Pentingnya Deteksi Dini Kehamilan Demi Turunkan Risiko Komplikasi Penyakit Ibu & Janin
07 September 2023 |
10:00 WIB
Kesadaran ibu dalam mendeteksi kehamilan secara dini menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga kesehatan selama masa itu. Tindakan preventif ini memiliki peran krusial dalam mencegah berbagai masalah kesehatan yang dapat timbul selama kehamilan.
Selain itu, kesadaran ini juga mencerminkan komitmen orang tua dalam menjaga kesehatan pribadi dan anak yang akan lahir. Sejalan dengan hal itu, layanan kesehatan preventif kini semakin diminati oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk ibu hamil. Bahkan, layanan ini telah menjadi bagian dari gaya hidup, melibatkan semua usia, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Baca juga: Simak Saran Dokter untuk Jaga Kehamilan Muda Tetap Sehat
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pengeluaran untuk layanan kesehatan preventif telah meningkat hingga mencapai 29,13 persen, meningkat sekitar 13,5 persen dibandingkan dengan 2020. Peningkatan tren layanan preventif ini terutama berdampak positif pada ibu dan anak-anak. Banyak ibu yang kini secara rutin memeriksakan kesehatan anak-anak mereka sejak masa kehamilan melalui berbagai program kesehatan preventif.
Selama masa kehamilan, ibu semakin memperhatikan nutrisi yang baik, menjalani gaya hidup sehat, merawat diri sebelum persalinan, dan melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan komplikasi. Data dari RSIA Bunda Jakarta menunjukkan tren positif dalam pemeriksaan kesehatan holistik bagi ibu selama kehamilan. Untuk anak-anak, fokus juga diberikan pada pemantauan pertumbuhan dan perkembangan mereka melalui asupan gizi yang tepat.
Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta, I Gusti Nyoman Partiwi, menekankan pentingnya persiapan yang matang sebelum masa kehamilan. Dia mengatakan bahwa orang tua sebaiknya dalam keadaan sehat saat merencanakan kehamilan. Kesehatan dan gaya hidup sehat orang tua memiliki dampak langsung pada kesehatan dan pertumbuhan optimal janin yang akan datang. Selain itu, kesadaran ibu saat ini melibatkan upaya preventif seperti pemantauan pertumbuhan anak.
“Gaya hidup sehat orang tua harus menjadi perhatian agar janin yang bakal terbentuk sehat da pertumbuhannya optimal,” kata I Gusi Ayu Nyoman Partiwi belum lama ini.
Dokter yang akrab disapa Tiwi tersebut mengatakan jika memastikan ibu dan janin sehat dalam masa kehamilan bukan semata-mata bebas dari penyakit saja. Melainkan juga sehat secara emosional, di mana orang tua juga perlu persiapan matang untuk membuat lingkungan yang nyaman bagi dirinya dananaknya.
“Tingkat kesadaran ibu masa kini adalah dengan melakukan upaya preventif seperti memantau tumbuh kembang anak,” katanya.
Selain itu, Tiwi juga mendorong pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) setelah masa ASI eksklusif. Menurutnya, dua asupan ini menjadi kunci penting dalam menurunkan risiko stunting pada anak.
Tiwi juga menyarankan perawatan preventif yang harus diperhatikan selama masa kehamilan dalam upaya menghindari komplikasi kehamilan dan memastikan kehamilan berjalan sehat. Beberapa langkah yang disarankan adalah menjaga tekanan darah dan tingkat gula darah dan melakukan identifikasi risiko kehamilan. Identifikasi ini akan membantu upaya penemuan solusi atas pencegahan dan tata laksana tepat pada ibu hamil yang disertai penyakit.
Baca juga: Ternyata Ini Faktor Penentu Program Kehamilan Tak Berjalan Baik
Editor: Dika Irawan
Selain itu, kesadaran ini juga mencerminkan komitmen orang tua dalam menjaga kesehatan pribadi dan anak yang akan lahir. Sejalan dengan hal itu, layanan kesehatan preventif kini semakin diminati oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk ibu hamil. Bahkan, layanan ini telah menjadi bagian dari gaya hidup, melibatkan semua usia, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Baca juga: Simak Saran Dokter untuk Jaga Kehamilan Muda Tetap Sehat
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pengeluaran untuk layanan kesehatan preventif telah meningkat hingga mencapai 29,13 persen, meningkat sekitar 13,5 persen dibandingkan dengan 2020. Peningkatan tren layanan preventif ini terutama berdampak positif pada ibu dan anak-anak. Banyak ibu yang kini secara rutin memeriksakan kesehatan anak-anak mereka sejak masa kehamilan melalui berbagai program kesehatan preventif.
Selama masa kehamilan, ibu semakin memperhatikan nutrisi yang baik, menjalani gaya hidup sehat, merawat diri sebelum persalinan, dan melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan komplikasi. Data dari RSIA Bunda Jakarta menunjukkan tren positif dalam pemeriksaan kesehatan holistik bagi ibu selama kehamilan. Untuk anak-anak, fokus juga diberikan pada pemantauan pertumbuhan dan perkembangan mereka melalui asupan gizi yang tepat.
Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta, I Gusti Nyoman Partiwi, menekankan pentingnya persiapan yang matang sebelum masa kehamilan. Dia mengatakan bahwa orang tua sebaiknya dalam keadaan sehat saat merencanakan kehamilan. Kesehatan dan gaya hidup sehat orang tua memiliki dampak langsung pada kesehatan dan pertumbuhan optimal janin yang akan datang. Selain itu, kesadaran ibu saat ini melibatkan upaya preventif seperti pemantauan pertumbuhan anak.
“Gaya hidup sehat orang tua harus menjadi perhatian agar janin yang bakal terbentuk sehat da pertumbuhannya optimal,” kata I Gusi Ayu Nyoman Partiwi belum lama ini.
Dokter yang akrab disapa Tiwi tersebut mengatakan jika memastikan ibu dan janin sehat dalam masa kehamilan bukan semata-mata bebas dari penyakit saja. Melainkan juga sehat secara emosional, di mana orang tua juga perlu persiapan matang untuk membuat lingkungan yang nyaman bagi dirinya dananaknya.
“Tingkat kesadaran ibu masa kini adalah dengan melakukan upaya preventif seperti memantau tumbuh kembang anak,” katanya.
Selain itu, Tiwi juga mendorong pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) setelah masa ASI eksklusif. Menurutnya, dua asupan ini menjadi kunci penting dalam menurunkan risiko stunting pada anak.
Tiwi juga menyarankan perawatan preventif yang harus diperhatikan selama masa kehamilan dalam upaya menghindari komplikasi kehamilan dan memastikan kehamilan berjalan sehat. Beberapa langkah yang disarankan adalah menjaga tekanan darah dan tingkat gula darah dan melakukan identifikasi risiko kehamilan. Identifikasi ini akan membantu upaya penemuan solusi atas pencegahan dan tata laksana tepat pada ibu hamil yang disertai penyakit.
Baca juga: Ternyata Ini Faktor Penentu Program Kehamilan Tak Berjalan Baik
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.