Begini 5 Cara Antisipasi Kualitas Udara yang Kian Memburuk
24 August 2023 |
18:38 WIB
Belakangan ini, udara di sebagian wilayah di Indonesia berkualitas buruk, terlebih lagi di kota besar seperti Jakarta. Grafik riwayat kualitas udara di Ibu Kota dalam satu bulan ke belakang bahwa menunjukkan, Indeks Kualitas Udara atau AQI di Jakarta bahkan bisa mencapai 164.
Angka tersebut termasuk dalam kategori tidak sehat menurut nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO). Artinya, pencemaran udara yang terjadi bisa menimbulkan efek pada seluruh populasi dan populasi sensitif dapat mengalami efek kesehatan yang serius.
Nah, untuk mengantisipasi kualitas udara yang buruk tersebut, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan.
1. Tingkatkan Kualitas Udara dalam Ruangan
Public Affairs Senior Lead Tokopedia, Aditia Grasio Nelwan, mengatakan bahwa kondisi kualitas udara yang cenderung tidak sehat mendorong tren belanja online masyarakat akan berbagai produk untuk melindungi keluarga dari polusi udara.
Salah satu produk yang menurutnya paling diminati adalah air purifier karena dapat membantu meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan. Berdasarkan data dari Tokopedia, penjualan air purifier sepanjang dua pekan pada awal Agustus 2023, dibandingkan dengan rata-rata transaksi dwimingguan pada kuartal II/2023, yang mengalami peningkatan hampir 3 kali lipat.
Selain menggunakan air purifier, masyarakat bisa mengombinasikannya dengan tanaman penjernih udara, seperti lidah buaya, snake plant atau areca palm. Tanaman penjernih udara dapat menyerap partikel-partikel mikroskopis dan polutan lain, seperti benzena, formaldehida dan amonia.
2. Jaga Kesehatan
Polusi udara dapat memicu masalah kesehatan, seperti flu, batuk dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Untuk itu dia menyarankan agar masyarakat dapat mengenakan masker medis saat berada di luar ruangan guna melindungi saluran pernapasan dari partikel berbahaya.
Selain itu, jangan lupa untuk mengonsumsi vitamin sehingga dapat meningkatkan imunitas tubuh. Serta mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan jika memiliki gejala gangguan pernapasan.
Baca juga: Proteksi Kulit dari Efek Polusi Udara, 6 Kandungan Skincare Ini Ampuh Tangkal Radikal Bebas
3. Lindungi kesehatan kulit dari paparan polutan
Selain menimbulkan dampak pada kesehatan pernapasan, polusi udara juga bisa memicu gangguan pada kulit, seperti jerawat, dermatitis dan lainnya. Agar kulit tetap sehat dan terlindungi dari efek buruk polusi udara, gunakan produk skincare yang mengandung antioksidan sehingga dapat melindungi kulit dari radikal bebas dan polutan lain.
Dia menyebutkan bahwa banyak masyarakat yang mulai menggunakan skincare antipolutan, seperti sunscreen, serum dan pembersih wajah. Hal ini terlihat dari data Tokopedia sepanjang dua minggu pada awal Agustus 2023, dibandingkan dengan rata-rata transaksi dwimingguan pada kuartal II 2023, yang mengalami peningkatan 1,5 kali lipat.
4. Kelola limbah rumah tangga
Kebiasaan masyarakat menumpuk dan membakar sampah dapat memperburuk kualitas udara. Masyarakat bisa mengambil langkah bijak dalam mengelola sampah dengan menerapkan prinsip 3R, yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang).
“Reduce misalnya dengan membawa tumbler untuk meminimalisasi sampah botol plastik sekali pakai. Reuse contohnya menggunakan pembersih makeup pakai ulang dan recycle dengan mendaur ulang kardus bekas paket untuk dijadikan tempat alat tulis,” jelas Aditia.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, masyarakat bisa berkontribusi langsung dalam upaya pengurangan kadar CO2 di udara terbuka yang biasanya timbul dari aktivitas pembakaran limbah atau sampah pasca konsumsi.
5. Beralih ke moda transportasi umum untuk bantu kurangi polutan berbahaya
Naik transportasi umum bisa menjadi pilihan masyarakat untuk membantu mengurangi kadar polusi udara. Dengan memilih moda transportasi umum, masyarakat tidak hanya membantu mengurangi polutan, tetapi mendukung gaya hidup aktif yang bermanfaat bagi kesehatan fisik.
Baca juga: 3 Cara Membuat Kulit Tetap Sehat Saat Polusi Tinggi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Angka tersebut termasuk dalam kategori tidak sehat menurut nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO). Artinya, pencemaran udara yang terjadi bisa menimbulkan efek pada seluruh populasi dan populasi sensitif dapat mengalami efek kesehatan yang serius.
Nah, untuk mengantisipasi kualitas udara yang buruk tersebut, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan.
1. Tingkatkan Kualitas Udara dalam Ruangan
Public Affairs Senior Lead Tokopedia, Aditia Grasio Nelwan, mengatakan bahwa kondisi kualitas udara yang cenderung tidak sehat mendorong tren belanja online masyarakat akan berbagai produk untuk melindungi keluarga dari polusi udara.
Salah satu produk yang menurutnya paling diminati adalah air purifier karena dapat membantu meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan. Berdasarkan data dari Tokopedia, penjualan air purifier sepanjang dua pekan pada awal Agustus 2023, dibandingkan dengan rata-rata transaksi dwimingguan pada kuartal II/2023, yang mengalami peningkatan hampir 3 kali lipat.
Selain menggunakan air purifier, masyarakat bisa mengombinasikannya dengan tanaman penjernih udara, seperti lidah buaya, snake plant atau areca palm. Tanaman penjernih udara dapat menyerap partikel-partikel mikroskopis dan polutan lain, seperti benzena, formaldehida dan amonia.
2. Jaga Kesehatan
Polusi udara dapat memicu masalah kesehatan, seperti flu, batuk dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Untuk itu dia menyarankan agar masyarakat dapat mengenakan masker medis saat berada di luar ruangan guna melindungi saluran pernapasan dari partikel berbahaya.
Selain itu, jangan lupa untuk mengonsumsi vitamin sehingga dapat meningkatkan imunitas tubuh. Serta mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan jika memiliki gejala gangguan pernapasan.
Baca juga: Proteksi Kulit dari Efek Polusi Udara, 6 Kandungan Skincare Ini Ampuh Tangkal Radikal Bebas
3. Lindungi kesehatan kulit dari paparan polutan
Selain menimbulkan dampak pada kesehatan pernapasan, polusi udara juga bisa memicu gangguan pada kulit, seperti jerawat, dermatitis dan lainnya. Agar kulit tetap sehat dan terlindungi dari efek buruk polusi udara, gunakan produk skincare yang mengandung antioksidan sehingga dapat melindungi kulit dari radikal bebas dan polutan lain.
Dia menyebutkan bahwa banyak masyarakat yang mulai menggunakan skincare antipolutan, seperti sunscreen, serum dan pembersih wajah. Hal ini terlihat dari data Tokopedia sepanjang dua minggu pada awal Agustus 2023, dibandingkan dengan rata-rata transaksi dwimingguan pada kuartal II 2023, yang mengalami peningkatan 1,5 kali lipat.
4. Kelola limbah rumah tangga
Kebiasaan masyarakat menumpuk dan membakar sampah dapat memperburuk kualitas udara. Masyarakat bisa mengambil langkah bijak dalam mengelola sampah dengan menerapkan prinsip 3R, yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang).
“Reduce misalnya dengan membawa tumbler untuk meminimalisasi sampah botol plastik sekali pakai. Reuse contohnya menggunakan pembersih makeup pakai ulang dan recycle dengan mendaur ulang kardus bekas paket untuk dijadikan tempat alat tulis,” jelas Aditia.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, masyarakat bisa berkontribusi langsung dalam upaya pengurangan kadar CO2 di udara terbuka yang biasanya timbul dari aktivitas pembakaran limbah atau sampah pasca konsumsi.
5. Beralih ke moda transportasi umum untuk bantu kurangi polutan berbahaya
Naik transportasi umum bisa menjadi pilihan masyarakat untuk membantu mengurangi kadar polusi udara. Dengan memilih moda transportasi umum, masyarakat tidak hanya membantu mengurangi polutan, tetapi mendukung gaya hidup aktif yang bermanfaat bagi kesehatan fisik.
Baca juga: 3 Cara Membuat Kulit Tetap Sehat Saat Polusi Tinggi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.