Ilustrasi Settingan Kamera. (Sumber gambar: Pexels)

Ingin Belajar Fotografi? Pahami Dulu Konsep Segitiga Exposure

12 September 2023   |   11:32 WIB
Image
Muhammad Althaaf Arbarri Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya

Like
Fotografi merupakan seni dan praktik menciptakan gambar atau karya visual dengan merekam cahaya pada permukaan sensitif, seperti film atau sensor digital. Kata "fotografi" berasal dari bahasa Yunani, yang mana "photos" berarti cahaya dan "graphein" berarti menulis atau menggambar.

Dalam fotografi, cahaya adalah elemen kunci utama. Fotografer menggunakan cahaya untuk mengungkapkan bentuk, warna, tekstur, dan komposisi dalam gambar mereka. Pemahaman tentang pencahayaan adalah kunci untuk menciptakan gambar yang baik.

Baca juga: 5 Tips Fotografi biar Hasil Jepretan Kalian Lebih Menarik, Coba Yuk!
 

Ilustrasi Fotografi (Sumber: Unsplash/Cody Scott)

Ilustrasi Fotografi (Sumber: Unsplash/Cody Scott)

Salah satu konsep dasar yang harus dipahami oleh setiap fotografer adalah segitiga exposure. Segitiga exposure adalah kombinasi tiga elemen penting dalam fotografi yang memengaruhi seberapa terang atau gelap foto, seberapa tajam objeknya, dan bagaimana warna dan detailnya terlihat.
 

1. Aperture (Bukaan Lensa)

Aperture mengacu pada seberapa besar lubang di dalam lensa kamera. Diukur dalam istilah f-stop (contohnya f/2.8, f/5.6, f/11), aperture mempengaruhi kedalaman bidang (depth of field) dalam foto.

Aperture yang besar (kecil f-stop, seperti f/2.8) akan menciptakan latar belakang kabur (bokeh) sementara aperture yang kecil (besar f-stop, seperti f/16) akan memberikan kedalaman yang lebih besar, dengan hampir semua objek dalam fokus.
 

2. Shutter Speed (Kecepatan Rana)

Shutter speed mengacu pada lamanya waktu di mana sensor kamera terbuka untuk menangkap cahaya. Ini diukur dalam detik atau fraksi detik (contohnya 1/1000, 1/250, 1"). Shutter speed yang cepat (misalnya 1/1000) cocok untuk menangkap aksi yang cepat dengan beku, sedangkan shutter speed yang lambat (misalnya 1") dapat menciptakan efek gerakan atau menyilaukan dalam air atau cahaya.
 

3. ISO (Sensitivitas Sensor)

ISO mengukur seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi angka ISO (misalnya ISO 800, ISO 1600), semakin sensitif sensor, yang baik untuk kondisi cahaya rendah.

Namun, meningkatkan ISO juga dapat menghasilkan noise atau grain dalam foto. ISO rendah (misalnya ISO 100) menghasilkan gambar yang tajam dengan sedikit noise.

Menggabungkan ketiga elemen ini memungkinkan fotografer untuk menciptakan efek yang berbeda dalam foto mereka. Sebagai contoh:
- Untuk mengambil potret dengan latar belakang kabur, kalian dapat menggunakan aperture besar (kecil f-stop).
- Jika kalian ingin mengambil foto subjek bergerak, gunakan shutter speed cepat untuk menghindari blur.
- Dalam situasi cahaya rendah, tingkatkan ISO untuk menghindari foto yang gelap.

Segitiga exposure adalah konsep dasar fotografi yang sangat penting, dan dalam memahaminya adalah langkah pertama menuju mengambil foto yang lebih baik. Praktek dan eksperimen dengan kombinasi yang berbeda dari aperture, shutter speed, dan ISO akan membantu kalian menguasai konsep ini dan meningkatkan keterampilan fotografi.

Setiap fotografer memiliki gaya dan visi sendiri. Mengeksplorasi ide-ide baru, mengejar inspirasi, dan mengungkapkan emosi atau cerita dalam foto adalah hal yang tak kalah penting. Jadi, selain memahami segitiga exposure, jangan ragu untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kreativitasmu dalam dunia fotografi.

Baca juga: AI Mengancam Fotografi? Simak Jawaban Fotografer Senior Oscar Motuloh

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

5 Fakta Trailer Film Saranjana Kota Ghaib

BERIKUTNYA

Rayakan Ulang Tahun, RM BTS Tulis Pesan Menyentuh untuk Army

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: