Mayoritas Gen Z Gunakan YouTube, Fitur Short Jadi Pilihan
12 October 2023 |
21:30 WIB
Generasi Z terbilang aktif di media sosial. Mungkin hampir setiap hari mereka mengonsumsi platform digital. Hal ini terlihat dari data terbaru Ipsos bahwa 110 juta masyarakat Indonesia membuka YouTube setiap hari dan rata-rata menghabiskan waktu selama 30 menit.
Hasil survei bertajuk Ipsos dan Kantar menemukan bahwa YouTube merupakan layanan video yang paling banyak ditonton dan disukai Gen Z Indonesia dengan rentang usia 18--24 tahun. Salah satu alasannya, YouTube memungkinkan mereka mengakses berbagai jenis konten di satu tempat, baik itu konten pendek, panjang, maupun livestream.
YouTube juga dianggap memiliki koleksi konten yang lengkap dan mendalam. Dengan demikian, pengguna dapat menggali lebih jauh topik yang mereka sukai dan memanfaatkan waktu secara lebih efektif daripada di platform video lain.
“YouTube banyak format yang bisa dikonsumsi dalam satu platform, bukan hnya long format, kita bisa switch kalau punya waktu lebih sedikit, bisa buat short form. Tidak perlu harus pindah ke platform lain,” ujar kreator YouTube, Nessie Judge dalam media briefing bertajuk Southeast Asia YouTube Works Awards: The Finale 2023 di bilangan Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Ajay Vidyasagar, Regional Director YouTube Asia-Pacific menyampaikan seiring dengan terus berkembangnya lanskap digital, preferensi dan perilaku penonton pun ikut berubah. Masih mengacu pada hasil survei, Ajay menyebut Gen Z Indonesia mengonsumsi berbagai format video yang berbeda saat menonton. Kendati demikian, mereka hanya menghabiskan maksimal 24 persen dari waktu menonton untuk mengonsumsi satu format.
“Namun, kami juga menemukan adanya peningkatan jumlah orang Indonesia yang menonton video pendek, dan 90 persen dari total responden Gen Z mengatakan, [mereka] menggunakan YouTube Shorts,” tambah Ajay.
Baca juga: Elon Musk Pamerkan Fitur Streaming Game di Platform X, Sinyal Ikuti YouTube?
Tidak hanya sebagai penghibur, YouTube katanya juga menjadi platform yang menjadi referensi dalam menentukan pilihan, terutama ketika ingin membeli barang. Menurut survei Kantar bertajuk WhyVideo Study Indonesia September 2023, sebanyak 84 persen penonton YouTube di Indonesia percaya dengan iklan yang tayang di video YouTube.
“80 persen penonton YouTube mengatakan bahwa video iklan di platform ini membantu mereka mengambil keputusan yang lebih mantap saat akan membeli sesuatu, sebut Ajay.
Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menuturkan dengan mayoritas populasi berada pada usia 15 hingga 64 tahun, brand tidak hanya hadir di tempat dan waktu yang tepat bagi audiens, tetapi juga harus mampu menggunakan berbagai alat untuk mengembangkan kreativitas, meningkatkan efisiensi, dan mencapai hasil bisnis yang nyata.
Artinya, mereka perlu merancang materi dan strategi iklan yang sesuai dengan semua perubahan ini. “Brand yang menggunakan aset kreatif vertikal telah terbukti mendapatkan 10-20 persen lebih banyak konversi per dolar di YouTube Shorts daripada kampanye yang hanya menggunakan aset lanskap saja,” ungkapnya.
Survei Kantar juga menyebutkan 86 persen Gen Z setuju bahwa iklan dalam video di YouTube mengenalkan mereka kepada brand atau produk baru. Sementara itu 68 persen kelompok ini juga setuju bahwa iklan dalam video di YouTube membuat mereka lebih terbuka terhadap iklan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Hasil survei bertajuk Ipsos dan Kantar menemukan bahwa YouTube merupakan layanan video yang paling banyak ditonton dan disukai Gen Z Indonesia dengan rentang usia 18--24 tahun. Salah satu alasannya, YouTube memungkinkan mereka mengakses berbagai jenis konten di satu tempat, baik itu konten pendek, panjang, maupun livestream.
YouTube juga dianggap memiliki koleksi konten yang lengkap dan mendalam. Dengan demikian, pengguna dapat menggali lebih jauh topik yang mereka sukai dan memanfaatkan waktu secara lebih efektif daripada di platform video lain.
“YouTube banyak format yang bisa dikonsumsi dalam satu platform, bukan hnya long format, kita bisa switch kalau punya waktu lebih sedikit, bisa buat short form. Tidak perlu harus pindah ke platform lain,” ujar kreator YouTube, Nessie Judge dalam media briefing bertajuk Southeast Asia YouTube Works Awards: The Finale 2023 di bilangan Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Ajay Vidyasagar, Regional Director YouTube Asia-Pacific menyampaikan seiring dengan terus berkembangnya lanskap digital, preferensi dan perilaku penonton pun ikut berubah. Masih mengacu pada hasil survei, Ajay menyebut Gen Z Indonesia mengonsumsi berbagai format video yang berbeda saat menonton. Kendati demikian, mereka hanya menghabiskan maksimal 24 persen dari waktu menonton untuk mengonsumsi satu format.
“Namun, kami juga menemukan adanya peningkatan jumlah orang Indonesia yang menonton video pendek, dan 90 persen dari total responden Gen Z mengatakan, [mereka] menggunakan YouTube Shorts,” tambah Ajay.
Baca juga: Elon Musk Pamerkan Fitur Streaming Game di Platform X, Sinyal Ikuti YouTube?
Tidak hanya sebagai penghibur, YouTube katanya juga menjadi platform yang menjadi referensi dalam menentukan pilihan, terutama ketika ingin membeli barang. Menurut survei Kantar bertajuk WhyVideo Study Indonesia September 2023, sebanyak 84 persen penonton YouTube di Indonesia percaya dengan iklan yang tayang di video YouTube.
“80 persen penonton YouTube mengatakan bahwa video iklan di platform ini membantu mereka mengambil keputusan yang lebih mantap saat akan membeli sesuatu, sebut Ajay.
Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menuturkan dengan mayoritas populasi berada pada usia 15 hingga 64 tahun, brand tidak hanya hadir di tempat dan waktu yang tepat bagi audiens, tetapi juga harus mampu menggunakan berbagai alat untuk mengembangkan kreativitas, meningkatkan efisiensi, dan mencapai hasil bisnis yang nyata.
Artinya, mereka perlu merancang materi dan strategi iklan yang sesuai dengan semua perubahan ini. “Brand yang menggunakan aset kreatif vertikal telah terbukti mendapatkan 10-20 persen lebih banyak konversi per dolar di YouTube Shorts daripada kampanye yang hanya menggunakan aset lanskap saja,” ungkapnya.
Survei Kantar juga menyebutkan 86 persen Gen Z setuju bahwa iklan dalam video di YouTube mengenalkan mereka kepada brand atau produk baru. Sementara itu 68 persen kelompok ini juga setuju bahwa iklan dalam video di YouTube membuat mereka lebih terbuka terhadap iklan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.