Daftar Lengkap Film & Sineas Indonesia yang Berpartisipasi di Busan International Film Festival 2023
03 October 2023 |
11:17 WIB
1
Like
Like
Like
Dunia perfilman Indonesia mendapat panggung istimewa di Busan International Film Festival (BIFF) 2023. Insan perfilman Indonesia punya kesempatan untuk merayakan film-film garapan sineas lokal di festival sinema tahunan terbesar dan bergengsi di Asia tersebut.
Sebab, tahun ini ada banyak film yang terseleksi masuk ke berbagai program penayangan di ajang tersebut. Total ada 15 film Indonesia yang akan melebarkan namanya di BIFF 2023. Dua di antaranya bahkan masuk ke dalam program kompetisi.
Selain itu, Busan International Film Festival (BIFF) 2023 juga akan mengadakan program khusus yang diberi nama Renaissance of Indonesian Cinema. Program ini secara khusus memilih tujuh film panjang, lima film pendek, dan satu drama serial terbaik Indonesia untuk ditayangkan di BIFF 2023.
Baca juga: Wih! 12 Film & Serial Indonesia Bakal Tayang di Busan International Film Festival 2023
Staf Khusus Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Alex Sihar mengatakan bahwa BIFF 2023 merupakan festival penting bagi sineas Asia. BIFF kerap jadi batu loncatan sebelum para sineas melalang buana ke berbagai festival film lain.
Oleh karena itu, banyaknya film Indonesia yang masuk seleksi ke BIFF tahun ini mesti dirayakan. Dalam ajang tersebut, sebanyak 128 pelaku industri perfilman Indonesia juga akan bergabung untuk menonton sekaligus mengikuti berbagai program di sana.
Busan International Film Festival adalah festival internasional tahunan yang merupakan salah satu festival film paling signifikan di Asia. BIFF pertama kali diadakan pada 1996. Penyelenggaraan pada tahun ini adalah penyelenggaraan ke-28. BIFF juga merupakan festival film internasional pertama di Korea. Tahun ini, BIFF 2023 akan berlangsung pada 4-13 Oktober 2023.
Bagi yang penasaran film apa saja yang tahun ini masuk BIFF, akan tampil di kategori apa, dan sineas yang berpartisipasi pada programnya, simak ulasan berikut ini.
Program Renaissance of Indonesian Cinema
24 Jam Bersama Gaspar (Yosep Anggi Noen)
Gadis Kretek (Kamila Andini)
Perempuan Tanah Jahanam (Joko Anwar)
Posesif (Edwin)
Sara (Ismail Basbeth)
Ziarah (BW Purba Negara)
What They Don't Talk About When They Talk About Love (Mouly Surya)
Basri & Salma in a Never-Ending Comedy (Khozy Rizal)
Dancing Colors (M. Reza Fahriyansa)
Laut Memanggilku (Tumpal Tampubolon)
Vania on Lima Street (Bayu Prihantoro Filemon)
Where the Wild Frangipanis Grow (Niartha Bas Diwangkara)
Baca juga: 2 Episode Gadis Kretek Tayang Perdana di Busan International Film Festival ke-28
Program Jiseok
24 Jam Bersama Gaspar (Yosep Anggi Noen)
Program A Window on Asia Cinema
Ali Topan (Sidharta Tata)
Women From Rote Island (Jeremias Nyangoen)
Sara (Ismail Basbeth)
Program On Screen
Gadis Kretek (Kamila Andini)
Program Wide Angle: Asian Short Film Competition
The Rootless Bloom (Rein Maychaelson)
Program Co-production
Jamojaya (Korean Diasporic Cinema) – Justin Chon (Co-production: USA: Indonesia)
Everybody’s Gotta Love Sometimes (Wide Angle) – Sein Lyan Tun (Co-production: France, Myanmar, Indonesia
Program Asian Project Market
Tarkam (Teddy Soeriaatmadja)
Watch It Burn (Makbul Mubarak)
Program Busan Story Market
Desa Timun (Daud Nugraha)
Heartbreak Motel (Ika Natassa)
Kancil (AFTERLAB)
Orang-Orang Oetimu (Felix K. Nesi)
Program Platform Busan
Aaron Adrian
Bunga Ineza
Dewangkoro Runugroho
Fanni Mardhotillah
Fanny Chotimah
Janice Angelica
Joan Elizabeth
Luhki Herwanayogi
Mochammad Asad Aswin
Nara Asyadha Nugroho
Nick Musa
Ruth Irianty Tampubolon
Winnie Benjamin
Program Asian Film Academy
Khozy Rizal
Baca juga: Perjalanan Sutradara Yosep Anggi Noen Bawa Karyanya ke Busan International Film Festival
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Sebab, tahun ini ada banyak film yang terseleksi masuk ke berbagai program penayangan di ajang tersebut. Total ada 15 film Indonesia yang akan melebarkan namanya di BIFF 2023. Dua di antaranya bahkan masuk ke dalam program kompetisi.
Selain itu, Busan International Film Festival (BIFF) 2023 juga akan mengadakan program khusus yang diberi nama Renaissance of Indonesian Cinema. Program ini secara khusus memilih tujuh film panjang, lima film pendek, dan satu drama serial terbaik Indonesia untuk ditayangkan di BIFF 2023.
Baca juga: Wih! 12 Film & Serial Indonesia Bakal Tayang di Busan International Film Festival 2023
Staf Khusus Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Alex Sihar mengatakan bahwa BIFF 2023 merupakan festival penting bagi sineas Asia. BIFF kerap jadi batu loncatan sebelum para sineas melalang buana ke berbagai festival film lain.
Oleh karena itu, banyaknya film Indonesia yang masuk seleksi ke BIFF tahun ini mesti dirayakan. Dalam ajang tersebut, sebanyak 128 pelaku industri perfilman Indonesia juga akan bergabung untuk menonton sekaligus mengikuti berbagai program di sana.
Busan International Film Festival adalah festival internasional tahunan yang merupakan salah satu festival film paling signifikan di Asia. BIFF pertama kali diadakan pada 1996. Penyelenggaraan pada tahun ini adalah penyelenggaraan ke-28. BIFF juga merupakan festival film internasional pertama di Korea. Tahun ini, BIFF 2023 akan berlangsung pada 4-13 Oktober 2023.
Bagi yang penasaran film apa saja yang tahun ini masuk BIFF, akan tampil di kategori apa, dan sineas yang berpartisipasi pada programnya, simak ulasan berikut ini.
Program Renaissance of Indonesian Cinema
24 Jam Bersama Gaspar (Yosep Anggi Noen)
Gadis Kretek (Kamila Andini)
Perempuan Tanah Jahanam (Joko Anwar)
Posesif (Edwin)
Sara (Ismail Basbeth)
Ziarah (BW Purba Negara)
What They Don't Talk About When They Talk About Love (Mouly Surya)
Basri & Salma in a Never-Ending Comedy (Khozy Rizal)
Dancing Colors (M. Reza Fahriyansa)
Laut Memanggilku (Tumpal Tampubolon)
Vania on Lima Street (Bayu Prihantoro Filemon)
Where the Wild Frangipanis Grow (Niartha Bas Diwangkara)
Baca juga: 2 Episode Gadis Kretek Tayang Perdana di Busan International Film Festival ke-28
Program Jiseok
24 Jam Bersama Gaspar (Yosep Anggi Noen)
Program A Window on Asia Cinema
Ali Topan (Sidharta Tata)
Women From Rote Island (Jeremias Nyangoen)
Sara (Ismail Basbeth)
Program On Screen
Gadis Kretek (Kamila Andini)
Program Wide Angle: Asian Short Film Competition
The Rootless Bloom (Rein Maychaelson)
Program Co-production
Jamojaya (Korean Diasporic Cinema) – Justin Chon (Co-production: USA: Indonesia)
Everybody’s Gotta Love Sometimes (Wide Angle) – Sein Lyan Tun (Co-production: France, Myanmar, Indonesia
Program Asian Project Market
Tarkam (Teddy Soeriaatmadja)
Watch It Burn (Makbul Mubarak)
Program Busan Story Market
Desa Timun (Daud Nugraha)
Heartbreak Motel (Ika Natassa)
Kancil (AFTERLAB)
Orang-Orang Oetimu (Felix K. Nesi)
Program Platform Busan
Aaron Adrian
Bunga Ineza
Dewangkoro Runugroho
Fanni Mardhotillah
Fanny Chotimah
Janice Angelica
Joan Elizabeth
Luhki Herwanayogi
Mochammad Asad Aswin
Nara Asyadha Nugroho
Nick Musa
Ruth Irianty Tampubolon
Winnie Benjamin
Program Asian Film Academy
Khozy Rizal
Baca juga: Perjalanan Sutradara Yosep Anggi Noen Bawa Karyanya ke Busan International Film Festival
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.