Ilustrasi magic mushroom (sumber gambar Unsplash/ Irina Iacob)

Pertama di Dunia, Australia Legalkan Jamur Psikedelik untuk Terapi Depresi

09 July 2023   |   21:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Australia akhirnya melegalkan penggunaan jamur psikedelik untuk depresi. Badan pengatur pengobatan dan terapi Australia atau TGA, belum lama ini memperbolehkan MDMA dan psicolabyn untuk gangguan stres pasca-trauma atau PTSD serta depresi yang resisten terhadap penawar.

Persetujuan tersebut sebenarnya sudah dicapai pada Februari lalu, tapi baru mulai efektif diterapkan pada awal Juli 2023. Keputusan tersebut tak ayal menjadikan Negeri Kanguru itu sebagai negara pertama yang mengklasifikasikan psikedelik sebagai obat pada tingkat nasional.

Baca juga: Maroko Jadi Negara Muslim Pertama yang Legalkan Ganja untuk Medis & Makanan

Kendati awalnya akses kepada obat-obatan tersebut sangat terbatas dan mahal, tapi banyak pakar dan pasien merayakannya sebagai momen penting. Akan tetapi sejumlah organisasi kesehatan juga telah meminta kehati-hatian terhadap institusi kesehatan agar tidak disalahgunakan oleh publik.

"Mulai 1 Juli tahun ini, obat-obatan yang mengandung zat psikedelik psilocybin dan MDMA (3,4-methylenedioxy-methamphetamine) dapat diresepkan oleh psikiater yang berwenang secara khusus untuk pengobatan kondisi kesehatan mental tertentu," demikian tulis laman resmi TGA.
 
 


Namun, untuk meresepkan, psikiater harus disetujui dibawah Skema Peresepan Resmi oleh TGA yang telah disetujui oleh komite etika penelitian manusia. Nantinya, skema resep resmi tersebut memungkinkan izin resep diberikan di bawah kontrol ketat yang menjamin keselamatan pasien.

Adapun untuk penggunaan khusus ini, psilocybin dan MDMA akan terdaftar sebagai obat terkendali dalam standar racun. Nantinya untuk kegunaan lain, mereka akan tetap berada di tipe obat-obatan atau zat terlarang yang sebagian besar akan dibatasi pasokannya untuk uji klinis.

Laman deutsche welle menyebut penduduk asli  Australia memang telah menggunakan jamur psikedelik selama ribuan tahun lamanya. Namun, para peneliti baru mulai secara serius melihat efek dan potensi penggunaan medisnya di pertengahan abad terakhir bagi penderita kesehatan mental.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Penn State College of Medicine pada 2021 menyebut bahwa makanan super ini memang memiliki manfaat bagi kesehatan mental. Lewat 24.000 lebih orang dewasa di Amerika Serikat yang dijadikan sebagai sampel ditemukan bahwa orang yang makan jamur memiliki kemungkinan lebih rendah mengalami depresi.

Para peneliti mengamati hubungan yang signifikan antara konsumsi jamur dan kemungkinan depresi yang lebih rendah. Hal ini juga dikaitkan dengan kondisi sosio-demografi, faktor risiko utama, penyakit yang dilaporkan, obat-obatan, dan faktor makanan lain. 

"Studi ini menambah daftar kemungkinan manfaat kesehatan dari makan jamur," kata Joshua Muscat, peneliti Penn State Cancer Institute dan profesor ilmu kesehatan masyarakat dilansir dari Medical Xpress.

Sebagai tambahan informasi, psilocybin merupakan senyawa alami yang diproduksi oleh lebih dari 200 spesies jamur.Meskipun secara biologis tidak aktif, psilocybin dengan cepat dimetabolisme menjadi psilocin, yang memiliki efek perubahan pikiran yang mirip dengan LSD.

Baca juga: Ini Bahaya Propofol Bagi Tubuh Ketika Digunakan Secara Ilegal

Sementara itu, MDMA awalnya disintesis pada tahun 1912 oleh perusahaan farmasi Jerman Merck sebagai bagian dari pekerjaan untuk mengembangkan zat yang menghentikan pendarahan abnormal. Namun senyawa ini lebih dikenal sebagai ekstasi obat rekreasi yang populer di dekade 1980-1990an.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Rekomendasi Tema MPLS Tahun Ini, Cocok untuk SMP dan SMA

BERIKUTNYA

Bikin Haru! Momen Key dan Taeyeon Bicara Mendiang Jonghyun di Acara Reality Show

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: