Museum Angkut yang memiliki lebih dari 400 koleksi kendaraan. (Sumber gambar: Flickr)

Strategi Museum Angkut Tarik Pengunjung, Banyak Atraksi Hingga Inovasi Teknologi

12 October 2023   |   07:12 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Wisata ke museum menjadi tren di kalangan generasi muda saat ini. Sejumlah pengelola museum, terutama milik swasta menyajikan tempat yang lebih atraktif dengan mengatur tata ruang hingga inovasi teknologi. Alhasil, kesan suram kini tak tampak lagi.

Bagi pencinta otomotif dan penggemar film Hollywood, Indonesia memiliki Museum Angkut yang menjadi museum transportasi pertama di Asia Tenggara. Dikelola Jawa Timur Park Group (Jatim Park), tempat ini berisi moda transportasi dari masa ke masa, lengkap dengan interior ruang yang dibuat mirip dengan kondisi zaman aslinya. 

Salah satu ikon tempat wisata sejarah atraktif terbesar di Batu ini menghadirkan pengalaman seru bagi para pengunjungnya. Jika museum selama ini dikenal sebagai gedung tua yang membosankan karena hanya memajang koleksinya, lain hal dengan Museum Angkut. 

Baca juga: Babak Baru Wisata Museum: Saatnya Mengubah Citra dan Menciptakan Daya Tarik

Di museum ini, suasana yang dihadirkan memang cukup menarik. Setiap area menyuguhkan pengalaman berbeda menyesuaikan era kendaraan yang dipajang. Selain melihat langsung, menyentuh, dan berpose di sekitar otomotif tua maupun modern dari Indonesia hingga seluruh dunia yang bersejarah, pengunjung juga bisa menyaksikan langsung sejumlah kendaraan tersebut berjalan. Ya, setiap hari maupun pada akhir pekan ada parade mobil-mobil tua nan antik yang usianya bahkan lebih dari 100 tahun.

“Bahkan ada yang pernah dipakai Pak Erick Thohir (menteri BUMN) keliling area Museum Angkut. Mereka sangat apresiasi, kendaraan usia 100 tahun lebih, kuno, masih bisa dikendarai,” ujar Titik S Ariyanto, Marketing and Public Relation Manager Jawa Timur Park Group.

Menjadi museum favorit wisatawan dari beberapa museum yang didirikan Jatim Park Group, Museum Angkut terus berinovasi menggunakan teknologi untuk memberi pengalaman terbaik bagi pengunjung. Saat ini, untuk mengetahui sejarah dari 400 lebih koleksi yang dipajang, pengunjung tinggal melakukan scan barcode di area koleksi.

“Informasi berupa teks, virtual yang bisa dikirim melalui barcode,” sebut Titik. Informasi seputar kapan kendaraan tersebut diciptakan, sejarah pemakai, atau bahkan peristiwa kecelakaan yang terjadi saat mengendarainya tertera komplet.
 

Adapun, Museum Angkut memiliki koleksi otomotif cukup lengkap mulai dari era kendaraan yang terbuat dari roda kayu, mesin uap, sampai ditenagai listrik yang sedang menjadi tren saat ini. 

Museum ini juga memiliki area khusus teknologi virtual reality (VR) untuk memberi pengalaman pengunjung seakan-akan mengendarai mobil superhero. Ada pula F1 Simulator buat pengunjung yang ingin merasakan menjadi pembalap. 
 

Penjagaan & Perawatan

Sementara itu, dalam hal menjaga kondisi koleksi kendaraan di Museum Angkut, Titik menyebut ada tim yang melakukan perawatan secara berkala. Selain rutin membersihkannya, tim akan memanaskan dan melakukan pengecekan pada mesin, bodi, maupun roda kendaraan. Beberapa yang sudah tidak memiliki mesin akan diberi standing agar rodanya tidak kempis.

“Mendapatkan kendaraan itu bukan hal yang mudah, apalagi yang usia ratusan tahun. Ini aset yang perlu dijaga,” tegas Titik yang menyampaikan sekitar 1.500 pengunjung datang ke Museum Angkut pada akhir pekan.

Perawatan dilakukan seiring tidak adanya batasan bagi pengunjung untuk menyentuh bahkan menaiki kendaraan yang dipajang. Memang masa-masa awal museum ini didirikan, sempat terjadi pencurian logo kendaraan antik oleh pengunjung dan diterapkan pagar pembatas.

Namun demikian, Jatim Park Group melihat seiring waktu, masyarakat yang datang kini lebih menyadari untuk menjaga barang koleksi yang tak ternilai itu. Untuk tetap berjaga-jaga, pihaknya pun menempatkan CCTV di berbagai sudut sebagai upaya pengawasan. “Sekarang orang sudah melek teknologi, aware, mengerti do and don’ts-nya,” ujarnya. 

Museum Angkut, katanya, akan terus menghadirkan inovasi dan keunikan baru untuk menarik minat masyarakat mengenal sejarah transportasi di Indonesia maupun dunia. Tak dimungkiri, untuk menambah koleksi kendaraan terutama dari luar negeri, butuh proses yang sangat panjang. Kalau tidak ada kendaraan baru yang dihadirkan, Titik menyampaikan Jatim Park Group akan fokus pada inovasi yang berhubungan dengan entertainment kepada pengunjung.

Baca juga: Menikmati Beragam Karya Kreatif di Gedung Tua Ala Senyum Museum

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Membongkar Prasangka Politik Identitas Lewat Diskusi & Program Festival Film

BERIKUTNYA

Aespa Siap Comeback dengan Album Mini Keempat Berjudul Drama

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: