Suasana Museum Nasional Indonesia saat terjadinya kebakaran di Jakarta, Sabtu (16/9/2023). (Sumber foto: JIBI/Hypeabis/Eusebio Chrysnamurti)

Pemerintah Akan Melakukan Audit Total Museum & Cagar Budaya

02 October 2023   |   12:23 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Like
Pemerintah tengah melakukan audit total terhadap museum dan cagar budaya yang ada di bawah Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (MCB) setelah kejadian kebakaran yang menimpa Museum Nasional. Dengan begitu, segala kekurangan yang ada dapat teratasi.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan bahwa terdapat sejumlah masalah yang dimiliki oleh setiap museum dan cagar budaya yang berada di bawah MCB jika didalami. “Masing-masing aspek ada risiko,” katanya kepada Hypeabis.id saat ditemui dalam acara Ideafest 2023, di Jakarta Convention Cener (JCC), Jakarta, Minggu 1 Oktober 2023.

Meskipun begitu, pemerintah berusaha memitigasi risiko yang ada dengan melakukan audit total terhadap museum dan cagar budaya. Hasil audit akan menunjukkan kondisi museum dan cagar budaya serta sejumlah hal yang perlu diperbaiki.

Baca juga: Arkeolog Tekankan Pentingnya Kesadaran Mitigasi Bencana di Museum Indonesia

Dalam melakukan audit, pemerintah mengundang banyak tenaga, termasuk dari luar negeri. Para tenaga tersebut adalah profesional yang akan memberikan sejumlah rekomendasi yang harus dilakukan terhadap museum dan cagar budaya yang ada di dalam negeri.

Pada saat ini, tim yang dibentuk oleh pemerintah terkait dengan kebakaran yang terjadi di Museum Nasional Indonesia sedang berjalan. “Kami berusaha untuk melibatkan banyak kompetensi, termasuk dari luar dan itu masih jalan,” katanya.

Negara-negara yang terlibat adalah Prancis, Belanda, Austria, Amerika Serikat, dan Singapura. Pemerintah membuka pintu bagi negara yang ingin membantu pemulihan setelah kebakaran yang terjadi.

Kerja sama yang dilakukan pemerintah dengan negara lain atau profesional dari dalam negeri menyangkut sejumlah hal. Namun, paling banyak berkaitan dengan konsultasi, sistem pengamananan, dan pembangunan kembali cagar budaya.

Gedung Museum Nasional Indonesia pada awalnya tidak ditujukan untuk museum. Kondisi ini membuat kualitas tembok dan segala macamnya harus dipikirkan dengan benar.

Jika ingin tetap menggunakannya, kemungkinan terdapat penguatan di sejumlah bagian. Jadi, pemerintah berdiskusi terkait dengan bagian yang struktur bangunannya dapat dikuatkan atau tidak. “Itu masih on going, belum ada kesimpulan,” paparnya.

Tidak hanya itu, pemerintah juga tengah melakukan penghitungan mengenai anggaran yang harus dikeluarkan untuk melakukan sejumlah hal terkait perbaikan Musuem Nasional maupun museum dan cagar budaya lainnya.

“Perbaikan fisik, kayak penggantian sistem elektrik, sama berapa yang lain masih kami hitung. Segera kami umumkan,” ujarnya.

Terkait koleksi terdampak, dia menuturkan pemerintah tengah melakukan konservasi seluruhnya secara perlahan. Pekerjaan ini akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan MCB bekerja sama dengan BRIN dalam melakukan itu.

Sebelumnya, Ahmad Mahendra, Plt. Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya, mengatakan bahwa ruangan pameran koleksi pra-sejarah, perunggu dan sebagian terakota telah berhasil di evakuasi.

“Kami sudah mulai mengevakuasi ruangan koleksi keramik. Tenaga ahli tambahan untuk tim identifikasi juga kita galakkan guna mempercepat proses tahapan identifikasi. Hingga hari ini terdapat 243 koleksi yang berhasil kami identifikasi,” katanya.

Bersamaan dengan berjalannya proses percepatan evakuasi, dia menuturkan Kemendikbudristek terus menjalin komunikasi intensif dengan para ahli, komunitas, dan mitra di dalam dan luar negeri dalam merancang rencana pemulihan Museum Nasional Indonesia dan perbaikan kualitas museum dan cagar budaya secara umum.

Rangkaian diskusi rencana pemulihan dan peninjauan langsung ke Museum Nasional Indoensia bersama dengan para ahli arkeolog, antropolog, budaya, sejarah, kurator, dan akademisi telah mulai dilakukan pada 23 September lalu.

Dia menuturkan bahwa rencana pemulihan MNI akan dibagi menjadi beberapa tahap. Setelah tahap penyelamatan koleksi yang terdampak didokumentasikan dan diidentifikasi, identifikasi kerusakan bangunan Museum Nasional Indonesia yang juga merupakan bangunan yang terklasifikasi sebagai Cagar Budaya akan dilaksanakan.

“Para tenaga ahli cagar budaya nasional sedang melakukan beberapa kajian dan analisa untuk memberikan rekomendasi penanganan cagar budaya kepada Kemendikbudristek,” katanya.

MCB juga telah melakukan pertemuan bersama World Bank untuk mendiskusikan perancangan Disaster Risk Management Plan atau program dan asesmen risiko terhadap bencana khusus untuk museum dan cagar budaya.

Program ini dilakukan untuk mempersiapkan Museum dan Cagar Budaya di Indonesia dalam menanggulangi potensi dan tantangan bencana yang dihadapi.

“Bersama dengan World Bank, kami akan berkolaborasi untuk menyusun program dan rencana kerja tanggap darurat terhadap bencana pada museum dan cagar budaya,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa program ini juga akan menggunakan Pedoman Cagar Budaya Tangguh Bencana yang diterbitkan Ditjen Kebudayaan pada 2023 sebagai referensi awal.

Baca juga: 5 Rekomendasi Museum di Jakarta Buat Liburan Edukatif Selain Museum Nasional Indonesia

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Punya Banyak Potensi, Ini Cara Memaksimalkan Ekraf Versi Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid

BERIKUTNYA

Aktor Reza Rahadian Optimistis dengan Industri Film Tanah Air

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: