Polusi Udara Tidak Sehat, Desain Interior Ini Bisa Diterapkan Agar Ruangan Tetap Nyaman

Polusi udara yang terjadi di Ibu Kota Jakarta memberikan rasa khawatir bagi setiap orang yang tinggal maupun berkatifitas di sana. Pasalnya, bukan tanpa sebab, indeks kualitas udara masuk dalam kategori tidak sehat. Kondisi ini dapat berbahaya bagi kesehatan individu ketika terhisap.

Udara yang tidak sehat juga masih dapat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang meskipun berada di dalam rumah, sehingga membuat tidak nyaman. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan Genhype agar tetap sehat dan merasakan kenyamanan saat berada di dalam rumah. Salah satunya adalah dengan menata interior yang tepat.

Baca juga:  Tangani Dampak Polusi Udara, 674 Puskesmas Disiapkan Untuk Deteksi ISPA

Dimas Harry Priawan, CEO & Co-Founder Dekoruma, mengatakan bahwa Genhype harus mencari desain interior yang lebih ringkas agar tetap nyaman di tengah kondisi udara yang tidak sehat. Langkah ini diperlukan agar tidak terlalu banyak barang di dalam ruangan.

“Ini agar mudah dibersihkan. Debu yang mengendap akan lebih banyak dari biasanya [akibat polusi tinggi],” katanya kepada Hypeabis.id.

Saat menata interior rumah, Genhype harus membuatnya berkesan tidak sumpek. Namun, tetap memiliki aksen warna. Sebagai contoh, tembok bisa dicat dengan menggunakan warna putih di satu sisi dan warna lainnya di sisi lain, seperti pastel.

Langkah tersebut agar menciptakan kesan luas terhadap ruangan yang ditinggali dan juga memberikan tampilan yang segar. Sementara terkait dengan pemilihan furnitur, Genhype bisa menggunakannya yang dapat menghemat ruang dan multifungsi jika ukuran rumah tidak besar. Dengan begitu, maka tidak akan memakan tempat. “Dan rumah jadi lebih mudah untuk dibersihkan,” paparnya.

Dia menyarankan bahwa gaya desain interior yang bisa diterapkan oleh Genhype adalah Japandi atau Japanese Skandinavia. Menurutnya, style ini sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan desain ruangan di dalam negeri.

Gaya Japanese terkenal dengan space saving dan multifungsi. Namun, gaya ini biasanya kerap memiliki warna yang terlalu monoton. Di sisi lain, gaya Skandinavia memiliki kesan warna furnitur yang lebih muda, seperti warna kayu yang cokelat muda. Namun, tetap dapat memiliki sejumlah aksen warna sehingga bisa menciptakan ruangan yang lebih hidup.

Dalam menata interior, penempatan tanaman dalam ruangan juga bisa menjadi pilihan bagi Genhype agar terasa nyaman dan sehat. “Itu bisa sekali, terutama untuk sekarang,” ujarnya.

Dia memperingatkan, individu perlu berhati-hati dalam memilih tanaman. Menurutnya, tanaman yang dapat menjadi pilihan adalah yang memang untuk dalam ruangan. Dengan begitu, tanaman itu tidak cepat layu karena biasanya tidak memperoleh banyak sinar matahari. Keberadaan tanaman di dalam ruangan juga bisa menambah kadar oksigen, terutama pada malam hari.

Untuk diketahui, indeks kualitas udara di DKI Jakarta menunjukkan tanda bahwa polusi yang terkandungnya masuk dalam kategori tidak sehat.

Hasil pemantauan Iqair pada Rabu, 6 September 2023 pukul 16.00 WIB menunjukkan bahwa indeks kualitas udara DKI Jakarta berada pada angka 153 dengan tingkat PM2,5 mencapai 60 µg/m³. Dengan begitu, maka kualitas udara ibu kota negara masuk dalam kategori tidak sehat.

Nilai indeks itu membuat Jakarta menjadi kota nomor dua paling berpolusi di dunia. Kota paling berpolusi peringkat pertama adalah Doha, Qatar dengan nilai 158. Jakarta dan Doha adalah dua kota di dunia yang memiliki indikator merah atau tidak sehat. Kota paling berpolusi nomor 3 dunia, yakni Kuching, Malaysia memiliki nilai indeks 132 atau masuk dalam kategori oranye atau tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Baca juga:  Nilai Kerugian Ekonomi yang Ditanggung Jakarta Akibat Masalah Polusi Udara

Editor: Puput Ady Sukarno