Jangan Ditiru, Inilah Kesalahan yang Kerap Dilakukan oleh Pesepeda Pemula
16 December 2021 |
14:00 WIB
Tren bersepeda tak lagi sebagai hobi semata. Selain bertujuan untuk menjadikan tubuh makin sehat, aktivitas satu ini sudah menjadi gaya hidup bagi banyak orang. Baik anak kecil, generasi muda maupun kalangan tua sekarang melebur dalam hype bersepeda.
Mungkin kalian semua juga melihat di sekitar kita, bahwa banyak para pesepeda yang terbilang masih baru dan gemar bersepeda guna mengisi akhir pekan. Bagi para pesepeda yang terbilang masih baru, penting untuk memperhatikan berbagai hal agar saat bersepeda bisa merasakan aman dan nyaman.
Nah, berikut ini adalah tips dari Rodalink yang kali ini akan membeberkan sederet kesalahan yang kerap dilakukan oleh pesepeda pemula.
1. Memilih sepeda tak sesuai dengan kebutuhan
Sebelum membeli sepeda, hendaknya sudah paham dengan sepeda apa yang dibutuhkan. Perlu diketahui, bahwa setiap kategori sepeda memiliki kegunaannya masing-masing, jadi usahakan agar tak salah dalam memilih jenis sepeda.
Sebagai info tambahan nih bagi pesepeda pemula, sepeda sendiri terbagi dalam beberapa kategori, yaitu MTB, Road Bike, Urban, BMX / Dirt Jump, dan Youth yang diperuntukan bagi kaum remaja.
Pertama-tama cari tahu terlebih dahulu kalau sepeda tersebut nantinya akan kamu gunakan bersepeda di jalan aspal, jalan berbatu, atau pun pada track kombinasi keduanya? Apabila kalian bersepeda lebih sering di jalan aspal, hendaknya memilih sepeda berjenis road bike.
Namun, bagi kalian pecinta tantangan dengan suka eksplor jalan berbatu dengan diwarnai tanjakan atau turunan tajam, maka pilihlah sepeda gunung. Pada intinya, memilih sepeda dengan sesuai kebutuhan, salah satunya adalah melihat dari segi track yang akan atau sering ditempuh.
2. Salah dalam memilih ukuran sepeda
Sebagai info pengantar nih buat para pesepeda pemula. Sepeda terbagi dalam beberapa kategori, sepeda juga terbagi dalam beberapa tipe yang mana sepeda tersebut juga memiliki ukuran berbeda-beda. Nah, dalam hal ini kalian sebagai pengguna wajib memperhatikan ukuran sepeda dengan menyesuaikan postur tubuh agar gowes berasa aman dan nyaman.
Ukuran sepeda sendiri mengikuti dari tiap kategori dan tipe sepeda, sebagai contoh untuk kategori sepeda MTB berukuran 27.5 atau sepeda dengan fitur Wheel Fit Size System memiliki berbagai ukuran S, M, L dan XL. Untuk ukuran S diperuntukan bagi kamu yang memiliki tinggi badan 152.5-165 cm, ukuran M 162.5-175 cm, L untuk postur tubuh dengan tinggi 172.5-185, dan XL 182.5-195.
3. Kurangnya kesadaran memperhatikan faktor keselamatan
Bersepeda sama halnya dengan berkendara alat transportasi lain, dimana gowes pun juga penting dalam memperhatikan faktor keselamatan. Hal ini kerap diabaikan oleh para pemula, sebagai contoh berkendara tanpa mengenakan helm.
Helm, bel, atau pun sarung tangan bukanlah sekedar aksesoris sepeda saja, namun perlengkapan ini pun memiliki fungsi sebagai pelindung.
Sebagai contoh dalam memilih helm, usahakan memilih road helmet yang memiliki ventilasi berbentuk aerodinamis. Menurut beberapa sumber, helm ini dinilai lebih aman apabila terjadi benturan ketimbang dengan helm lain dengan banyak ventilasi.
Demi memberikan keamanan dan kenyamanan saat gowes, pastikan kalian menggunakan perlengkapan seperti helm, sarung tangan, sepatu khusus sepeda, bell, dan kalau perlu gunakan pula elbow guard / knee guard.
4. Enggan belajar teknik dasar bersepeda
Mungkin kalian pernah melihat atau mengalami kecelakaan sepeda akibat mengerem kurang tepat ketika berada di tikungan? Banyak pesepeda pemula yang enggan belajar teknik dasar bersepeda, mulai dari shifting, mengerem, hingga posisi tubuh saat gowes.
Sebagai pesepeda pemula, mempelajari teknik shifting dan pengereman menjadi sangat penting agar gowes jadi aman dan nyaman. Misalkan dalam hal pengereman, kesalahan fatal paling sering dilakukan oleh pesepeda pemula adalah terlambat dalam hal pengereman.
Sebagai contoh akibat terlambat mengerem di tikungan sehingga berujung kecelakaan. Ketika posisi kamu mendekati tikungan, hindari mengerem tepat ketika berada di tikungan agar tak tergelincir. Kemudian shifting, di mana teknik ini wajib dikuasai oleh para pesepeda pemula.
Teknik pindah gigi tak sekadar demi keselamatan saja, melainkan juga teknik yang bisa memberikan manfaat agar pesepeda dapat menghemat tenaga. Sebagai contoh apabila kamu sedang menuruni jalan yang curam, pilihlah gigi roda depan sepeda dengan angka yang lebih besar, lalu angka gigi lebih kecil di roda belakang untuk menghindari kemungkinan tergelincir.
Sementara itu, jika kamu gowes dengan posisi sedang menaiki tanjakan, gunakan gigi roda depan dengan angka yang paling kecil dan roda belakang dengan angka gigi paling besar. Hal ini akan membantu pedal lebih mudah berputar saat menaiki bukit sehingga dalam posisi menanjak pun tak terlalu berat sehingga bisa menghemat tenaga kita.
5. Mengesampingkan sisi kesehatan
Bagaimanapun juga bersepeda berhubungan dengan gerak pada beberapa organ tubuh kita, mulai dari kaki, tangan, hingga jantung dan paru-paru. Sayangnya terkadang hal ini kurang disadari oleh para pesepeda pemula, hal ini terbukti dengan mengesampingkan sisi kesehatan.
Sebagai pemula dalam dunia sepeda tentu perlu memperhatikan beberapa hal dari segi kesehatan, diantaranya menyesuaikan diri dengan usia atau jangan memaksakan diri, menjaga ritme bersepeda jangan terlalu diforsir, perlu konsisten latihan secara bertahap, dan mengendalikan pola makan.
6. Lupa melakukan pemanasan
Terkadang karena faktor terburu-buru atau terlalu bersemangat gowes sehingga para pesepeda pemula lupa akan melakukan pemanasan. Padahal pemanasan sebelum bersepeda memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah mengurangi risiko cedera.
Jadi, sebelum gowes pastikan terlebih dahulu melakukan pemanasan atau peregangan sebelum bersepeda. Beberapa gerakan pemanasan ang bisa dilakukan sebelum bersepeda, seperti Leg swings, Heel Toe walk, Chest Stretch, Dynamic Runner's Lunge, High Knees, dan masih ada beberapa lagi nama gerakan untuk pemanasan sebelum bersepeda.
Selain lakukan pemanasa di awal sebelum gowes, setelah bersepeda juga disarankan untuk melakukan gerakan pendinginan, dan disarankan untuk tidak langsung duduk. Beberapa nama gerakan ang dilakukan untuk pendinginan adalah seated hamstring sretch, quad stretch, shoulder stretch, atau pun arm stretch.
Mungkin kalian semua juga melihat di sekitar kita, bahwa banyak para pesepeda yang terbilang masih baru dan gemar bersepeda guna mengisi akhir pekan. Bagi para pesepeda yang terbilang masih baru, penting untuk memperhatikan berbagai hal agar saat bersepeda bisa merasakan aman dan nyaman.
Nah, berikut ini adalah tips dari Rodalink yang kali ini akan membeberkan sederet kesalahan yang kerap dilakukan oleh pesepeda pemula.
1. Memilih sepeda tak sesuai dengan kebutuhan
Sebelum membeli sepeda, hendaknya sudah paham dengan sepeda apa yang dibutuhkan. Perlu diketahui, bahwa setiap kategori sepeda memiliki kegunaannya masing-masing, jadi usahakan agar tak salah dalam memilih jenis sepeda.
Sebagai info tambahan nih bagi pesepeda pemula, sepeda sendiri terbagi dalam beberapa kategori, yaitu MTB, Road Bike, Urban, BMX / Dirt Jump, dan Youth yang diperuntukan bagi kaum remaja.
Pertama-tama cari tahu terlebih dahulu kalau sepeda tersebut nantinya akan kamu gunakan bersepeda di jalan aspal, jalan berbatu, atau pun pada track kombinasi keduanya? Apabila kalian bersepeda lebih sering di jalan aspal, hendaknya memilih sepeda berjenis road bike.
Namun, bagi kalian pecinta tantangan dengan suka eksplor jalan berbatu dengan diwarnai tanjakan atau turunan tajam, maka pilihlah sepeda gunung. Pada intinya, memilih sepeda dengan sesuai kebutuhan, salah satunya adalah melihat dari segi track yang akan atau sering ditempuh.
2. Salah dalam memilih ukuran sepeda
Sebagai info pengantar nih buat para pesepeda pemula. Sepeda terbagi dalam beberapa kategori, sepeda juga terbagi dalam beberapa tipe yang mana sepeda tersebut juga memiliki ukuran berbeda-beda. Nah, dalam hal ini kalian sebagai pengguna wajib memperhatikan ukuran sepeda dengan menyesuaikan postur tubuh agar gowes berasa aman dan nyaman.
