3 Tip UMKM Mengelola Keuangan Tanpa Perlu Lirik-lirik Pinjaman Online
10 October 2023 |
07:00 WIB
Pada 2022, Indonesia mencatat jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia sebanyak 8,71 juta unit berdasarkan data oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UMKM). Dalam menjalankan bisnisnya, UMKM tentu membutuhkan modal untuk operasional yang jumlahnya tak sedikit.
Hal ini menyebabkan merebaknya pinjaman oleh UMKM yang mencapai angka Rp15,63 triliun untuk pelaku perseorangan dan Rp4,13 triliun untuk badan usaha UMKM, menurut data oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pertumbuhan pembiayaan pinjaman ini menunjukkan tingginya kebutuhan pelaku usaha akan akses keuangan yang lebih mudah dan cepat.
Baca juga: Strategi Kunci Menjaring UMKM Lewat Katalog Elektronik
Bagi Genhype yang baru merintis bisnis atau usaha skala kecil, kamu dapat menjalankan bisnis tanpa perlu mengandalkan pinjaman online, lho! Tentunya hal ini perlu dilakukan dengan sejumlah tahapan pengelolaan keuangan bisnis, yang harus diperhatikan guna mengembangkan manajemen keuangan yang efektif.
Apa saja? Yuk, kita bahas satu per satu dan cari tahu bagaimana mengimplementasikannya dalam bisnis, seperti dikutip dari laporan Bank DBS Indonesia dan Komerce.
Tujuan yang teridentifikasi dengan baik dapat membuatmu lebih terarah dalam mengelola keuangan bisnis dan bisa meningkatkan peluang dalam mencapai target keuangan yang ditetapkan. Semakin detail tujuan yang kamu buat, akan semakin mudah bagimu untuk memvisualisasikan cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Untuk itu, terdapat tiga cara dalam perencanaan keuangan, yaitu dengan mengumpulkan data relevan, menganalisis data, serta mengembangkan rencana.
Mengumpulkan data relevan, bisa dimulai dengan merencanakan pendapatan bisnismu dengan melakukan perhitungan estimasi pendapatan yang diharapkan dari penjualan dan juga pengeluaran untuk biaya operasional bisnismu.
Setelahnya perlu dilakukan analisis data mendapatkan gambaran apakah arus kas bisnismu mengalami surplus dengan perhitungan nilai investasi. Jika ada surplus, pertimbangkan untuk menginvestasikan kelebihan dana tersebut kembali ke bisnis. Namun, jika terdapat defisit, identifikasi area-area pengeluaran yang dapat dikurangi.
Terakhir, kamu bisa mengembangkan rencana berdasarkan hasil analisis data untuk meningkatkan surplus bisnismu. Rencana itu termasuk langkah-langkah seperti mencari bahan baku yang lebih murah untuk menekan biaya, melakukan tinjauan terhadap aktivitas operasional, serta menambah kapasitas bisnis untuk meningkatkan pendapatan. Dengan mengembangkan rencana yang jelas dan terperinci, kamu akan memiliki panduan yang dapat membantu bisnis mencapai tujuan keuangan yang lebih baik.
Selain eksekusi, penting juga untuk secara rutin mengawasi dan memantau kinerja keuangan bisnis, termasuk pendapatan, biaya, dan profitabilitas agar kamu dapat menjaga keseimbangan keuangan dan memaksimalkan peluang keberhasilan mencapai tujuan keuangan.
Baca juga: Platform Social Commerce Bakal Dilarang, Jadi Angin Segar Bagi UMKM?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Hal ini menyebabkan merebaknya pinjaman oleh UMKM yang mencapai angka Rp15,63 triliun untuk pelaku perseorangan dan Rp4,13 triliun untuk badan usaha UMKM, menurut data oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pertumbuhan pembiayaan pinjaman ini menunjukkan tingginya kebutuhan pelaku usaha akan akses keuangan yang lebih mudah dan cepat.
Baca juga: Strategi Kunci Menjaring UMKM Lewat Katalog Elektronik
Bagi Genhype yang baru merintis bisnis atau usaha skala kecil, kamu dapat menjalankan bisnis tanpa perlu mengandalkan pinjaman online, lho! Tentunya hal ini perlu dilakukan dengan sejumlah tahapan pengelolaan keuangan bisnis, yang harus diperhatikan guna mengembangkan manajemen keuangan yang efektif.
Apa saja? Yuk, kita bahas satu per satu dan cari tahu bagaimana mengimplementasikannya dalam bisnis, seperti dikutip dari laporan Bank DBS Indonesia dan Komerce.
1. Tetapkan Tujuan Keuangan
Menetapkan tujuan keuangan merupakan langkah awal dalam mengelola keuangan bisnis. Tujuan yang dibuat harus memenuhi indikator SMART, yaitu Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound (spesifik, terukur, realistis dan dapat dicapai, relevan dengan situasi yang ada, serta memiliki jangka waktu yang jelas).Tujuan yang teridentifikasi dengan baik dapat membuatmu lebih terarah dalam mengelola keuangan bisnis dan bisa meningkatkan peluang dalam mencapai target keuangan yang ditetapkan. Semakin detail tujuan yang kamu buat, akan semakin mudah bagimu untuk memvisualisasikan cara untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Buat Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan sangat penting bagi UMKM untuk mengelola arus kas bisnis dengan lebih terstruktur dan efisien. Lewat rencana keuangan yang baik, pelaku UMKM dapat mengatur sumber daya, pendapatan, aset, dan modal kerja dengan lebih efektif. Ini juga membantu menghindari bisnis dari pemborosan sehingga dapat memaksimalkan penggunaan dana yang tersedia.Untuk itu, terdapat tiga cara dalam perencanaan keuangan, yaitu dengan mengumpulkan data relevan, menganalisis data, serta mengembangkan rencana.
Mengumpulkan data relevan, bisa dimulai dengan merencanakan pendapatan bisnismu dengan melakukan perhitungan estimasi pendapatan yang diharapkan dari penjualan dan juga pengeluaran untuk biaya operasional bisnismu.
Setelahnya perlu dilakukan analisis data mendapatkan gambaran apakah arus kas bisnismu mengalami surplus dengan perhitungan nilai investasi. Jika ada surplus, pertimbangkan untuk menginvestasikan kelebihan dana tersebut kembali ke bisnis. Namun, jika terdapat defisit, identifikasi area-area pengeluaran yang dapat dikurangi.
Terakhir, kamu bisa mengembangkan rencana berdasarkan hasil analisis data untuk meningkatkan surplus bisnismu. Rencana itu termasuk langkah-langkah seperti mencari bahan baku yang lebih murah untuk menekan biaya, melakukan tinjauan terhadap aktivitas operasional, serta menambah kapasitas bisnis untuk meningkatkan pendapatan. Dengan mengembangkan rencana yang jelas dan terperinci, kamu akan memiliki panduan yang dapat membantu bisnis mencapai tujuan keuangan yang lebih baik.
3. Eksekusi dan Monitor Keuangan
Perencanaan hanyalah sebuah rencana yang akan sia-sia jika tidak diikuti dengan eksekusi yang tepat. Pastikan pelaksanaan rencana keuangan konsisten dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah dibuat, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun panjang.Selain eksekusi, penting juga untuk secara rutin mengawasi dan memantau kinerja keuangan bisnis, termasuk pendapatan, biaya, dan profitabilitas agar kamu dapat menjaga keseimbangan keuangan dan memaksimalkan peluang keberhasilan mencapai tujuan keuangan.
Baca juga: Platform Social Commerce Bakal Dilarang, Jadi Angin Segar Bagi UMKM?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.