Sutradara Yosep Anggi Noen (Sumber gambar: instagram.com/angginoen)

24 Jam Bersama Gaspar Berkompetisi di BIFF, Simak Rekam Jejak Sang Sutradara Yosep Anggi Noen

05 September 2023   |   17:14 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Film Indonesia 24 Jam Bersama Gaspar ikut berkompetisi di salah satu festival film bergengsi Busan International Film Festival (BIFF) 2023. Film dengan judul internasional 24 Hours With Gaspar itu bakal bersaing dengan film-film lain yang masuk kategori Kim Jiseok Award.

Capaian tersebut diumumkan langsung oleh Visinema, rumah produksi yang didirikan oleh Angga Sasongko. Selain masuk nominasi Kim Jiseok Award, film ini juga bakal ikut ditayangkan dalam program khusus Renaissance of Indonesian Cinema di festival tersebut.

“Visinema dan Kawankawan Media bersama Legacy Pictures dengan bangga mengumumkan 24 Jam Bersama Gaspar, film keempat karya Yosep Anggi Noen terpilih untuk berkompetisi untuk Kim Jiseok Award di Busan International Film Festival,” tulis Visinema dikutip Hypeabis.id, Selasa (5/9).

Baca juga: Film 24 Jam Bersama Gaspar Tayang 2023, dibintangi Reza Rahadian hingga Laura Basuki

24 Jam Bersama Gaspar merupakan film adaptasi dari novel kedua Sabda Armandio dengan judul yang sama yang terbit pada 2017. Film ini akan mengisahkan Gaspar, seorang detektif yang sedang menyelidiki kasus pembantaian massal yang melibatkan pemerintah.

Gaspar akan bertemu dengan informan yang pelan-pelan membuka tabir misteri. Namun, kemudian dia akan dihadapkan pada beberapa tantangan sekaligus ketegangan. Beberapa aktor ternama diketahui akan membintangi film tersebut. Sebut saja Reza Rahadian, Shenina Cinnamon, Laura Basuki, Kristo Immanuel, Sal Priadi, Iswadi Pratama, hingga Dewi Irawan.

Dengan materi pemain yang wah, Yosep Anggi Noen meracik 24 Jam Bersama Gaspar dengan apik sehingga mampu masuk kategori Kim Jiseok Award. Dia memang dikenal sebagai sutradara yang serba bisa dan sering menghasilkan film-film ciamik yang diakui dunia.
 

Melansir dari laman resmi Festival Film Indonesia, film-film yang dibuat oleh Yosep Anggi Noen memang kerap menghiasi banyak festival film bergengsi di dunia. Namun, siapa sangka, latar belakang perkualiahannya sebenarnya bukan di bidang perfilman.

Yosep Anggi Noen adalah lulusan jurusan komunikasi di Universitas Gadjah Mada. Takdir kemudian membawanya menekuni dunia film yang sebenarnya sudah dia senangi sejak berada di bangku sekolah menengah.

Anggi dikenal sebagai sosok yang serba bisa di dunia perfilman. Mulai dari sebagai sutradara, produser, penulis skenario, hingga penyunting gambar. Salah satu film yang dia buat adalah film The Sicence of Fictions (2019).

Kepiawaiannya di dunia sinema ini datang dari keuletannya mempelajari dunia film. Meski berlatar belakang komunikasi, Anggi dikenal cukup terlibat aktif dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival. dia juga tergabung ke dalam kolektif film lokal Limaenam Films di Yogyakarta.

Kariernya di dunia film hingga berada di posisi sekarang pun dibangun dengan waktu yang cukup lama. Dia juga pernah menjajal film pendek sebelum sekarang lebih sering membuat film panjang.

Anggi pernah terlibat ke dalam project film Working Girls pada 2011. Ini adalah film dokumenter antologi Indonesia yang berisi beberapa sutradara di dalamnya.

Namun, bisa jadi salah satu film yang cukup membuat namanya dikenal banyak orang ialah ketika dirinya menyutradari Vakansi Yang Janggal dan Penyakit Lainnya (2012). Sebab, film itu diputar di berbagai festival di luar negeri.

Setelahnya, film-film yang dibuatnya selalu ditunggu oleh para pencinta sinema. Beberapa karyanya yang kemudian mendapat sorotan besar ialah ketika menyutradarai Istirahatlah Kata-Kata. Sebuah film biopik yang bercerita tentang Wiji Thukul, penyair penentang rezim Orde Baru yang hilang tak tahu rimbanya.

Kemudian, film Hiruk-Pikuk si Al-Kisah atau The Sicence of Fictions (2019) juga jadi filmnya yang banyak diperbincangkan. Film tersebut bahkan mendapatkan 10 nominasi pada Festival Film Indonesia 2020 lalu.

Selain filmnya yang banyak diganjar penghargaan, beberapa kali kiprahnya sebagai sutradara atau penulis skenario juga masuk ke dalam nominasi bergengsi.

Misalnya, dia pernah masuk Nominasi Penulis Skenario Terbaik pada FFI 2016, Nominasi Sutradara Terbaik (FFI 2016), Pemenang Sutradara Terbaik (Usmar Ismail Awards 2017), dan Pemenang Sutradara Terbaik (Tempo Film Festival ke-3 2019)

Anggi juga pernah masuk Nominasi Penulis Skenario Terbaik (FFI 2020), Nominasi Sutradara Terbaik (FFI 2020), Pemenang Sutradara Terpuji Film Bioskop (Festival Film Bandung 2021), dan Pemenang Penyutradaraan Terpilih (9th Piala Maya).

Baca juga: Wih! 12 Film & Serial Indonesia Bakal Tayang di Busan International Film Festival 2023

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

5 Film Terbaik Sophie Turner, dari Another Me sampai X-Men: Dark Phoenix

BERIKUTNYA

Cek Lokasi dan Syarat Uji Emisi Gratis di 14 SPBU Pertamina

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: