Ada sejumlah strategi keuangan yang bisa menjadi panduan agar tidak boncos saat Lebaran. (Sumber gambar: Mufid Majnun/Unsplash)

4 Cara Mengatur Keuangan Lebaran Supaya Enggak Boncos

16 March 2025   |   16:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Menjelang Lebaran, biasanya tingkat konsumsi masyarakat bakal meningkat untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Mulai dari makanan, pakaian, hingga hamper. Tak jarang hal ini membuat pengeluaran jelang Lebaran membengkak hingga kantong boncos, karena tidak disertai dengan perencanaan keuangan yang matang.

Tak dapat dimungkiri, berbagai kebutuhan biasanya akan semakin naik menjelang Hari Raya Idulfitri. Godaan untuk berbelanja pun turut meningkat karena adanya diskon besar-besaran yang ditawarkan baik oleh pusat perbelanjaan maupun e-commerce

Baca juga: Cek Besaran dan Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Kontrak & Harian Lepas

Terlebih, menjelang Lebaran, biasanya kalangan pekerja akan mendapatkan tunjangan hari raya (THR). THR merupakan pendapatan di luar gaji atau non-upah yang biasanya diberikan perusahaan atau pemberi kerja kepada pekerja jelang Hari Raya Keagamaan seperti Idulfitri.

Kondisi tersebut akhirnya membuat orang-orang rentan untuk kalap belanja atau konsumtif, tanpa memikirkan kebutuhan pengeluaran setelah Lebaran. Bukan tidak mungkin, keuangan akan boncos bahkan minus sehingga perlu mendapatkan sumber penghasilan lain untuk menambalnya.

Untuk menghindari kondisi tersebut, simak sejumlah strategi yang bisa menjadi panduan Genhype agar tidak boncos saat Lebaran. 
 

1. Kelola THR dengan efektif

THR sering kali dianggap sebagai “angin segar” untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan menjelang hari raya. Akan tetapi, THR seharusnya dapat dimanfaatkan lebih strategis sebagai peluang untuk memperkuat fondasi keuangan. Direktur Utama Easycash Nucky Poedjiardjo menjelaskan ada tiga strategi penting yang bisa membantu dalam mengelola THR secara efektif.

Pertama, menerapkan alokasi dana dengan rasio 40:30:20:10. Artinya, alokasikan porsi terbesar yakni hingga 40 persen dari THR untuk kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari. Kemudian, 30 persen dialokasikan untuk membayar cicilan atau kewajiban finansial lainnya. 

Sementara sebesar 20 persen dapat digunakan untuk investasi dan perlindungan masa depan, seperti tabungan, dana darurat, dan asuransi. Terakhir, 10 persen disisihkan untuk zakat, sedekah, dan berbagi dengan masyarakat yang membutuhkan. 

Kedua, menetapkan prioritas pengeluaran. Pastikan kebutuhan utama seperti kesehatan, pendidikan, atau investasi diri mendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan pengeluaran konsumtif yang hanya memberikan kepuasan sesaat.

Ketiga, hindari pengeluaran impulsif. Sebelum berbelanja, buatlah daftar kebutuhan dan pastikan Genhype tetap berpegang pada anggaran yang telah dibuat tersebut.

"Penting untuk membedakan antara keinginan dan kebutuhan, terutama di momen seperti Lebaran. Jangan sampai euforia Lebaran membuat kita lupa akan kebutuhan jangka panjang apalagi tanggung jawab seperti hutang atau kewajiban lainnya,” kata Nucky. 
 

2. Bijak dalam konsumsi

Perencana Keuangan Rista Zwestika mengatakan momen Lebaran perlu disikapi dengan bijak salah satunya pintar-pintar membatasi konsumsi. Misalnya, untuk urusan baju baru Lebaran. Sebaiknya, batasi membeli baju atau prioritaskan pakaian yang berkualitas dan tahan lama, sehingga bisa digunakan untuk momen-momen Lebaran selanjutnya. 

Begitupun dalam dekorasi rumah. Biasanya masyarakat akan merenovasi atau mendekorasi ulang hunian mereka. Agar lebih hemat, sebaiknya gunakan dekorasi rumah sederhana atau daur ulang untuk mempercantik hunian saat Lebaran. 

Termasuk, berstrategi dalam hal pengeluaran makanan. Biasanya, harga bahan pokok menjelang Lebaran relatif akan naik. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan anggaran untuk makan sehingga tidak membuat pengeluaran membengkak. "Lebaran bukan tentang kemewahan, tapi menjaga hubungan keluarga. Oleh karena itu, lebih fokus lah untuk silaturahmi," kata Rista. 
 

3. Hindari utang konsumtif 

Strategi lain agar tidak boncos saat Lebaran ialah menghindari utang konsumtif. Utang konsumtif adalah pinjaman dana yang dilakukan untuk membeli barang yang nilainya terus menurun pada masa depan dan tidak akan memberikan penghasilan. Utang ini dilakukan tidak dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok hingga akhirnya menggerus aset. 

Rista mengatakan sebisa mungkin menghindari utang konsumtif menjelang Lebaran, terutama menggunakan kartu kredit dengan bunga yang bisa mencapai 2 persen hingga 3 persen. Akan tetapi, jika memang kebutuhannya mendesak, disarankan untuk menggunakan tabungan ketimbang mengambil pinjaman atau berutang. 
 

4. Manfaatkan diskon atau promo

Hal lain yang bisa dimanfaatkan untuk menjaga pengeluaran saat Lebaran ialah memanfaatkan diskon atau promo yang ditawarkan baik oleh pusat perbelanjaan ataupun e-commerce. Biasanya, menjelang Lebaran, mal ataupun supermarket akan menawarkan diskon atau potongan harga.

Begitupun dengan e-commerce yang menghadirkan sejumlah promo seperti cashback, gratis ongkos kirim (free ongkir), hingga potongan harga pada jam-jam flash sale. Dengan begitu, Genhype bisa sedikit lebih hemat dalam berbelanja.

Baca juga: Cara Cerdas Kelola THR Agar Tak Cepat Habis Saat Libur Lebaran

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

Film Pabrik Gula Bakal Gelar Pemutaran Perdana di Los Angeles 27 Maret 2025

BERIKUTNYA

Tip Memilih Tempat Duduk yang Aman & Nyaman di Kereta Api saat Mudik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: