Mengulik Makna Lukisan FX Harsono yang Dilelang MACAN Gala

FX Harsono menjadi salah satu perupa yang melelang lukisannya dalam acara MACAN Gala di The St. Regis Jakarta, Jumat, (25/8/2023). Adapun hasil dari perayaan tahunan seni dan budaya ini dibuat untuk mendukung pendidikan dan pemberdayaan komunitas di Museum MACAN.

Sebagai tokoh terdepan dalam evolusi seni rupa kontemporer di Indonesia, FX Harsono tentu tidak mau ketinggalan untuk menyumbangkan karyanya dalam MACAN Gala tahun ini. “Karena saya sudah lama sekali berhubungan dengan MACAN, bahkan sejak belum berdiri. Sepertinya saya dan MACAN dekat sekali,” ujarnya kepada Hypeabis.id ketika ditemui di lokasi lelang, kemarin. 

Baca juga:  Museum MACAN Lelang 10 Karya Seni untuk Dukung Pendidikan & Pemberdayaan Komunitas

FX Harsono terbilang concern dengan isu sosial-politik melalui karya seninya, khususnya yang berkaitan dengan pengalaman orang atau komunitas Tionghoa di Indonesia setelah peristiwa kerusuhan di Jakarta dan reformasi pada Mei 1998.

Sejak 2000an, dia mengalihkan fokusnya ke arah eksplorasi yang lebih pribadi terhadap sejarah orang Tiongkok di Indonesia, menelusuri pengalaman keluarganya bersama kontur pembangunan sosial dan politik negara.

Hal ini tergambar dari lukisan yang dilelang dalam MACAN Gala 2023. “Saya ingin menghadirkan bagaimana sebuah perjalanan seseorang dari satu daerah ke daerah lain dengan membawa kebudayaannya,” jelas FX Harsono.

Salah satu lukisan yang berwarna dari 9 lukisan lainnya di MACAN Gala. Sekilas kamu seperti melihat pop art, tetapi jika dipantau dengan seksama dan dari dekat, kamu bakal menemukan ragam bentuk dan simbol seperi Dewi dalam gambaran masyarakat Tionghoa, perahu, kawat berduri, pas foto, hingga sejumlah surat bercap yang tampil dengan ragam warna.

“Dari beberapa lukisan, saya merasa ini yang paling bagus. Satu lukisan dari seri lukisan terbaru,” tuturnya.  Tema dari lukisan ini adalah Dewi Laut. Lukisan ini berasal dari penelitiannya yang sedang berlangsung tentang migrasi Komunitas Tionghoa ke Indonesia. Dewi Laut menggambarkan Tian Shang Sheng Mu, juga dikenal sebagai Mak Co. 

Mak Co dipercaya sebagai penolong pelaut dan pelindung etnis Tionghoa dan imigran di Selatan. Mak Co dihormati di seluruh Tenggara Asia, dengan alirannya berkembang di wilayah pesisir Indonesia dimana penduduk setempat sangat bergantung pada laut untuk penghidupan mereka.

Lukisan yang dengan medium 180×136 itu menyandingkan Mak Co dengan fotografi arsip gambar diambil dari Izin Masuk atau Toelatingskaart, surat identitas resmi. Harsono meyakini dokumen tersebut menimbulkan diskriminasi terhadap orang Tionghoa pada masa Belanda Era Kolonial dan Era Pasca Kemerdekaan Orde Baru.

“Ini tentang Dewi laut yang selalu melindungi para nelayan dan orang yang berlayar dan mereka melakukan perjalanan dari Tiongkok ke Indonesia dan itu hanya ada di beberapa kelenteng,” terang FX Harsono menceritakan makna lukisannya kepada Hypeabis.id.  

FX Harsono merupakan perupa yang lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 1949. Dia pernah ikut serta dalam pameran internasional besar termasuk The 1st Asia Pasifik Triennal (1993); Contemporary Art in Asia: Traditions/Tensions di New York (1996). Kemudian, The 4th Moscow Biennale (2011); 20th Sydney Biennale (2016).  Harsono juga menerima penghargaan bergengsi seperti The Prince Claus Award (2014) dan The Joseph Balestier Award for the Freedom of Art(2015). 

Baca juga :  Krista Endinda Luncurkan Induk Macan, Buku Hasil Pengamatan tentang Tren Parenting

Editor : Puput Ady Sukarno