Buichi Terasawa. (Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Mangaka Cobra Buichi Terasawa Meninggal Dunia, Cek Profil & Perjalanan Kariernya

13 September 2023   |   14:24 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Penggemar manga di seluruh dunia berduka. Mangaka kenamaan Buichi Terasawa meninggal dunia. Kabar tersebut disampaikan oleh Terasawa Production melalui akun Twitter resmi mereka. Kreator manga Cobra itu tutup usia pada 8 September 2023 waktu setempat.

Melalui unggahan di akun Twitter @BuichiGuild pada 11 September 2023, manajemen Terasawa Production menyampaikan bahwa sang mangaka meninggal dunia akibat infark miokard atau serangan jantung. 

Baca juga: Rekam Jejak Angus Cloud, Pemeran Fezco di Serial Euphoria yang Meninggal Dunia
 
Sebelumnya Terasawa juga dilaporkan sempat menderita penyakit tumor otak dan menjalani operasi sebanyak tiga kali. Kondisinya saat itu sempat membaik dan kembali beraktivitas dalam membuat manga Cobra. Namun, pria kelahiran Hokkaido itu meninggal di usia 68 tahun akibat serangan jantung.
 
Anime News Network melaporkan pada 2003, Terasawa sempat mengungkapkan bahwa dirinya didiagnosis mengidap tumor otak ganas pada 1998 dan menjalani operasi. Dia juga mengungkapkan, meski telah menjalani pengobatan radiasi dan kemoterapi, kankernya kambuh. Operasi keduanya membuatnya lumpuh di bagian kiri tubuhnya.
 
"Dengan rasa syukur yang sebesar-besarnya kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kebaikan Anda kepada kami. Pemakaman hanya akan dilakukan oleh pihak keluarga," tulis akun @BuchiGuild.
 


Profil Buichi Terasawa

Buichi Terasawa adalah seniman manga kelahiran Asahikawa Hokkaido Jepang 30 Maret 1955. Dua karya serial manganya yang paling terkenal ialah Goku Midnight Eye dan Cobra.
 
Goku Midnight Eye adalah serial manga yang bercerita tentang seorang detektif bernama Goku Furinji. Dia mendapatkan implan mata cybernetic yang dapat mengontrol sistem komputer apapun di planet. Manga ini telah diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh ComicsOne dan DrMaster.

Sementara Cobra, menceritakan kisah Cobra, tokoh yang menjalani kehidupan penuh petualangan hingga musuh-musuhnya yang mulai memburunya. Cobra melakukan pembedahan untuk mengubah wajahnya, dan menghapus ingatannya sendiri untuk bersembunyi dari musuhnya dan menjalani kehidupan normal.

Baca juga: Andy Rourke, Pemain Bass The Smiths Meninggal Dunia pada Usia 59 Tahun
 
Akhirnya, dia mendapatkan kembali ingatannya dan bersatu kembali dengan mantan rekannya bernama Lady Armaroid. Terasawa merancang manga ini sebagai campuran cerita Spaghetti Barat dan samurai, serta aspek film mulai dari James Bond hingga Disney.
 

Sumber gambar: buichi.com

Sumber gambar: buichi.com

Terasawa sendiri mengawali kariernya sebagai mangaka dengan menyumbangkan komik buatannya ke sebuah majalah. Dia pun mendapatkan hadiah dari pihak majalah tersebut hingga membawanya lebih jauh ke dunia komik.
 
Pada 1976, dia pindah ke Tokyo dan mulai belajar di bawah manga di bawah bimbingan seniman manga terkenal Jepang, Osamu Tezuka. Selama bekerja di Departemen Manga Tezuka Productions, karya ilustrasinya yang berjudul Mother Earth, Turn Green Again mendapatkan penghargaan Tezuka Award. Setahun berselang, dia mulai menggambar untuk Weekly Shonen Jump , sebuah majalah manga Jepang yang populer.
 
Sejak sekitar awal 1980-an, Terasawa mulai menggunakan PC sebagai alat untuk menunjang kerja kreatifnya. Pada 1985, dia memulai seri buku komik delapan warna berjudul BAT. Pada tahun-tahun berikutnya, seiring dengan kemajuan teknologi PC, dia juga menciptakan TAKERU (1992), seri buku komik grafis komputer pertama di dunia.
 
Berikutnya adalah CobraBat, dan Gundragon Sigma. Dalam seri terakhir ini, hanya karakter utama yang digambar dengan tangan.  
 
Karya-karyanya meliputi karya orisinal, skenario, dan karya yang disutradarainya. Karya representatifnya antara lain berformat CD-ROM untuk digunakan dengan PC, COBRA II: A Man of Legend dan video animasi orisinal seperti GOKU , GOKU II , Raven Tengu Kabuto dan lain-lain.
 
Karya Buichi Terasawa juga telah diterjemahkan dan diterbitkan di lebih dari sepuluh negara dan ditampilkan dalam pertemuan dan pameran terkait komik dan animasi di seluruh dunia.
 
Saat berada di Jepang untuk mempromosikan The Fifth Element , sutradara film asal Prancis Luc Besson bertemu dengan Terasawa untuk membahas keadaan fiksi ilmiah saat ini. Besson konon adalah penggemar karya Terasawa, sebagian karena popularitas Space Cobra yang sangat besar di Prancis.

Baca juga: Profil Lee Sang-eun, Penyanyi Sopran Korea Selatan yang Ditemukan Meninggal Sebelum Konser

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

V BTS Tebar Pesan tentang Refleksi Diri untuk ARMY Lewat Album Layover

BERIKUTNYA

Simak Cerita Singkat Saranjana Sebagai Kota Gaib yang Maju dan Modern di Kalimantan Selatan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: