Era Baru Gucci di Tangan Sabato De Sarno
28 September 2023 |
17:41 WIB
Peragaan Gucci di Milan Fashion Week tidak diragukan lagi menjadi agenda paling dinantikan para pegiat mode untuk musim semi/panas 2024. Rumah mode asal Italia itu berupaya bangkit setelah diterpa badai beruntun mulai dari film House of Gucci yang membuka luka lama, hingga pamitnya perancang Alessandro Michele dan CEO Marco Bizzarri.
Sejak saat itu, Gucci memasuki mode reset. Gebrakan pertama yang dilakukan Gucci kala memasuki 2023 adalah menunjuk Sabato De Sarno, nama yang tidak begitu familiar di lingkaran keluarga Gucci, sebagai direktur kreatif.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Koleksi Spring/Summer 2024 Emporio Armani di Milan Fashion Week 2023
De Sarno dengan percaya diri memamerkan rangkaian desain minimalis yang glamor pada peragaan busana pertamanya pada Jumat, (22/9/2023). Meski menerima ulasan yang beragam, koleksi baru Gucci berhasil menarik perhatian dunia mode, sesuai harapan Kering untuk menghidupkan kembali bisnis 10 juta dolar andalannya.
Sebagian besar koleksinya terdiri dari 55 tampilan yang menggunakan siluet ramping dengan palet monokrom, kecuali jaket bergaris biru dan merah, set celana pendek, beberapa gaun payet, bralette, dan romper monogram.
Para model berjalan di atas runway yang gelap di kantor pusat Gucci di Milan, memamerkan celana pendek yang dipadukan dengan jas, gaun mini tanpa tali, sweatshirt berpotongan rapi, dan tank top dengan leher menjuntai.
Koleksi baru yang diberi nama Ancora ini memberikan kita tampilan yang lebih toned down, tanpa banyak hiasan dan pattern ramai seperti yang diterapkan Gucci pada koleksi mereka sebelumnya. Dilansir melalui situs resmi Gucci, Ancora, adalah kisah tentang kegembiraan, gairah, kemanusiaan, pesona, kepercayaan diri, dan khususnya: kesederhanaan.
Koleksi ini didukung dengan elemen definitif dan sejumlah item utama Gucci, menghilangkan eksentrisitas dengan lookbook yang lebih rapi. De Sarno bercerita tentang kekayaan dan nafsu/keinginan dengan warna merah yang mencolok, dan warna tropis biru, hijau, dan oranye tajam.
Sejumlah ulasan menyebutkan bahwa koleksi ini akan mengingatkan kalian pada era Tom Ford saat menahkodai Gucci, penuh dengan bentuk yang terinspirasi dari era 1990-an seperti Jackie bag yang memesona dan atasan putih yang dihiasi kristal dan jeans biru.
“Koleksi ini merupakan cara baru untuk melihat kemewahan – dapat dikenakan tanpa perlu berlebihan, sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Federico Giglio, CEO dan manajer bisnis retail fesyen kelas atas Giglio.com yang berbasis di Italia.
Meskipun koleksinya tidak memiliki kesan eksentrik yang sama seperti yang kita lihat dalam koleksi Gucci beberapa dekade terakhir, De Sarno menerapkan detail centil dalam bentuk gaun gemerlap, tas berkilau, atasan bra berkilau, hiasan chainmail, dan sepatu platform kulit buaya bergaya doll-esque yang funky.
Dia bahkan tidak takut untuk menggunakan warna Chartreuse yang cerah dalam bentuk slingback heels dan fringed jacket yang mencolok, serta dengan kalung emas hingga anting-anting.
Dalam koleksi musim semi/panas ini De Sarno juga memamerkan gaun A-line yang memukau dipadukan dengan denim biru timeless, memadukan gaya chic dengan kenyamanan tanpa usaha (effortless). Para model berlenggok dengan jaket kulit ukuran besar yang cocok untuk pakaian transisi dari musim semi ke musim panas, dipadukan dengan celana pendek mikro. Tak ketinggalan material kain tipis dan renda dijalin untuk memberikan sentuhan seksi pada gaun slip modern.
Usai pertunjukan, antrean panjang pun mengular ke arah belakang panggung saat para tamu bergantian memberikan apreasiasi mereka kepada De Sarno. Di antaranya adalah Pierpaolo Piccioli, Direktur Kreatif Valentino yang pernah bekerja sama dengan De Sarno. Pinault mengatakan menurutnya pertunjukan itu sangat indah dan esekutif berusia 61 tahun itu menambahkan, dirinya sangat yakin dengan masa depan Gucci.
“Sentuhan desainer baru dibangun dalam jangka waktu panjang, dan klimaksnya tidak akan langsung datang. Terkadang pertunjukan kedua atau ketiga jadi momentum yang lebih penting,” tambah Pinault, seperti dikutip melalui Bloomberg.
Koleksi pertama De Sarno merupakan apresiasi untuk Gucci pada masa lalu dan masa kini, sekaligus membangun gelombang kontemporer untuk masa depan rumah mode ini dengan koleksi yang penuh gaya dan berkualitas tinggi.
Karier Sabato De Sarno yang mapan di bidang mode ready-to-wear dimulai pada 2005 ketika dia bergabung dengan Prada. Dia kemudian pindah ke Dolce&Gabbana sebagai kepala desainer departemen pakaian rajut dan jersey sebelum menjadi tangan kanan Pierpaolo Piccioli–desainer paling terkenal saat ini–di rumah mode Valentino pada 2009.
De Sarno memiliki portofolio yang mengesankan, terutama untuk perannya di Valentino, di mana dia memegang posisi dengan tanggung jawab yang makin besar apalagi setelah dia ditunjuk sebagai direktur mode untuk mengawasi koleksi pria dan wanita merek. Selama 13 tahun bekerja bersama Piccioli di Valentino, dia membantu Valentino tumbuh dari simbol keanggunan yang old school menjadi salah satu nama yang paling bersemangat dan aktif dalam sistem mode dan bahkan di sosial media.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Indyah Sutriningrum
Sejak saat itu, Gucci memasuki mode reset. Gebrakan pertama yang dilakukan Gucci kala memasuki 2023 adalah menunjuk Sabato De Sarno, nama yang tidak begitu familiar di lingkaran keluarga Gucci, sebagai direktur kreatif.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Koleksi Spring/Summer 2024 Emporio Armani di Milan Fashion Week 2023
De Sarno dengan percaya diri memamerkan rangkaian desain minimalis yang glamor pada peragaan busana pertamanya pada Jumat, (22/9/2023). Meski menerima ulasan yang beragam, koleksi baru Gucci berhasil menarik perhatian dunia mode, sesuai harapan Kering untuk menghidupkan kembali bisnis 10 juta dolar andalannya.
Sebagian besar koleksinya terdiri dari 55 tampilan yang menggunakan siluet ramping dengan palet monokrom, kecuali jaket bergaris biru dan merah, set celana pendek, beberapa gaun payet, bralette, dan romper monogram.
Para model berjalan di atas runway yang gelap di kantor pusat Gucci di Milan, memamerkan celana pendek yang dipadukan dengan jas, gaun mini tanpa tali, sweatshirt berpotongan rapi, dan tank top dengan leher menjuntai.
A story of objects that are cold to the touch, but warm to the heart.
— gucci (@gucci) September 24, 2023
#GucciAncora #GucciSS24 pic.twitter.com/1H6kPCCKV4
Koleksi baru yang diberi nama Ancora ini memberikan kita tampilan yang lebih toned down, tanpa banyak hiasan dan pattern ramai seperti yang diterapkan Gucci pada koleksi mereka sebelumnya. Dilansir melalui situs resmi Gucci, Ancora, adalah kisah tentang kegembiraan, gairah, kemanusiaan, pesona, kepercayaan diri, dan khususnya: kesederhanaan.
Koleksi ini didukung dengan elemen definitif dan sejumlah item utama Gucci, menghilangkan eksentrisitas dengan lookbook yang lebih rapi. De Sarno bercerita tentang kekayaan dan nafsu/keinginan dengan warna merah yang mencolok, dan warna tropis biru, hijau, dan oranye tajam.
Sejumlah ulasan menyebutkan bahwa koleksi ini akan mengingatkan kalian pada era Tom Ford saat menahkodai Gucci, penuh dengan bentuk yang terinspirasi dari era 1990-an seperti Jackie bag yang memesona dan atasan putih yang dihiasi kristal dan jeans biru.
“Koleksi ini merupakan cara baru untuk melihat kemewahan – dapat dikenakan tanpa perlu berlebihan, sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Federico Giglio, CEO dan manajer bisnis retail fesyen kelas atas Giglio.com yang berbasis di Italia.
Meskipun koleksinya tidak memiliki kesan eksentrik yang sama seperti yang kita lihat dalam koleksi Gucci beberapa dekade terakhir, De Sarno menerapkan detail centil dalam bentuk gaun gemerlap, tas berkilau, atasan bra berkilau, hiasan chainmail, dan sepatu platform kulit buaya bergaya doll-esque yang funky.
Dia bahkan tidak takut untuk menggunakan warna Chartreuse yang cerah dalam bentuk slingback heels dan fringed jacket yang mencolok, serta dengan kalung emas hingga anting-anting.
Dalam koleksi musim semi/panas ini De Sarno juga memamerkan gaun A-line yang memukau dipadukan dengan denim biru timeless, memadukan gaya chic dengan kenyamanan tanpa usaha (effortless). Para model berlenggok dengan jaket kulit ukuran besar yang cocok untuk pakaian transisi dari musim semi ke musim panas, dipadukan dengan celana pendek mikro. Tak ketinggalan material kain tipis dan renda dijalin untuk memberikan sentuhan seksi pada gaun slip modern.
Rosso Ancora and the new Jackie Notte—a sexy take on an archival icon.#GucciAncora #GucciSS24 pic.twitter.com/RERrjwp3xB
— gucci (@gucci) September 25, 2023
Usai pertunjukan, antrean panjang pun mengular ke arah belakang panggung saat para tamu bergantian memberikan apreasiasi mereka kepada De Sarno. Di antaranya adalah Pierpaolo Piccioli, Direktur Kreatif Valentino yang pernah bekerja sama dengan De Sarno. Pinault mengatakan menurutnya pertunjukan itu sangat indah dan esekutif berusia 61 tahun itu menambahkan, dirinya sangat yakin dengan masa depan Gucci.
“Sentuhan desainer baru dibangun dalam jangka waktu panjang, dan klimaksnya tidak akan langsung datang. Terkadang pertunjukan kedua atau ketiga jadi momentum yang lebih penting,” tambah Pinault, seperti dikutip melalui Bloomberg.
Koleksi pertama De Sarno merupakan apresiasi untuk Gucci pada masa lalu dan masa kini, sekaligus membangun gelombang kontemporer untuk masa depan rumah mode ini dengan koleksi yang penuh gaya dan berkualitas tinggi.
Karier Sabato De Sarno yang mapan di bidang mode ready-to-wear dimulai pada 2005 ketika dia bergabung dengan Prada. Dia kemudian pindah ke Dolce&Gabbana sebagai kepala desainer departemen pakaian rajut dan jersey sebelum menjadi tangan kanan Pierpaolo Piccioli–desainer paling terkenal saat ini–di rumah mode Valentino pada 2009.
De Sarno memiliki portofolio yang mengesankan, terutama untuk perannya di Valentino, di mana dia memegang posisi dengan tanggung jawab yang makin besar apalagi setelah dia ditunjuk sebagai direktur mode untuk mengawasi koleksi pria dan wanita merek. Selama 13 tahun bekerja bersama Piccioli di Valentino, dia membantu Valentino tumbuh dari simbol keanggunan yang old school menjadi salah satu nama yang paling bersemangat dan aktif dalam sistem mode dan bahkan di sosial media.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.