Penyanyi Sopran Regina Handoko saat menyanyikan aria Ebben Ne andro lontana dari lakon La Wally. (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Suselo Jati)

Simak Persiapan Regina Handoko dalam Konser Tribute to Maria Callas

29 September 2023   |   19:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Like
Perempuan semampai itu berdiri di depan panggung sebelum menyanyikan sebuah opera. Dia adalah Regina Handoko, seorang soprano sekaligus harpis asal Indonesia yang namanya moncer di belantika orkestra dunia dengan talenta yang mumpuni.

Setelah mengambil nada dasar tanpa diiringi musik, lantunan aria berjudul Ebben? Ne andro lontana dari lakon La Wally sontak menyirap penonton. Ekspresi kesedihan perlahan merambati udara lewat sepenggal kisah dari opera empat babak karya Alfredo Catalini itu.

Diciptakan pada 1892, La Wally dipopulerkan oleh penyanyi sopran Maria Callas pada dekade 80-an. Kini, setelah kedua maestro itu mangkat aria tersebut kembali dinyanyikan oleh Regina dalam acara pra konser 100th Anniversary Tribute to Maria Callas.

Baca juga: Ciputra Artpreneur & Kebudayaan Italia Gelar Konser Opera Tribute to Maria Callas

Konser Tribute to Maria Callas diinisiasi oleh Kedutaan Besar Italia, Institut Kebudayaan Italia Jakarta, dan Ciputra Artpreneur. Konser ini nantinya akan diiringi orkestra dari Jakarta Concert Orchestra dan Batavia Madrigal Singers.

Regina Handoko akan mendendangkan lagu-lagu Maria Callas bersama soprano asal Italia, Fellicia Bongiovanni dan penyanyi tenor Darioo Ricchizzi. Tak hanya itu, opera ini akan dipimpin oleh conductor Massimiliano Sinceri serta choir conductor Avip Priatna pada 7 Oktober 2023.

Presiden Direktur Ciputra Artpreneur, Rina Ciputra Sastrawinata mengatakan, memang sengaja mengundang seniman kelas dunia. Sebab, dengan cara itulah mereka bisa kembali mengenang kemasyhuran Maria Callas lewat kolaborasi antara musisi Indonesia dan Italia.

"Menurut kami, ini adalah sebuah pertunjukkan opera yang tidak boleh dilewatkan publik. Selain itu ini juga akan menjadi wadah bagi seniman untuk saling bertukar pengalaman,"katanya belum lama ini.
 
 


Sementara itu Direktur Institut Kebudayaan Italia Jakarta, Maria Battaglia mengungkap, selain mengenang Maria Callas konser opera ini juga untuk mengenalkan tradisi Bel Canto. Yaitu teknik vokal Italia pada abad ke-18 yang mengutamakan keindahan bunyi dan kerap dipakai untuk pertunjukan opera.

Kendati tidak lahir di Italia, Maria Callas menurutnya telah memopulerkan teknik tersebut. Selain itu dalam kiprahnya di dunia opera, sang diva tidak hanya mewakili lagu opera di Italia tetapi juga seluruh dunia hingga akhirnya masyhur di panggung internasional.

Selain menjadi ajang kolaborasi, konser ini juga diharap dapat memperkuat hubungan kebudayaan antara Italia dan Indonesia. Terutama bagi para musisi untuk saling belajar menginterpretasikan ulang karya dari maestro dunia yang sempat dipopulerkan oleh Maria Callas semasa masih hidup.

Persembahan konser megah yang diperuntukan pada sang diva itu pun digadang bakal mengajak penonton menikmati perjalanan memesona. Yaitu dengan memainkan karya opera pilihan Callas yang paling populer, seperti gubahan Rossini, Bellini, Verdi, Puccini, dan Mascagni.

"Komposisi yang akan ditampilkan juga sangat bervariasi dengan penampilan aria dari lagu-lagu Maria Callas yang paling terkenal seperti Norma, La Traviata, Turandot, dan Cavalleria Rusticana," katanya.
 

Penuh Tantangan

Sementara itu, Regina Handoko mengatakan, menjadi kebanggan tersendiri baginya dapat ikut berkolaborasi dalam konser opera tersebut. Sebab, Maria Callas dikenal memiliki teknik vokal, kedalaman emosi, dan kemampuan interpretasi yang baik dalam menyanyikan aria-aria klasik.

Menurut Regina yang menjadi tantangan dari kolaborasi ini adalah segi teknis dan persiapan acara. Sebab mereka hanya memiliki waktu singkat, yakni 5 hari untuk konduktor, para pemain orkestra, serta paduan suara, dan 3 hari bagi para soloist untuk berlatih bersama di Jakarta.

"Padahal untuk membawakan lagu-lagunya dibutuhkan perpaduan sempurna antara teknik vokal, ekspresi, dan penghayatan mendalam tentang karakter yang dinyanyikan," kata pemeran The Witch dalam Opera Dido and Aeneas (2016) di Berick Performance Hall, Singapore itu.

Adapun dalam konser tersebut nantinya Regina akan menyanyikan aria-aria klasik, salah satunya Cavalleria Rusticana ciptaan Pietro Mascagni. Lakon itu berkisah tentang seorang pemuda desa bernama Turiddu yang ditinggal menikah oleh tunangannya, Lola dengan Alfio saat sedang menjalani dinas militer.

Konflik ceritanya akan berkelindan antara mantan kekasih itu bersama Santuzza, gadis desa yang kelak menjadi kekasih Turiddu. Namun laiknya opera klasik, kisah cinta empat pemuda-pemudi tersebut dipastikan berakhir sedih dan tragis yang dibawakan lewat teknik menyanyi Bel Canto.

Dalam opera 1 babak itu, nantinya Regina akan memerankan karakter Lola, dan Madam Lucia ibu dari Turiddu. Momen perpindahan karakter inilah menurutnya yang menjadi salah satu  tantangannya saat mengisahkan cerita yang mengambil latar waktu di Sisilia pada abad ke-19 itu.

"Untuk [lagu] solonya saya akan menyanyikan tiga aria pendek, tapi dalam rangkaian operanya ada juga aria yang agak panjang, salah satunya di Cavalleria Rusticana. Bahkan sesekali ada dialog yang harus dilantunkan untuk meningkahi percakapan dari penyanyi lain, di situlah yang menjadi tantangan," katanya.

Maria Callas memulai debutnya di La Scala pada  1950, sebagai Aida. La Scala, di Milan,  adalah gedung opera terbesar di Italia, teater yang menjadi tuan rumah pertunjukan perdana karya-karya seperti Norma dari Bellini, Nabucco dari Verdi, dan Madama Butterfly dari Puccini.

Perempuan bernama asli Maria Kalogeropoulou itu segera menjadi primadona teater, dengan kehormatan untuk membuka musimnya sebanyak enam kali selama satu dekade. Salah satu tonggak emasnya adalah saat berkolaborasi dengan sutradara panggung Luchino Visconti ketika membawakan La Sonnambula karya Bellini pada 1957.

Harga tiket konser Tribute to Maria Callas tersedia dalam 5 kategori. Yaitu mulai dari Bronze (Rp300.000,-), Silver (Rp475.000,-), Gold (Rp750.000,-), Platinum (Rp1.100.000,-), dan VIP (Rp1.475.000,-). Tiket dapat dibeli di laman Loket.com.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Resep Cumi Goreng Lengkuas, Ide Menu Bisnis Kuliner ala Chef William Gozali

BERIKUTNYA

Laptop Gaming HP vs ASUS, Mana yang Paling Gahar?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: