Ilustrasi gula (Sumber gambar: Unsplash/Alexander Grey)

Genhype, Kenali Efek Negatif Terlalu Banyak Konsumsi Gula Bagi Kesehatan Kulit

26 September 2023   |   10:31 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Genhype, konsumsi gula yang berlebih dapat memengaruhi lingkar pinggang dan kesehatan secara umum. Namun, tidak hanya soal fisik, bahan pencipta rasa manis tersebut juga rupanya dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan kulit.

Gula yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk buliran saja. Makanan dan minuman lain yang bercita rasa manis juga punya efek yang serupa. Sejumlah penelitian telah membuktikan kaitan antara gula dan kesehatan kulit.

Melansir dari Healthline, penelitian yang dipresentasikan Kongres Akademi Dermatologi dan Venereologi Eropa (EADV) di Madrid mengungkap bahwa ada hubungan signifikan antara konsumsi minuman dan makanan manis dengan masalah kulit.

Penelitian tersebut memaparkan data bahwa gula ikut berkontribusi dalam penyebab timbulnya jerawat. Orang yang mengonsumsi makanan tinggi gula berpotensi 54 persen lebih tinggi terkena jerawat.

Sialnya, gula tidak hanya terkandung pada makanan atau minuman yang jelas terasa manis saja. Banyak makanan yang tampak gurih, seperti keju atau roti juga memiliki indeks glikemik tinggi.

Selain itu, beberapa makanan lain, seperti nasi putih, pasta dari tepung putih, soda, hingga tebu juga berefek sama. Indeks glikemik dapat menyebabkan tubuh memproduksi banyak insulin, yang diyakini ahli menjadi penyebab buruk masalah kulit.

 

Ilustrasi perawatan kulit (Foto: Freepik)

Ilustrasi perawatan kulit (Foto: Freepik)



Peningkatan risiko ini kemungkinan disebabkan oleh efek karbohidrat olahan terhadap kadar gula darah dan insulin. Karbohidrat olahan akan diserap dengan cepat ke dalam darah, yang dengan cepat pula meningkatkan kadar gula darah.

Ketika gula darah naik, kadar insulin juga dapat membantu memindahkan gula darah keluar dari aliran darah dan masuk ke sel.

Tak jauh berbeda, mengutip dari Insider, dokter kulit di Westlake Dermatology dan Cosmetic Surgery Donna Hart mengungkapkan bahwa makanan tinggi gula berkontribusi terhadap penuaan. Hal ini juga akan meningkatkan pemecahan serat kolagen dalam proses yang disebut glikasi.

Hasilnya, kulit yang menua akan memberikan perubahan paling banyak pada dermis, yakni tempat serat kolagen dan elastin berada. Proses tersebut membuat kulit tampak lebih tua.

Dengan demikian, secara umum makanan manis memang berpotensi memicu peradangan kulit. Peradangan sendiri adalah respons tubuh terhadap sesuatu yang dikategorikan iritasi.

Gula juga memicu kortisol, hormon stres tubuh naik. Kondisi ini akan membuat kulit meradang dan pelan-pelan mengalami berbagai masalah lain.


Kiat Menghindari Kerusakan Kulit Akibat Gula


Untuk menghindari risiko, Genhype bisa melakukan beberapa langkah sederhana. Mulailah dengan membatasi konsumsi gula. Bukan hanya dalam bentuk buliran, tetapi juga gula yang berasal dari makanan atau minuman lainnya.

Namun, perlu diingat bahwa pembatasan bukan berarti sama sekali tidak mengonsumsinya. Dalam batas yang wajar, gula masih bisa dikonsumsi.

Lalu, biasakanlah untuk membaca label kemasan pada makanan atau minuman yang akan dibeli. Kenali nama-nama lain dari gula, seperti sukrosa, glukosa, sirup jagung fruktosa tinggi, maltosa dan dekstrosa. Pastikan kandungannya sudah sesuai dengan kebutuhanmu.

Baca juga: 7 Cara Merawat Kulit Wajah Tetap Sehat Ala Spesialis Kecantikan

Selanjutnya, imbangilah dengan konsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Hal ini bisa membantu tubuh mengurangi efek peradangan. Jangan lupa, tetap aktif dalam berolahraga untuk
membuat tubuh dan kulit bugar sepanjang hari.

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

Mengungkai Imaji Ruth Marbun dalam Pameran Perangai di Artsphere Gallery

BERIKUTNYA

Siap Digelar, IMEX Bakal Jadi Ajang Unjuk Gigi Musisi Etnik Indonesia di Kancah Internasional

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: