Mendikbud Nadiem Turunkan Tim Investigasi Internal Usut Kebakaran di Museum Nasional
17 September 2023 |
11:21 WIB
Kebakaran yang terjadi di Museum Nasional Indonesia pada Sabtu, (16/9/2023), menghanguskan salah satu bangunannya. Kondisi ini membuat pemerintah menurunkan tim investigasi internal guna mengetahui penyebabnya dan memprioritaskan upaya perlindungan terhadap artefak penting dan benda bersejarah.
Dalam keterangan yang diterima Hypeabis.id, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meninjau kebakaran yang melanda bangunan Gedung A Museum Nasional Indonesia, pada Sabtu (16/9) malam.
Baca juga: Museum Nasional Kebakaran, Simak Sejarah Berdirinya Sejak 1778
Museum Nasional Indonesia terbagi menjadi tiga bangunan utama, yakni gedung A, Gedung B dan Gedung C. Kebakaran saat ini diketahui terjadi di bagian belakang Gedung A dan api padam pada pukul 22.40 WIB.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa," Katanya.
Dia menuturkan, pemerintah juga akan mengerahkan tim investigasi internal untuk menentukan penyebab pasti kebakaran dan segera melakukan pendataan terhadap koleksi baik yang terdampak maupun yang sudah diamankan.
Tidak hanya itu, pemerintah juga akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa penyelidikan berjalan dengan transparan. Dia berjanji akan melakukan pembaruan informasi secara berkala kepada masyarakat seiring dengan perkembangan situasi.
“Kami memohon doa dan dukungan dari semua pihak agar peristiwa ini dapat segera berangsur membaik,” katanya.
Untuk diketahui, Kompleks Museum Nasional Indonesia disebut sebagai museum dengan koleksi terbesar se-Asia Tenggara dan menyimpan lebih dari 190.000 koleksi bernilai sejarah yang terbagi dalam tujuh kategori seperti arkeologi, etnografi, geografi, keramik, numesmatik & heladrik, prasejarah, dan sejarah.
Museum Nasional Indonesia menjadi bagian dalama Lembaga Museum dan Cagar Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan berstatus sebagai Badan Layanan Umum.
Mengutip dari laman resminya, sejarah awal berdirinya museum nasional diawali dari sebuah himpunan bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang didirikan oleh Pemerintah Belanda pada 24 April 1778.
Pada masa itu di Eropa sedang terjadi revolusi intelektual (the Age of Enlightenment) yakni era dimana orang-orang mulai mengembangkan pemikiran-pemikiran ilmiah dan ilmu pengetahuan. Hal tersebut mendorong orang-orang Belanda di Indonesia untuk mendirikan organisasi sejenis.
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) merupakan lembaga independen yang didirikan untuk tujuan memajukan penetitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah.
Salah seorang pendiri lembaga ini, yakni JCM Radermacher menyumbangkan rumah miliknya di Jalan Kalibesar, Jakarta-Kota. Sampai akhirnya rumah tersebut sudah penuh dengan koleksi, kemudian dipindahkan ke Jalan Majapahit Nomor 3 yang sekarang berdiri kompleks Gedung Sekretariat Negara, di dekat Istana Kepresidenan.
Namun, jumlah koleksinya terus neningkat hingga museum di Jalan Majapahit tidak dapat lagi menampung lagi. Sampai akhirnya pada 1862, pemerintah Hindia-Belanda membangun sebuah gedung museum baru di lokasi yang sekarang, yakni Jalan Medan Merdeka Barat No. 12.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Dalam keterangan yang diterima Hypeabis.id, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meninjau kebakaran yang melanda bangunan Gedung A Museum Nasional Indonesia, pada Sabtu (16/9) malam.
Baca juga: Museum Nasional Kebakaran, Simak Sejarah Berdirinya Sejak 1778
Museum Nasional Indonesia terbagi menjadi tiga bangunan utama, yakni gedung A, Gedung B dan Gedung C. Kebakaran saat ini diketahui terjadi di bagian belakang Gedung A dan api padam pada pukul 22.40 WIB.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa," Katanya.
Dia menuturkan, pemerintah juga akan mengerahkan tim investigasi internal untuk menentukan penyebab pasti kebakaran dan segera melakukan pendataan terhadap koleksi baik yang terdampak maupun yang sudah diamankan.
Tidak hanya itu, pemerintah juga akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa penyelidikan berjalan dengan transparan. Dia berjanji akan melakukan pembaruan informasi secara berkala kepada masyarakat seiring dengan perkembangan situasi.
“Kami memohon doa dan dukungan dari semua pihak agar peristiwa ini dapat segera berangsur membaik,” katanya.
Untuk diketahui, Kompleks Museum Nasional Indonesia disebut sebagai museum dengan koleksi terbesar se-Asia Tenggara dan menyimpan lebih dari 190.000 koleksi bernilai sejarah yang terbagi dalam tujuh kategori seperti arkeologi, etnografi, geografi, keramik, numesmatik & heladrik, prasejarah, dan sejarah.
Museum Nasional Indonesia menjadi bagian dalama Lembaga Museum dan Cagar Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan berstatus sebagai Badan Layanan Umum.
Mengutip dari laman resminya, sejarah awal berdirinya museum nasional diawali dari sebuah himpunan bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang didirikan oleh Pemerintah Belanda pada 24 April 1778.
Pada masa itu di Eropa sedang terjadi revolusi intelektual (the Age of Enlightenment) yakni era dimana orang-orang mulai mengembangkan pemikiran-pemikiran ilmiah dan ilmu pengetahuan. Hal tersebut mendorong orang-orang Belanda di Indonesia untuk mendirikan organisasi sejenis.
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) merupakan lembaga independen yang didirikan untuk tujuan memajukan penetitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah.
Salah seorang pendiri lembaga ini, yakni JCM Radermacher menyumbangkan rumah miliknya di Jalan Kalibesar, Jakarta-Kota. Sampai akhirnya rumah tersebut sudah penuh dengan koleksi, kemudian dipindahkan ke Jalan Majapahit Nomor 3 yang sekarang berdiri kompleks Gedung Sekretariat Negara, di dekat Istana Kepresidenan.
Namun, jumlah koleksinya terus neningkat hingga museum di Jalan Majapahit tidak dapat lagi menampung lagi. Sampai akhirnya pada 1862, pemerintah Hindia-Belanda membangun sebuah gedung museum baru di lokasi yang sekarang, yakni Jalan Medan Merdeka Barat No. 12.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.