Sejarah, Kriteria & Cara Penilaian Michelin Star, Penghargaan Paling Bergengsi untuk Restoran
18 November 2024 |
14:30 WIB
Michelin Star merupakan salah satu penghargaan paling bergengsi di dunia restoran. Tempat makan yang meraih Michelin Star biasanya mendapatkan peningkatan dari segi eksposur maupun bisnis. Publik akan berbondong-bondong mendatangi dan mencicipi makanan dari restoran di penjuru dunia dengan predikat tersebut.
Mengutip situs Michelin Guide, Michelin Star merupakan penghargaan yang diberikan kepada restoran yang menawarkan masakan luar biasa. Ada lima kriteria universal yang menjadi pertimbangkan dalam pemberian Michelin Star, yakni kualitas bahan, keselarasan rasa, penguasaan teknik, kepribadian koki yang diekspresikan melalui masakannya, serta konsistensi baik di seluruh menu dari waktu ke waktu.
Michelin Star tidak hanya diberikan untuk restoran formal. Restoran atau tempat makan mana pun, dengan gaya dan jenis makanan apa pun yang memenuhi kriteria penilaian, berkesempatan untuk mendapatkan predikat tersebut.
Baca juga: Sejarah Michelin Guide: Keterikatan Ban dengan Restoran Terbaik Dunia
Dalam Michelin Star, dikenal dengan peringkat 1 sampai 3 bintang Michelin. Satu Michelin Star diberikan kepada restoran yang menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi, di mana hidangan dengan cita rasa khas disiapkan dengan standar tinggi secara konsisten.
Sementrara Dua Michelin Star diberikan ketika kepribadian dan bakat koki terlihat jelas dalam hidangan yang dibuat dengan ahli, sehingga makanan mereka memukau dan menggugah selera.
Adapun, Tiga Michelin Star merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan untuk masakan paling luar biasa dari para koki di puncak profesi mereka. Di titik ini, masakan mereka diangkat menjadi bentuk seni dan beberapa menu didapuk menjadi hidangan klasik.
Pada 1889, dua bersaudara Andre dan Edouard Michelin mendirikan perusahaan ban yang berpusat di kota pedesaan Clermont-Ferrand, sekitar empat jam di selatan Paris. Kala itu, mereka menghadapi tantangan bisnis lantaran sedikitnya mobil yang beroperasi di Prancis, kurang dari 3.000 kendaraan.
Saat itu, mengemudi bukan hal yang mudah. Tidak ada jaringan jalan yang luas dan bensin pun sulit diperoleh. Di tengah kondisi tersebut, Andre dan Edouard Michelin perlu meyakinkan banyak orang untuk mengemudi, yang pada gilirannya akan mendongkrak penjualan mobil dan mendatangkan permintaan besar terhadap ban kendaraan.
Akhirnya, mereka menerbitkan sebuah panduan merah kecil yang penuh dengan informasi berguna bagi para pelancong, seperti peta, informasi tentang cara mengganti ban, tempat untuk mengisi bahan bakar, hingga rekomendasi tempat istirahat seperti tidur dan makan.
Selama dua dekade, seluruh informasi itu bisa diperoleh publik tanpa biaya. Namun, suatu hari, Michelin bersaudara melihat buku panduan yang dibuatnya digunakan untuk menopang meja kerja. Kala itu mereka berpikir bahwa manusia hanya bisa menghargai apa pun yang mereka bayar.
Berangkat dari pemikiran tersebut, ditambah semakin banyak orang Prancis yang ingin menjelajahi negara mereka dengan buku panduan, akhirnya mereka meluncurkan Michelin Guide versi baru pada 1920 dan dijual seharga 7 Franc. Untuk pertama kalinya, panduan tersebut memuat daftar hotel hingga restoran di Prancis.
Baca juga: Pemilik Restoran Bintang Michelin Ini Buka 3 Rahasia Kuliner Hong Kong
Seiring waktu, panduan tersebut memberikan pengaruh kepada restoran-restoran yang masuk ke dalam daftar. Akhirnya, Michelin bersaudara merekrut 'tim pengunjung misterius' atau semacam inspektur restoran seperti yang dikenal sekarang, untuk mengunjungi dan mengulas restoran secara anonim.
Pada 1926, panduan tersebut mulai memberikan bintang kepada tempat makan mewah, awalnya hanya menandainya dengan satu bintang. Lima tahun kemudian, dibuat hierarki bintang dari nol, satu, dua, hingga tiga. Pada 1936, kriteria untuk pemeringkatan berbintang diterbitkan yang berlaku hingga saat ini.
Sampai saat ini, Michelin Guide telah menjadi buku terlaris yang mencakup lebih dari 40.000 restoran di lebih dari 24 wilayah di tiga benua yakni Asia, Eropa, dan Amerika Serikat. Tercatat lebih dari 30 juta buku Michelin Guide telah terjual di seluruh dunia. Begitupun dengan popularitas Michelin Star yang menjadi penghargaan paling bergengsi di dunia kuliner khususnya restoran.
Para inspektur nantinya akan berkunjung beberapa kali pada musim dan waktu yang berbeda, untuk memastikan konsistensi kualitas makanan di restoran yang dinilai. Banyaknya kunjungan juga tidak memiliki batasan, selagi diperlukan untuk memperoleh gambaran yang lengkap.
"Konsistensi sangat penting saat memberikan Michelin Star. Jadi kami perlu memastikan bahwa pelanggan akan menerima standar memasak yang sama tingginya setiap kali mereka berkunjung. Berbagai inspektur akan berkunjung sepanjang musim, untuk makan siang maupun makan malam, baik di akhir pekan maupun selama hari kerja," demikian tulis situs Michelin Guide.
Para inspektur akan mencoba menyantap hidangan sebanyak mungkin yang dihidangkan oleh restoran sepanjang tahun, lantaran mereka perlu mencoba sebanyak mungkin makanan buatan koki tempat makan tersebut. Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa semua hidangan yang dihasilkan dari dapur memiliki standar kualitas yang tinggi secara konsisten.
Nantinya, para inspektur akan menulis laporan komprehensif tentang keseluruhan pengalaman kuliner, termasuk kualitas dan penyajian hidangan. Tim inspektur Michelin kemudian akan bertemu untuk menganalisis laporan dan membahas secara mendalam restoran mana yang layak mendapatkan Michelin Star, termasuk angka peringkat bintangnya.
Selain Michelin Star, dihadirkan pula penghargaan lain bagi restoran yang terdaftar di dalam Michelin Guide, salah satunya Bib Gourmand, penghargaan untuk masakan yang sederhana tapi terampil, dengan harga yang terjangkau.
Terbaru, ada juga Green Star. Penghargaan yang diperkenalkan dalam Michelin Guide Prancis 2020 ini diberikan kepada restoran yang dinilai menjadi panutan dalam hal gastronomi berkelanjutan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Mengutip situs Michelin Guide, Michelin Star merupakan penghargaan yang diberikan kepada restoran yang menawarkan masakan luar biasa. Ada lima kriteria universal yang menjadi pertimbangkan dalam pemberian Michelin Star, yakni kualitas bahan, keselarasan rasa, penguasaan teknik, kepribadian koki yang diekspresikan melalui masakannya, serta konsistensi baik di seluruh menu dari waktu ke waktu.
Michelin Star tidak hanya diberikan untuk restoran formal. Restoran atau tempat makan mana pun, dengan gaya dan jenis makanan apa pun yang memenuhi kriteria penilaian, berkesempatan untuk mendapatkan predikat tersebut.
Baca juga: Sejarah Michelin Guide: Keterikatan Ban dengan Restoran Terbaik Dunia
Dalam Michelin Star, dikenal dengan peringkat 1 sampai 3 bintang Michelin. Satu Michelin Star diberikan kepada restoran yang menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi, di mana hidangan dengan cita rasa khas disiapkan dengan standar tinggi secara konsisten.
Sementrara Dua Michelin Star diberikan ketika kepribadian dan bakat koki terlihat jelas dalam hidangan yang dibuat dengan ahli, sehingga makanan mereka memukau dan menggugah selera.
Adapun, Tiga Michelin Star merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan untuk masakan paling luar biasa dari para koki di puncak profesi mereka. Di titik ini, masakan mereka diangkat menjadi bentuk seni dan beberapa menu didapuk menjadi hidangan klasik.
Sejarah Michelin Star
Ketika mendengar Michelin Star, Genhype mungkin langsung teringat dengan salah satu nama perusahaan ban terbesar di dunia. Ya, histori Michelin Star memang erat kaitannya dengan perkembangan perusahaan produsen ban asal Prancis tersebut.Pada 1889, dua bersaudara Andre dan Edouard Michelin mendirikan perusahaan ban yang berpusat di kota pedesaan Clermont-Ferrand, sekitar empat jam di selatan Paris. Kala itu, mereka menghadapi tantangan bisnis lantaran sedikitnya mobil yang beroperasi di Prancis, kurang dari 3.000 kendaraan.
Saat itu, mengemudi bukan hal yang mudah. Tidak ada jaringan jalan yang luas dan bensin pun sulit diperoleh. Di tengah kondisi tersebut, Andre dan Edouard Michelin perlu meyakinkan banyak orang untuk mengemudi, yang pada gilirannya akan mendongkrak penjualan mobil dan mendatangkan permintaan besar terhadap ban kendaraan.
Akhirnya, mereka menerbitkan sebuah panduan merah kecil yang penuh dengan informasi berguna bagi para pelancong, seperti peta, informasi tentang cara mengganti ban, tempat untuk mengisi bahan bakar, hingga rekomendasi tempat istirahat seperti tidur dan makan.
Selama dua dekade, seluruh informasi itu bisa diperoleh publik tanpa biaya. Namun, suatu hari, Michelin bersaudara melihat buku panduan yang dibuatnya digunakan untuk menopang meja kerja. Kala itu mereka berpikir bahwa manusia hanya bisa menghargai apa pun yang mereka bayar.
Berangkat dari pemikiran tersebut, ditambah semakin banyak orang Prancis yang ingin menjelajahi negara mereka dengan buku panduan, akhirnya mereka meluncurkan Michelin Guide versi baru pada 1920 dan dijual seharga 7 Franc. Untuk pertama kalinya, panduan tersebut memuat daftar hotel hingga restoran di Prancis.
Baca juga: Pemilik Restoran Bintang Michelin Ini Buka 3 Rahasia Kuliner Hong Kong
Seiring waktu, panduan tersebut memberikan pengaruh kepada restoran-restoran yang masuk ke dalam daftar. Akhirnya, Michelin bersaudara merekrut 'tim pengunjung misterius' atau semacam inspektur restoran seperti yang dikenal sekarang, untuk mengunjungi dan mengulas restoran secara anonim.
Pada 1926, panduan tersebut mulai memberikan bintang kepada tempat makan mewah, awalnya hanya menandainya dengan satu bintang. Lima tahun kemudian, dibuat hierarki bintang dari nol, satu, dua, hingga tiga. Pada 1936, kriteria untuk pemeringkatan berbintang diterbitkan yang berlaku hingga saat ini.
Sampai saat ini, Michelin Guide telah menjadi buku terlaris yang mencakup lebih dari 40.000 restoran di lebih dari 24 wilayah di tiga benua yakni Asia, Eropa, dan Amerika Serikat. Tercatat lebih dari 30 juta buku Michelin Guide telah terjual di seluruh dunia. Begitupun dengan popularitas Michelin Star yang menjadi penghargaan paling bergengsi di dunia kuliner khususnya restoran.
Cara Penilaian Michelin Star
Untuk menentukan siapa yang menerima penghargaan tahunan Michelin Star, tim dari Michelin Guide pertama-tama akan memilih sejumlah restoran di lokasi tertentu untuk diperiksa oleh pengulas anonim yang disebut inspektur. Para inspektur Michelin terdiri dari mantan profesional restoran dan perhotelan.Para inspektur nantinya akan berkunjung beberapa kali pada musim dan waktu yang berbeda, untuk memastikan konsistensi kualitas makanan di restoran yang dinilai. Banyaknya kunjungan juga tidak memiliki batasan, selagi diperlukan untuk memperoleh gambaran yang lengkap.
"Konsistensi sangat penting saat memberikan Michelin Star. Jadi kami perlu memastikan bahwa pelanggan akan menerima standar memasak yang sama tingginya setiap kali mereka berkunjung. Berbagai inspektur akan berkunjung sepanjang musim, untuk makan siang maupun makan malam, baik di akhir pekan maupun selama hari kerja," demikian tulis situs Michelin Guide.
Para inspektur akan mencoba menyantap hidangan sebanyak mungkin yang dihidangkan oleh restoran sepanjang tahun, lantaran mereka perlu mencoba sebanyak mungkin makanan buatan koki tempat makan tersebut. Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa semua hidangan yang dihasilkan dari dapur memiliki standar kualitas yang tinggi secara konsisten.
Nantinya, para inspektur akan menulis laporan komprehensif tentang keseluruhan pengalaman kuliner, termasuk kualitas dan penyajian hidangan. Tim inspektur Michelin kemudian akan bertemu untuk menganalisis laporan dan membahas secara mendalam restoran mana yang layak mendapatkan Michelin Star, termasuk angka peringkat bintangnya.
Selain Michelin Star, dihadirkan pula penghargaan lain bagi restoran yang terdaftar di dalam Michelin Guide, salah satunya Bib Gourmand, penghargaan untuk masakan yang sederhana tapi terampil, dengan harga yang terjangkau.
Terbaru, ada juga Green Star. Penghargaan yang diperkenalkan dalam Michelin Guide Prancis 2020 ini diberikan kepada restoran yang dinilai menjadi panutan dalam hal gastronomi berkelanjutan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.