Seniman FX Harsono berpose di dekat karyanya yang berjudul The Light of Journey yang dipameran di Art Jakarta Gardens 2023 di Jakarta, Selasa (7/2).

Art Jakarta Gardens 2023: The Light of Journey & Tradisi China yang Memudar dalam Karya FX Harsono

07 February 2023   |   22:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Pameran seni Art Jakarta Gardens resmi dibuka pada Selasa (7/2/23). Mengusung pameran dengan konsep ruang terbuka, Art Jakarta Gardens 2023 digelar di Hutan kota by Plataran, dengan menampilkan sejumlah karya seni rupa karya seniman Indonesia dan luar negeri yang berlangsung hingga 12 Februari 2023.

Salah satu karya seni yang menarik untuk diamati adalah buah tangan perupa FX Harsono yang bertajuk The Light of Journey. Karya instalasi berbentuk perahu itu dibuat oleh sang seniman untuk mengejawantahkan tradisi China yang kini mulai ditinggalkan generasi muda.

Baca juga: Hari Pertama Art Jakarta Gardens 2023, Penjualan Karya Seni Laris Manis

Perupa asal Blitar, Jawa Timur itu mengatakan The Light of Journey terinspirasi dari Lien, yaitu puisi atau kata-kata bijak yang dituliskan di sebuah pintu dalam rumah. Namun, dia mengungkap tradisi tersebut kini sudah mulai hilang dan tidak diterapkan lagi oleh keturunan Tionghoa di Indonesia.

Tradisi penulisan Lien yang menjadi bagian dari interior rumah Tionghoa itu bahkan artefaknya sering dijual sebagai barang antik. Oleh karena itu Harsono mencoba mengangkat kembali spirit tradisi Lien dengan pendekatan baru dalam memaknai kebudayaan China. 

Pemilihan perahu sebagai medium untuk memacak tradisi Lien dalam dua bahasa, yakni Mandarin dan Indonesia itu menurut Harsono juga bukan tanpa alasan. Sebab, perahu pada masa dahulu menjadi salah satu transportasi yang digunakan masyarakat saat melakukan perjalanan ataupun migrasi ke daerah lain.

"Saat orang China melakukan perpindahan itu kan juga membawa tradisi yang nantinya bercampur dengan kebudayaan lokal. Lalu, lahirlah  kebudayaan Tionghoa peranakan, tapi setelah lebih dari lima generasi para keturunannya tidak lagi memahami kebudayaan leluhurnya," kata FX Harsono saat ditemui Hypeabis.id.

Adapun, puisi Lien yang ditemukan oleh FX Harsono dari artefak di rumah Tionghoa itu adalah kata-kata bijak yang berbunyi, bercita-cita besar tak lupa moral. Menurutnya kalimat tersebut mempunyai makna yang cukup dalam. Pasalnya yang terpenting dalam hidup adalah langkah tahap demi tahap, alih-alih mengedepankan tujuan akhir.

FX Harsono mengatakan, ada banyak penyebab kenapa tradisi Lien mulai banyak ditinggalkan oleh keturunan China. Selain rentang jarak generasi yang semakin jauh juga disebabkan adanya diskriminasi yang diterapkan pemerintah pasca 1965 lewat pelarangan berbagai tradisi dan kebudayaan yang mereka yakini.

"Pada masa Orde Baru, selama 32 tahun itu orang Tionghoa tidak boleh mempraktekkan kebudayaannya seperti perayaan Imlek, dan kelenteng pun diubah menjadi Tri Dharma, hal itulah yang menyebabkan generasi muda tidak lagi mengenali kebudayaannya," jelas Harsono.

FX Harsono merupakan perupa pendiri Gerakan Seni Rupa Baru dan penandatangan Pernyataan Desember Hitam. Penerima Prince Clause Award dari pemerintah Belanda itu pernah menempuh pendidikan di STSRI/ASRI Yogyakarta pada 1969-1974 dan melanjutkan pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Selain pernah berpameran di berbagai kota besar di dunia , karya-karya FX Harsono juga sudah dikoleksi sejumlah museum dan galeri terkenal di Indonesia dan luar negeri. Beberapa di antaranya seperti Galeri Nasional Indonesia, Singapore Art Museum, National Gallery Australia, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Art Jakarta Gardens 2023 Resmi Dibuka, Pacu Geliat Pasar Seni Rupa Indonesia

Editor: Dika Irawan
 

SEBELUMNYA

Samsung Siapkan Gawai Ini untuk Peminat Fotografi Fesyen dengan Smartphone

BERIKUTNYA

Kiat Menghasilkan Fashion Photography yang Epic Menggunakan Kamera Smartphone

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: