5 Pangan Lokal NTT Kaya Manfaat, Salah Satunya Digunakan untuk Mengatasi Stunting
24 August 2021 |
10:39 WIB
Sumber pangan di kawasan timur Indonesia terbilang berlimpah, tak terkecuali di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari sumber karbohidrat hingga protein, dari darat hingga laut, pangan lokal tersedia. Dikelola secara arif, sumber-sumber makanan tersebut pun mencukupi kebutuhan masyarakat.
Di daerah tempat bernaungnya komodo, hewan endemik peninggalan zaman purbakala, pangan yang tersedi tak hanya unik tapi juga bergizi. Penasaran apa saja, simak daftar berikut!
1. Sorgum
Beberapa tahun belakangan ini sorgum sedang naik daun. Sebab, bahan pangan ini bebas gluten sehingga bisa menjadi solusi bagi anak berkebutuhan khusus.
Sorgum bisa dikonsumsi sebagai pengganti nasi. Tekstur dan rasanya tidak jauh berbeda dengan makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia. Cara dan lama memasaknya pun sama, bisa juga dengan rice cooker, hanya takaran airnya saja yang sedikit berbeda.
Sorgum merupakan sumber pangan tinggi protein. Orang yang harus mengonsumsi plant base food bisa mendapatkan protein dan karbohidrat sekaligus dari sorgum.
Renata Puji Sumedi Hanggarawati, Agroecosystem Program Manager dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) menerangkan di NTT terdapat banyak sekali varian sorgum yang kaya serat dan tumbuh subur di lahan kering.
Dilihat dari warna sangat beragam, ada warna putih, cokelat, kuning, merah, merah marun, hingga hitam. Seperti juga padi, ada sorgum yang pera, pulen, dan ada yang mirip ketan.
Sorgum juga sudah terbukti baik bagi kesehatan. Menurut Puji, di rumah sakit pun pasien diberi makanan gluten free, termasuk sorgum, karena bisa menurunkan kadar gula darah.
2. Jewawut
Jewawut dibuat seperti bubur jagung dengan cita rasa yang agak manis. Biasanya bubur jewawut ini oleh masyarakat NTT dijadikan menu sarapan atau snack sore.
Rasa jewawut sendiri sebetulnya tawar, sehingga rasa akhirnya tergantung pada cara kita memberi bumbu. Serupa ketika membuat bubur kacang hijau dan ketan hitam. Manisnya karena diberi gula, dan gurihnya karena diberi santan.
Bubur dari jewawut ini kerap dimanfaatkan oleh masyarakat NTT untuk memulihkan kesehatan orang yang baru melahirkan. “Ini seperti tradisi yang diterapkan secara turun temurun. Setiap kali ada yang baru melahirkan, mereka akan membuatkan bubur jewawut, yang bentuknya seperti jali-jali,” tutur Puji.
3. Kacang-kacangan
NTT adalah surganya kacang. Masyarakat NTT terkadang mencampurkan kacang ke dalam sayuran, nasi, jagung, atau bisa juga dibuat camilan, seperti kacang goreng dan kacang rebus. Ada kacang tanah dari Sumba, kacang hijau dari Flores Timur, kacang merah pun macam-macam. Ada pula kacang merah Ende, Paleo, dan Flores Timur, dengan rupa polos maupun seperti batik.
Kamu pernah menjajal kacang batik goreng? Bentuknya seperti kacang tanah goreng, tapi berbeda warna dan rasa. Jika kacang tanah berwarna cokelat muda polos, kacang batik memperlihatkan bintik-bintik merah. Rasa kacang batik ini lebih manis daripada kacang tanah.
4. Daun Kelor
Dalam beberapa tahun terakhir daun ini banyak dicari kaum urban karena memiliki nilai gizi yang bagus. Selain antioksidan yang sangat tinggi, kandungan vitamin C di dalamnya 7 kali lipat lebih tinggi daripada jeruk, sementara potasiumnya 15 kali lipat lebih banyak daripada pisang. Tak mengherankan, jika manfaatnya bagi kesehatan juga sangat besar.
Namun sudah sejak lama masyarakat NTT mengonsumsi kelor, karena di sana memang banyak sekali terdapat pohon kelor. Menariknya, kelor dimanfaatkan untuk memperbaiki kondisi gizi buruk pada anak.
Ya, angka stunting di Flores Timur cukup tinggi. Suatu hari, sebuah puskesmas berinovasi dengan memberi makanan tambahan berupa sorgum serta kelor dan sayuran lain kepada anak-anak dengan gizi buruk. Program berdurasi 3 bulan tersebut berhasil meningkatkan berat badan anak hingga mereka tidak lagi masuk kategori gizi buruk.
5. Kopi Arabika dan Robusta Flores Manggarai
Untuk tanaman sumber minuman, kopi menjadi salah satu kekhasan di NTT. Banyak daerah penghasil kopi di NTT, salah satunya Manggarai Flores. Minum kopi di rumah bagi warga Manggarai Raya, Flores, sudah menjadi sebuah tradisi. Beberapa tahun belakangan kebiasaan minum kopi sudah menjadi ajang untuk bersosialisasi di luar rumah, termasuk di daerah ini.
Kamu tahu kan kalau kopi memiliki beragam manfaat untuk kesehatan seperti menjaga kesehatan jantung hingga mengurangi risiko diabetes tipe 2. Namun, tentu, konsumsinya tidak boleh berlebihan ya.
Editor: Avicenna
Di daerah tempat bernaungnya komodo, hewan endemik peninggalan zaman purbakala, pangan yang tersedi tak hanya unik tapi juga bergizi. Penasaran apa saja, simak daftar berikut!
1. Sorgum
Beberapa tahun belakangan ini sorgum sedang naik daun. Sebab, bahan pangan ini bebas gluten sehingga bisa menjadi solusi bagi anak berkebutuhan khusus.
Sorgum bisa dikonsumsi sebagai pengganti nasi. Tekstur dan rasanya tidak jauh berbeda dengan makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia. Cara dan lama memasaknya pun sama, bisa juga dengan rice cooker, hanya takaran airnya saja yang sedikit berbeda.
Sorgum merupakan sumber pangan tinggi protein. Orang yang harus mengonsumsi plant base food bisa mendapatkan protein dan karbohidrat sekaligus dari sorgum.
Renata Puji Sumedi Hanggarawati, Agroecosystem Program Manager dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) menerangkan di NTT terdapat banyak sekali varian sorgum yang kaya serat dan tumbuh subur di lahan kering.
Dilihat dari warna sangat beragam, ada warna putih, cokelat, kuning, merah, merah marun, hingga hitam. Seperti juga padi, ada sorgum yang pera, pulen, dan ada yang mirip ketan.
Sorgum juga sudah terbukti baik bagi kesehatan. Menurut Puji, di rumah sakit pun pasien diberi makanan gluten free, termasuk sorgum, karena bisa menurunkan kadar gula darah.
2. Jewawut
Jewawut dibuat seperti bubur jagung dengan cita rasa yang agak manis. Biasanya bubur jewawut ini oleh masyarakat NTT dijadikan menu sarapan atau snack sore.
Rasa jewawut sendiri sebetulnya tawar, sehingga rasa akhirnya tergantung pada cara kita memberi bumbu. Serupa ketika membuat bubur kacang hijau dan ketan hitam. Manisnya karena diberi gula, dan gurihnya karena diberi santan.
Bubur dari jewawut ini kerap dimanfaatkan oleh masyarakat NTT untuk memulihkan kesehatan orang yang baru melahirkan. “Ini seperti tradisi yang diterapkan secara turun temurun. Setiap kali ada yang baru melahirkan, mereka akan membuatkan bubur jewawut, yang bentuknya seperti jali-jali,” tutur Puji.
3. Kacang-kacangan
NTT adalah surganya kacang. Masyarakat NTT terkadang mencampurkan kacang ke dalam sayuran, nasi, jagung, atau bisa juga dibuat camilan, seperti kacang goreng dan kacang rebus. Ada kacang tanah dari Sumba, kacang hijau dari Flores Timur, kacang merah pun macam-macam. Ada pula kacang merah Ende, Paleo, dan Flores Timur, dengan rupa polos maupun seperti batik.
Kamu pernah menjajal kacang batik goreng? Bentuknya seperti kacang tanah goreng, tapi berbeda warna dan rasa. Jika kacang tanah berwarna cokelat muda polos, kacang batik memperlihatkan bintik-bintik merah. Rasa kacang batik ini lebih manis daripada kacang tanah.
4. Daun Kelor
Dalam beberapa tahun terakhir daun ini banyak dicari kaum urban karena memiliki nilai gizi yang bagus. Selain antioksidan yang sangat tinggi, kandungan vitamin C di dalamnya 7 kali lipat lebih tinggi daripada jeruk, sementara potasiumnya 15 kali lipat lebih banyak daripada pisang. Tak mengherankan, jika manfaatnya bagi kesehatan juga sangat besar.
Namun sudah sejak lama masyarakat NTT mengonsumsi kelor, karena di sana memang banyak sekali terdapat pohon kelor. Menariknya, kelor dimanfaatkan untuk memperbaiki kondisi gizi buruk pada anak.
Ya, angka stunting di Flores Timur cukup tinggi. Suatu hari, sebuah puskesmas berinovasi dengan memberi makanan tambahan berupa sorgum serta kelor dan sayuran lain kepada anak-anak dengan gizi buruk. Program berdurasi 3 bulan tersebut berhasil meningkatkan berat badan anak hingga mereka tidak lagi masuk kategori gizi buruk.
5. Kopi Arabika dan Robusta Flores Manggarai
Untuk tanaman sumber minuman, kopi menjadi salah satu kekhasan di NTT. Banyak daerah penghasil kopi di NTT, salah satunya Manggarai Flores. Minum kopi di rumah bagi warga Manggarai Raya, Flores, sudah menjadi sebuah tradisi. Beberapa tahun belakangan kebiasaan minum kopi sudah menjadi ajang untuk bersosialisasi di luar rumah, termasuk di daerah ini.
Kamu tahu kan kalau kopi memiliki beragam manfaat untuk kesehatan seperti menjaga kesehatan jantung hingga mengurangi risiko diabetes tipe 2. Namun, tentu, konsumsinya tidak boleh berlebihan ya.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.