terdapat sekitar 48 gram gula, angka yang melampaui batas harian kadar gula. Lalu, 100 gram pistachio mengandung sekitar 8 gram gula, dan 57 gram pastri kataifi mengandung sekitar 32 gram gula.
Dengan kombinasi bahan tersebut, konsumsi cokelat Dubai bisa dengan mudah melampaui batas gula harian yang berdasarkan data dari American Heart Association batas gula harian hanya sekitar 37,5 gram untuk pria dan 25 gram untuk wanita.
“Lonjakan gula dalam darah yang disebabkan oleh makanan tinggi gula seperti ini dapat merusak kerja pankreas dan meningkatkan risiko diabetes,” ujar Radiansyah Sukmana Branding & Communication PFI Mega Life.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia 2023, jumlah orang berusia 15 tahun ke atas yang terkena diabetes meningkat, dari 10,9 persen pada 2018 menjadi 11,7 persen pada 2023. Diperkirakan pada 2045, penderita diabetes akan mencapai 28,6 juta orang. Kondisi ini menunjukkan pentingnya upaya pencegahan yang lebih intensif, terutama dengan gaya hidup sehat dan menjaga berat badan ideal.
2. Memicu obesitas & kenaikan berat badan
Makanan manis seperti cokelat Dubai umumnya memiliki kalori tinggi, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dalam waktu singkat jika dikonsumsi berlebihan.Gula yang berlebihan berkontribusi terhadap kalori kosong yang tidak bermanfaat bagi tubuh. Akumulasi lemak akibat kalori tinggi ini bisa memicu obesitas, yang merupakan faktor risiko utama bagi penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung dan hipertensi.
3. Risiko penyakit jantung
Lonjakan kadar gula dalam darah berpengaruh pada kesehatan jantung. Ketika tubuh menerima gula berlebihan, trigliserida dalam darah ikut meningkat. Gula berlebih dapat mengakibatkan peradangan dan peningkatan trigliserida, yang akhirnya bisa merusak kesehatan jantung.Mengonsumsi cokelat Dubai secara berlebihan sebaiknya dihindari, terutama bagi mereka yang memiliki risiko penyakit jantung atau riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular.
4. Mengganggu kesehatan kulit
Bukan hanya jantung dan berat badan, kulit juga dapat terkena dampak dari konsumsi gula yang berlebihan. Gula dalam makanan dapat mempercepat proses penuaan kulit dan memicu jerawat. Konsumsi gula yang tinggi berpotensi memperparah produksi minyak pada kulit dan meningkatkan risiko jerawat serta peradangan kulit.Kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya hormon insulin saat kadar gula dalam darah tinggi, yang kemudian berdampak pada kesehatan kulit.
5. Meningkatkan risiko kerusakan gigi
Gula yang menempel pada gigi setelah mengonsumsi cokelat Dubai dapat mempercepat pembentukan plak yang menyebabkan gigi berlubang. Makanan manis seperti cokelat mudah menempel pada gigi dan mengundang bakteri yang akan memproduksi asam, merusak enamel gigi, dan menyebabkan gigi berlubang.Untuk mengurangi risikonya, dianjurkan menyikat gigi atau berkumur setelah mengonsumsi makanan manis agar sisa-sisa gula dapat hilang dari mulut.
Baca juga: Coklat Dubai Mendadak Viral, Ini Sensasi Uniknya yang Bikin Penasaran
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.