Ukuran sepeda sendiri mengikuti dari tiap kategori dan tipe sepeda, sebagai contoh untuk kategori sepeda MTB berukuran 27.5 atau sepeda dengan fitur Wheel Fit Size System memiliki berbagai ukuran S, M, L dan XL. Untuk ukuran S diperuntukan bagi kamu yang memiliki tinggi badan 152.5-165 cm, ukuran M 162.5-175 cm, L untuk postur tubuh dengan tinggi 172.5-185, dan XL 182.5-195.
3. Kurangnya kesadaran memperhatikan faktor keselamatan
Bersepeda sama halnya dengan berkendara alat transportasi lain, dimana gowes pun juga penting dalam memperhatikan faktor keselamatan. Hal ini kerap diabaikan oleh para pemula, sebagai contoh berkendara tanpa mengenakan helm.
Helm, bel, atau pun sarung tangan bukanlah sekedar aksesoris sepeda saja, namun perlengkapan ini pun memiliki fungsi sebagai pelindung.
Sebagai contoh dalam memilih helm, usahakan memilih road helmet yang memiliki ventilasi berbentuk aerodinamis. Menurut beberapa sumber, helm ini dinilai lebih aman apabila terjadi benturan ketimbang dengan helm lain dengan banyak ventilasi.
Demi memberikan keamanan dan kenyamanan saat gowes, pastikan kalian menggunakan perlengkapan seperti helm, sarung tangan, sepatu khusus sepeda, bell, dan kalau perlu gunakan pula elbow guard / knee guard.
4. Enggan belajar teknik dasar bersepeda
Mungkin kalian pernah melihat atau mengalami kecelakaan sepeda akibat mengerem kurang tepat ketika berada di tikungan? Banyak pesepeda pemula yang enggan belajar teknik dasar bersepeda, mulai dari shifting, mengerem, hingga posisi tubuh saat gowes.
Sebagai pesepeda pemula, mempelajari teknik shifting dan pengereman menjadi sangat penting agar gowes jadi aman dan nyaman. Misalkan dalam hal pengereman, kesalahan fatal paling sering dilakukan oleh pesepeda pemula adalah terlambat dalam hal pengereman.
Sebagai contoh akibat terlambat mengerem di tikungan sehingga berujung kecelakaan. Ketika posisi kamu mendekati tikungan, hindari mengerem tepat ketika berada di tikungan agar tak tergelincir. Kemudian shifting, di mana teknik ini wajib dikuasai oleh para pesepeda pemula.
Teknik pindah gigi tak sekadar demi keselamatan saja, melainkan juga teknik yang bisa memberikan manfaat agar pesepeda dapat menghemat tenaga. Sebagai contoh apabila kamu sedang menuruni jalan yang curam, pilihlah gigi roda depan sepeda dengan angka yang lebih besar, lalu angka gigi lebih kecil di roda belakang untuk menghindari kemungkinan tergelincir.
Sementara itu, jika kamu gowes dengan posisi sedang menaiki tanjakan, gunakan gigi roda depan dengan angka yang paling kecil dan roda belakang dengan angka gigi paling besar. Hal ini akan membantu pedal lebih mudah berputar saat menaiki bukit sehingga dalam posisi menanjak pun tak terlalu berat sehingga bisa menghemat tenaga kita.
5. Mengesampingkan sisi kesehatan
Bagaimanapun juga bersepeda berhubungan dengan gerak pada beberapa organ tubuh kita, mulai dari kaki, tangan, hingga jantung dan paru-paru. Sayangnya terkadang hal ini kurang disadari oleh para pesepeda pemula, hal ini terbukti dengan mengesampingkan sisi kesehatan.
Sebagai pemula dalam dunia sepeda tentu perlu memperhatikan beberapa hal dari segi kesehatan, diantaranya menyesuaikan diri dengan usia atau jangan memaksakan diri, menjaga ritme bersepeda jangan terlalu diforsir, perlu konsisten latihan secara bertahap, dan mengendalikan pola makan.
6. Lupa melakukan pemanasan
Terkadang karena faktor terburu-buru atau terlalu bersemangat gowes sehingga para pesepeda pemula lupa akan melakukan pemanasan. Padahal pemanasan sebelum bersepeda memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah mengurangi risiko cedera.
Jadi, sebelum gowes pastikan terlebih dahulu melakukan pemanasan atau peregangan sebelum bersepeda. Beberapa gerakan pemanasan ang bisa dilakukan sebelum bersepeda, seperti Leg swings, Heel Toe walk, Chest Stretch, Dynamic Runner's Lunge, High Knees, dan masih ada beberapa lagi nama gerakan untuk pemanasan sebelum bersepeda.
Selain lakukan pemanasa di awal sebelum gowes, setelah bersepeda juga disarankan untuk melakukan gerakan pendinginan, dan disarankan untuk tidak langsung duduk. Beberapa nama gerakan ang dilakukan untuk pendinginan adalah seated hamstring sretch, quad stretch, shoulder stretch, atau pun arm stretch.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.