Segini Ternyata Rerata Kecepatan Download Pengguna Smartphone Indonesia
10 October 2023 |
18:49 WIB
1
Like
Like
Like
Genhype ngerasa kecepatan internet seluler di Indonesia ngebut atau enggak? Laporan terbaru dari firma riset Opensignal menunjukkan bahwa rata-rata kecepatan unduh pengguna smartphone mencapai 21,1 Mbps loh. Akan tetapi, bagi sebagian besar orang, aksesnya lebih lambat dari itu.
Laporan bertajuk Over 20% of Smartphone Users in Indonesia See Average Download Speeds Below 10 Mbps menunjukkan hal tersebut. Dalam laporan itu, Opensignal mengkaji pengalaman jaringan seluler pengguna smartphone tingkat regional dan maupun nasional dengan tiga metrik utama: pengalaman kecepatan unduh, pengalaman video, dan waktu tanpa sinyal.
Hardik Khatri, penulis laporan itu, menyatakan bahwa sebagian besar pengguna jaringan seluler di Indonesia menikmati kecepatan unduh dan menonton video yang cukup baik. Namun, sebagian besar pengguna lainnya masih harus berkutat dengan pengalaman yang di bawah standar.
“Kesenjangan kualitas pengalaman jaringan seluler berfluktuasi secara signifikan di berbagai wilayah di Indonesia,” tulisnya dalam laporan tersebut.
Baca juga: Fakta Menarik Starlink, Layanan Internet Milik Elon Musk yang Akan Hadir di Indonesia
Untuk urusan kecepatan unduh atau download, Opensignal mencatat bahwa rerata kecepatan internet seluler di smartphone orang Indonesia angkanya mencapai 21,1 Mbps. Akan tetapi, sebagian besar tidak merasakannya. Sekitar 52 persen pengguna cuma merasakan kecepatan unduh rata-rata di bawah 20 Mbps.
Lebih parah lagi, sekitar 20 persen orang di Indonesia masih melihat rerata kecepatan download mereka berada di bawah 10 Mbps. Beberapa wilayah yang mengalami akses internet lemot saat mengunduh adalah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku, dan Sumatra. Kelimanya mencatatkan persentase yang lebih tinggi dari rerata angka nasional.
Dari sisi operator seluler, pengguna Smartfren tercatat mengambil porsi terbesar untuk pengalaman kecepatan unduh pengguna di bawah 10 Mbps, dengan persentase 41 persen. Secara beruntun diikuti oleh Indosat IOH dengan 30,4 persen, 3 (Tri) sebesar 29 persen, dan paling sedikit adalah Telkomsel dengan hanya 10,8 persen.
Secara umum, mayoritas penduduk Indonesia (sekitar 85 persen) hanya merasakan sekitar 1 persen waktu yang dihabiskan tanpa adanya sinyal internet. Hanya sebagian kecil (6,3 persen) orang yang menghabiskan sekitar 5 persen waktunya tanpa koneksi. Wilayah yang punya porsi pengguna tertinggi kategori time with no signal adalah Maluku, Kalimantan, dan Papua Barat.
Sekitar 6,3 persen pengguna internet seluler di smartphone bahkan menilai bahwa pengalaman menikmati konten videonya sangat memuaskan (Excellent). Sebaliknya, sekitar 17,2 persen menyatakan pengalaman yang buruk (Poor).
Berdasarkan lokasinya, wilayah-wilayah yang mencatatkan kinerja baik dalam kategori ini adalah Jakarta, Jawa Timur, dan Banten. Sementara itu, wilayah yang pengalaman videonya masih kurang adalah Sulawesi, Jawa Tengah, dan Kepulauan Sunda Kecil.
Opensignal menyatakan bahwa banyaknya pengguna yang masih mengalami kesulitan mengakses dan menikmati layanan internet seluler, menunjukkan pentingnya perbaikan di dalam negeri.
“Seiring dengan berkembangnya lanskap digital di Indonesia, mengatasi kesenjangan ini sangatlah penting untuk memastikan akses yang adil terhadap layanan seluler dan mendukung beragam kebutuhan pengguna,” demikian pernyataan yang tertera di laporan tersebut.
Baca juga: 5 Panduan Memilih Provider Internet Terbaik Biar Enggak Menyesal
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Laporan bertajuk Over 20% of Smartphone Users in Indonesia See Average Download Speeds Below 10 Mbps menunjukkan hal tersebut. Dalam laporan itu, Opensignal mengkaji pengalaman jaringan seluler pengguna smartphone tingkat regional dan maupun nasional dengan tiga metrik utama: pengalaman kecepatan unduh, pengalaman video, dan waktu tanpa sinyal.
Hardik Khatri, penulis laporan itu, menyatakan bahwa sebagian besar pengguna jaringan seluler di Indonesia menikmati kecepatan unduh dan menonton video yang cukup baik. Namun, sebagian besar pengguna lainnya masih harus berkutat dengan pengalaman yang di bawah standar.
“Kesenjangan kualitas pengalaman jaringan seluler berfluktuasi secara signifikan di berbagai wilayah di Indonesia,” tulisnya dalam laporan tersebut.
Baca juga: Fakta Menarik Starlink, Layanan Internet Milik Elon Musk yang Akan Hadir di Indonesia
(Sumber: Opensignal)
Kecepatan Unduh
Untuk urusan kecepatan unduh atau download, Opensignal mencatat bahwa rerata kecepatan internet seluler di smartphone orang Indonesia angkanya mencapai 21,1 Mbps. Akan tetapi, sebagian besar tidak merasakannya. Sekitar 52 persen pengguna cuma merasakan kecepatan unduh rata-rata di bawah 20 Mbps. Lebih parah lagi, sekitar 20 persen orang di Indonesia masih melihat rerata kecepatan download mereka berada di bawah 10 Mbps. Beberapa wilayah yang mengalami akses internet lemot saat mengunduh adalah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku, dan Sumatra. Kelimanya mencatatkan persentase yang lebih tinggi dari rerata angka nasional.
Dari sisi operator seluler, pengguna Smartfren tercatat mengambil porsi terbesar untuk pengalaman kecepatan unduh pengguna di bawah 10 Mbps, dengan persentase 41 persen. Secara beruntun diikuti oleh Indosat IOH dengan 30,4 persen, 3 (Tri) sebesar 29 persen, dan paling sedikit adalah Telkomsel dengan hanya 10,8 persen.
Waktu Tanpa Sinyal
Laporan Opensignal yang rilis 10 Oktober itu juga menganalisis situasi waktu tanpa sinyal (time with no signal), diukur berdasarkan persentase hilangnya sinyal saat mengakses internet. Hasilnya, sudah bisa ditebak bahwa Jakarta Raya (Jakarta dan sekitarnya) memiliki proporsi pengguna terendah dengan situasi tersebut.Secara umum, mayoritas penduduk Indonesia (sekitar 85 persen) hanya merasakan sekitar 1 persen waktu yang dihabiskan tanpa adanya sinyal internet. Hanya sebagian kecil (6,3 persen) orang yang menghabiskan sekitar 5 persen waktunya tanpa koneksi. Wilayah yang punya porsi pengguna tertinggi kategori time with no signal adalah Maluku, Kalimantan, dan Papua Barat.
Pengalaman Video
Selain kecepatan unduh dan waktu tanpa sinyal, laporan itu juga membeberkan pengalaman pengguna terkait dengan konten video. Secara keseluruhan, masyarakat merasa mendapatkan pengalaman yang baik (Good) dan sangat baik (Very Good), dengan persentase masing-masing 39,6 persen dan 24,9 persen.Sekitar 6,3 persen pengguna internet seluler di smartphone bahkan menilai bahwa pengalaman menikmati konten videonya sangat memuaskan (Excellent). Sebaliknya, sekitar 17,2 persen menyatakan pengalaman yang buruk (Poor).
Berdasarkan lokasinya, wilayah-wilayah yang mencatatkan kinerja baik dalam kategori ini adalah Jakarta, Jawa Timur, dan Banten. Sementara itu, wilayah yang pengalaman videonya masih kurang adalah Sulawesi, Jawa Tengah, dan Kepulauan Sunda Kecil.
Opensignal menyatakan bahwa banyaknya pengguna yang masih mengalami kesulitan mengakses dan menikmati layanan internet seluler, menunjukkan pentingnya perbaikan di dalam negeri.
“Seiring dengan berkembangnya lanskap digital di Indonesia, mengatasi kesenjangan ini sangatlah penting untuk memastikan akses yang adil terhadap layanan seluler dan mendukung beragam kebutuhan pengguna,” demikian pernyataan yang tertera di laporan tersebut.
Baca juga: 5 Panduan Memilih Provider Internet Terbaik Biar Enggak Menyesal
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.