Mengenal Cat Zoomies, Saat Kucing Tiba-tiba Aktif Berlarian
28 August 2023 |
20:00 WIB
Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang tingkahnya sering kali tidak dapat diprediksi. Jika Genhype adalah salah satu orang yang memelihara kucing, maka kalian pasti tidak asing lagi dengan tingkah anabul yang mendadak berlarian tanpa pemicu apa pun.
Ada saatnya si kucing terdiam, tetapi beberapa detik kemudian, tiba-tiba kucing berlari dengan gerakan cepat seperti sedang mengejar sesuatu. Nah, tingkah anabul yang tiba-tiba menjadi aktif itu disebut dengan cat zoomies.
Kondisi tersebut sebenarnya merupakan perilaku yang umum ditemukan pada kucing maupun anjing. Meskipun zoomies kadang terlihat lucu, tetapi bisa mengganggu jika terjadi pada saat tengah malam. Untuk menghadapinya, simak penjelasan lengkap terkait cat zoomies dihimpun dari Daily Paws berikut ini.
Baca juga: Ini 3 Bagian Tubuh yang Tidak Disukai Kucing Jika Disentuh
Beberapa gejala yang menunjukkan bahwa anabul kalian sedang mengalami zoomies adalah ketika dia berlarian dengan panik, takut, atau tampak menggila tanpa alasan yang jelas. Beberapa saat setelah itu, kucing biasanya akan kembali bermalas-malasan atau tertidur.
Terdapat istilah lain untuk menjelaskan kondisi zoomies pada hewan peliharaan, yakni Frenetic Random Activity Periods (FRAPs). Kucing mengalami FRAPs ketika mendapatkan ledakan energi yang intens dan berlarian adalah caranya untuk mengeluarkan energi tersebut.
Kucing tidur dan beristirahat cukup lama dalam sehari, sehingga mereka menyimpan energi untuk digunakan dalam periode aktif mereka. Jika kucing tidak beraktivitas, mereka memerlukan cara untuk mengeluarkan energi ekstra yang telah disimpan itu, yakni melalui zoomies.
Zoomies yang muncul dari energi terpendam ini dapat terjadi pada kucing dari berbagai usia, tetapi akan lebih umum ditemukan pada kucing yang masih muda atau bayi kucing yang masih memiliki lebih banyak energi untuk digunakan. Jadi, pastikan untuk mengajak kucing bermain setiap harinya untuk menyalurkan penggunaan energi terpendam anabul.
Alasan ini bukanlah sesuatu yang umum terjadi pada kucing yang mengalami zoomies. Namun, tetap penting untuk memperhatikan bahwa zoomies bisa terjadi karena rasa sakit. Untuk itu, kalian bisa membawanya ke dokter hewan sesegera mungkin.
Jika kucing kalian memiliki kutu atau kulit yang gatal, berlarian mungkin menjadi cara mereka untuk berhenti merasakannya. Selain itu, kucing yang sudah tua mungkin akan kehilangan kemampuan melihat atau mendengarkan yang baik, sehingga akan lebih mudah merasa takut dan akhirnya berlarian di sekitar rumah.
Untuk memastikan alasan ini, perhatikan perilaku yang menunjukkan rasa sakit pada kucing, seperti kucing yang cepat marah, menggaruk-garuk, atau menjilat terlalu sering. Kamu juga perlu memeriksa kesehatan kucing jika zoomies masih terus terjadi setelah mereka melakukan berbagai aktivitas, terlepas dari adanya perilaku yang menunjukkan rasa sakit atau tidak.
Ketika kucing mengalami zoomies setelah buang air besar, pastikan untuk memperhatikan tanda-tanda sembelit, seperti kegelisahan, buang air di luar litter box, hingga muntah. Meskipun kucing tidak menunjukkan gejala-gejala tersebut dengan jelas, tak ada salahnya untuk mengecek kesehatan mereka, terutama jika zoomies setelah buang air besar adalah perilaku yang baru terjadi.
Selain itu, pastikan untuk membersihkan litter box secara rutin. Kucing mungkin mengalami zoomies setelah buang air besar karena ingin lari dari bau yang kurang enak.
Pastikan anabul melakukan aktivitas rutin. Ajak kucing bermain dengan mainan favoritnya setidaknya selama 15 menit dan sebanyak 2 kali per hari. Sebaiknya, kalian juga memperhatikan mental kucing ketika bermain.
Selain itu, cobalah beberapa jenis mainan yang membuat kucing bermain dan mendapatkan hadiah atas usaha yang mereka lakukan. Misalnya, memberikan kucing mainan interaktif sebelum tidur, sehingga si anabul bisa mendapatkan tidur yang nyenyak di malam hari.
Baca juga: 5 Mitos dan Fakta tentang Kucing yang Banyak Salah Paham
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Ada saatnya si kucing terdiam, tetapi beberapa detik kemudian, tiba-tiba kucing berlari dengan gerakan cepat seperti sedang mengejar sesuatu. Nah, tingkah anabul yang tiba-tiba menjadi aktif itu disebut dengan cat zoomies.
Kondisi tersebut sebenarnya merupakan perilaku yang umum ditemukan pada kucing maupun anjing. Meskipun zoomies kadang terlihat lucu, tetapi bisa mengganggu jika terjadi pada saat tengah malam. Untuk menghadapinya, simak penjelasan lengkap terkait cat zoomies dihimpun dari Daily Paws berikut ini.
Baca juga: Ini 3 Bagian Tubuh yang Tidak Disukai Kucing Jika Disentuh
Apa Itu Cat Zoomies?
Beberapa gejala yang menunjukkan bahwa anabul kalian sedang mengalami zoomies adalah ketika dia berlarian dengan panik, takut, atau tampak menggila tanpa alasan yang jelas. Beberapa saat setelah itu, kucing biasanya akan kembali bermalas-malasan atau tertidur. Terdapat istilah lain untuk menjelaskan kondisi zoomies pada hewan peliharaan, yakni Frenetic Random Activity Periods (FRAPs). Kucing mengalami FRAPs ketika mendapatkan ledakan energi yang intens dan berlarian adalah caranya untuk mengeluarkan energi tersebut.
Kenapa Kucing Mengalami Zoomies?
1. Energi yang berlebihan
Kucing tidur dan beristirahat cukup lama dalam sehari, sehingga mereka menyimpan energi untuk digunakan dalam periode aktif mereka. Jika kucing tidak beraktivitas, mereka memerlukan cara untuk mengeluarkan energi ekstra yang telah disimpan itu, yakni melalui zoomies. Zoomies yang muncul dari energi terpendam ini dapat terjadi pada kucing dari berbagai usia, tetapi akan lebih umum ditemukan pada kucing yang masih muda atau bayi kucing yang masih memiliki lebih banyak energi untuk digunakan. Jadi, pastikan untuk mengajak kucing bermain setiap harinya untuk menyalurkan penggunaan energi terpendam anabul.
2. Merasakan kesakitan yang akut
Alasan ini bukanlah sesuatu yang umum terjadi pada kucing yang mengalami zoomies. Namun, tetap penting untuk memperhatikan bahwa zoomies bisa terjadi karena rasa sakit. Untuk itu, kalian bisa membawanya ke dokter hewan sesegera mungkin.Jika kucing kalian memiliki kutu atau kulit yang gatal, berlarian mungkin menjadi cara mereka untuk berhenti merasakannya. Selain itu, kucing yang sudah tua mungkin akan kehilangan kemampuan melihat atau mendengarkan yang baik, sehingga akan lebih mudah merasa takut dan akhirnya berlarian di sekitar rumah.
Untuk memastikan alasan ini, perhatikan perilaku yang menunjukkan rasa sakit pada kucing, seperti kucing yang cepat marah, menggaruk-garuk, atau menjilat terlalu sering. Kamu juga perlu memeriksa kesehatan kucing jika zoomies masih terus terjadi setelah mereka melakukan berbagai aktivitas, terlepas dari adanya perilaku yang menunjukkan rasa sakit atau tidak.
3. Zoomies setelah buang air
Ketika kucing mengalami zoomies setelah buang air besar, pastikan untuk memperhatikan tanda-tanda sembelit, seperti kegelisahan, buang air di luar litter box, hingga muntah. Meskipun kucing tidak menunjukkan gejala-gejala tersebut dengan jelas, tak ada salahnya untuk mengecek kesehatan mereka, terutama jika zoomies setelah buang air besar adalah perilaku yang baru terjadi.Selain itu, pastikan untuk membersihkan litter box secara rutin. Kucing mungkin mengalami zoomies setelah buang air besar karena ingin lari dari bau yang kurang enak.
Cara Mencegah Terjadinya Cat Zoomies di Malam Hari
Pastikan anabul melakukan aktivitas rutin. Ajak kucing bermain dengan mainan favoritnya setidaknya selama 15 menit dan sebanyak 2 kali per hari. Sebaiknya, kalian juga memperhatikan mental kucing ketika bermain.Selain itu, cobalah beberapa jenis mainan yang membuat kucing bermain dan mendapatkan hadiah atas usaha yang mereka lakukan. Misalnya, memberikan kucing mainan interaktif sebelum tidur, sehingga si anabul bisa mendapatkan tidur yang nyenyak di malam hari.
Baca juga: 5 Mitos dan Fakta tentang Kucing yang Banyak Salah Paham
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.