Mengenal Histori Kuliner Sichuan, Ragam Hidangan Pedas dari Barat China
22 August 2023 |
19:51 WIB
Kuliner khas Tionghoa digemari di berbagai negara di dunia tak terkecuali Indonesia. Tak sedikit hidangan asal Negeri Tirai Bambu yang menggoda selera karena memiliki ciri khas tersendiri mulai dari bentuk, rasa, aroma, hingga warna. Di antara ragam sajian Tionghoa, dikenal jenis kuliner Sichuan yang menjadi salah satu dari empat gaya memasak di China.
Hidangan Sichuan atau dikenal juga dengan nama Szechuan adalah masakan yang berasal dari Provinsi Sichuan di China Barat. Makanan yang disebut dengan nama Chuan Chai dalam bahasa China ini terkenal karena memiliki ragam cita rasa yang khas yakni kombinasi pedas, manis, asam, asin, serta aroma pedas yang agak menyengat dan kebas di lidah.
Baca juga: Lezatnya Kuliner Otentik Khas Amerika Latin dan Karibia di El Toro
Melansir dari laman 3thanwong, ada 3 varian rasa yang menonjol dalam masakan Sichuan yakni yuxiang, mala, dan guaiwei. Yuxiang secara harfiah berarti wewangian ikan tetapi tidak mengandung makanan laut sama sekali. Dengan kata lain, yuxiang merupakan kuah dari sisa rebusan ikan.
Sementara mala adalah bumbu pedas yang terdiri dari lada Sichuan, cabai, dan campuran beragam rempah yang direbus dalam minyak. Adapun, guaiwei adalah kombinasi dari yuxiang dan mala yang ditambahkan dengan cuka hitam, sehingga memberikan cita rasa asam yang khas.
Sichuan adalah salah satu dari empat tradisi memasak di China yang terkenal bersama dengan lu cai dari Provinsi Shandong, Huaiyang cai dari Provinsi Jiangsu, dan yue cai atau masakan Kanton. Salah satu yang membuat masakan Sichuan otentik dari sajian pedas lainnya yakni menggunakan lada Sichuan. Selain itu, bumbu yang lainnya yang juga tidak boleh terlewat yakni cabai, pasta cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, dan lada hitam.
Melansir dari South China Morning Post, Provinsi Sichuan yang terletak di Barat Daya negara China memiliki topografi yang unik karena memiliki sejumlah sungai besar dan beberapa pegunungan. Kondisi inilah yang menghasilkan berbagai kondisi iklim di provinsi tersebut, hingga menciptakan keragaman komoditas pertanian.
Dijuluki sebagai provinsi dengan kekayaan pertanian yang melimpah, wilayah Sichuan merupakan surga bagi bumbu dan rempah unik yang bisa digunakan untuk beragam keperluan temasuk memasak. Salah satunya adalah lada Sichuan atau huajiao, rempah yang paling sering digunakan dalam masakan Sichuan.
Berasal dari keluarga zanthoxylum, tanaman merah kecokelatan ini dikenal sebagai sansh di Jepang, sancho di Korea, dan di Indonesia disebut andaliman yang banyak ditemukan di Provinsi Sumatera Utara. Sichuan menjadi satu dari lima bumbu utama andalan masakan Tionghoa selain kayumanis, cengkeh, biji adas, dan adas manis. Walaupun bukan termasuk keluarga merica, bumbu ini disebut merica karena rasanya yang pedas dan panas yang cukup tajam.
Sementara pada zaman Dinasti Jin, tercatat bahwa masyarakat setempat kala itu mulai memasak makanan dengan bahan-bahan yang lebih beragam seperti jahe, mustar, kucai, dan bawang, sehingga hidangan mereka lebih beraroma dan bercita rasa bumbu yang kuat. Sampai zaman ini, masakan Sichuan belum mengenal rasa pedas.
Barulah pada zaman Dinasti Qing pada akhir abad ke-17, ketika cabai merah dan bumbu rempah dari Amerika Selatan diperkenalkan ke China, kuliner Sichuan mulai mendapatkan pengaruh rasa yang berbeda yakni bercita rasa pedas.
Metode memasaknya pun berbeda-beda mulai dari tumis, rebus kering, pao atau rebus dalam air, dan hui atau goreng dan rebus dengan saus pati jagung. Selain itu, iklim yang hangat dan cenderung lembab di Provinsi Sichuan juga membuat mereka kebanyakan menggunakan sejumlah teknik untuk mengawetkan makanan seperti penggaraman, pengeringan, dan pengasapan.
Masakan Sichuan umumnya berupa berbagai olahan makanan laut seperti ikan. Hal ini tidak terlepas dari wilayah tersebut yang memang dikenal sebagai provinsi yang menghasilkan banyak hewan ternak seperti unggas termasuk ikan air tawar dan udang karang. Meski begitu, daging sapi juga kerap ditemukan dalam berbagai olahan kuliner Sichuan.
Hidangan Sichuan umumnya berasal dari dua kota terbesar di Provinsi Sichuan yakni Chengdu dan Chongqing. Sangking terkenalnya hidangan Sichuan di seluruh dunia, pada tahun 2010, Chengdu dinyatakan sebagai Kota Gastronomi oleh Jaringan Kota Kreatif UNESCO.
Di antara dua kota tersebut, masakan dari kota Chongqing terkenal memiliki cita rasa Sichuan yang paling pedas dan aroma yang menyengat. Melansir dari laman Spice Inc, beberapa bahan utama dalam masakan Chongqing seperti cabai, biji wijen, kacang hitam yang difermentasi, daun bawang, jahe, anggur, kecap, dan rempah. Bahan-bahan ini digunakan dalam berbagai cara untuk menyiapkan makanan antara lain pengawetan, penggorengan, pengasapan, dan pengeringan.
Sementara masakan Sichuan di wilayah Chengdu memiliki cita rasa pedas yang lebih bervariatif mulai dari yang ringan dan pedas. Beberapa menu kuliner Sichuan yang terkenal di kota ini adalah masakan hot pot dan Tahu Ma Po, hidangan berisi tahu yang dimasak dengan saus cabai merah dan dipadukan dengan kacang hitam yang difermentasi serta daging cincang.
Selain itu, hidangan lain yang berasal dari Chengdu dan telah populer di sejumlah negara yakni Ayam Kung Pao, hidangan tumis yang berisi ayam, kacang tanah, sayuran, dan cabai. Selain Hot Pot, Tahu Ma Po, dan Ayam Kung Pao, sejumlah hidangan Sichuan lainnya yang populer yakni Fuqi Fei Pian, Dandan Mian, Hui Guo Rou, Mayou Ji, Dongpo Moyu, dan Ganbian Sijidou.
Baca juga: Berburu Kuliner Khas Phnom Penh, Kamboja: Kelezatan Tersembunyi di Balik Ruko
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor : Puput Ady Sukarno
Hidangan Sichuan atau dikenal juga dengan nama Szechuan adalah masakan yang berasal dari Provinsi Sichuan di China Barat. Makanan yang disebut dengan nama Chuan Chai dalam bahasa China ini terkenal karena memiliki ragam cita rasa yang khas yakni kombinasi pedas, manis, asam, asin, serta aroma pedas yang agak menyengat dan kebas di lidah.
Baca juga: Lezatnya Kuliner Otentik Khas Amerika Latin dan Karibia di El Toro
Melansir dari laman 3thanwong, ada 3 varian rasa yang menonjol dalam masakan Sichuan yakni yuxiang, mala, dan guaiwei. Yuxiang secara harfiah berarti wewangian ikan tetapi tidak mengandung makanan laut sama sekali. Dengan kata lain, yuxiang merupakan kuah dari sisa rebusan ikan.
Sementara mala adalah bumbu pedas yang terdiri dari lada Sichuan, cabai, dan campuran beragam rempah yang direbus dalam minyak. Adapun, guaiwei adalah kombinasi dari yuxiang dan mala yang ditambahkan dengan cuka hitam, sehingga memberikan cita rasa asam yang khas.
Sichuan adalah salah satu dari empat tradisi memasak di China yang terkenal bersama dengan lu cai dari Provinsi Shandong, Huaiyang cai dari Provinsi Jiangsu, dan yue cai atau masakan Kanton. Salah satu yang membuat masakan Sichuan otentik dari sajian pedas lainnya yakni menggunakan lada Sichuan. Selain itu, bumbu yang lainnya yang juga tidak boleh terlewat yakni cabai, pasta cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, dan lada hitam.
Melansir dari South China Morning Post, Provinsi Sichuan yang terletak di Barat Daya negara China memiliki topografi yang unik karena memiliki sejumlah sungai besar dan beberapa pegunungan. Kondisi inilah yang menghasilkan berbagai kondisi iklim di provinsi tersebut, hingga menciptakan keragaman komoditas pertanian.
Dijuluki sebagai provinsi dengan kekayaan pertanian yang melimpah, wilayah Sichuan merupakan surga bagi bumbu dan rempah unik yang bisa digunakan untuk beragam keperluan temasuk memasak. Salah satunya adalah lada Sichuan atau huajiao, rempah yang paling sering digunakan dalam masakan Sichuan.
Berasal dari keluarga zanthoxylum, tanaman merah kecokelatan ini dikenal sebagai sansh di Jepang, sancho di Korea, dan di Indonesia disebut andaliman yang banyak ditemukan di Provinsi Sumatera Utara. Sichuan menjadi satu dari lima bumbu utama andalan masakan Tionghoa selain kayumanis, cengkeh, biji adas, dan adas manis. Walaupun bukan termasuk keluarga merica, bumbu ini disebut merica karena rasanya yang pedas dan panas yang cukup tajam.
Sejarah Kuliner Sichuan
Melansir dari laman China Daily, masakan Sichuan sejatinya telah terkenal sejak zaman Dinasti Han (206 SM-220 M). Namun, hingga Zaman Samkok atau penghujung Dinasti Han, masakan Sichuan dikenal dengan cita rasa yang manis.Sementara pada zaman Dinasti Jin, tercatat bahwa masyarakat setempat kala itu mulai memasak makanan dengan bahan-bahan yang lebih beragam seperti jahe, mustar, kucai, dan bawang, sehingga hidangan mereka lebih beraroma dan bercita rasa bumbu yang kuat. Sampai zaman ini, masakan Sichuan belum mengenal rasa pedas.
Barulah pada zaman Dinasti Qing pada akhir abad ke-17, ketika cabai merah dan bumbu rempah dari Amerika Selatan diperkenalkan ke China, kuliner Sichuan mulai mendapatkan pengaruh rasa yang berbeda yakni bercita rasa pedas.
Metode memasaknya pun berbeda-beda mulai dari tumis, rebus kering, pao atau rebus dalam air, dan hui atau goreng dan rebus dengan saus pati jagung. Selain itu, iklim yang hangat dan cenderung lembab di Provinsi Sichuan juga membuat mereka kebanyakan menggunakan sejumlah teknik untuk mengawetkan makanan seperti penggaraman, pengeringan, dan pengasapan.
Masakan Sichuan umumnya berupa berbagai olahan makanan laut seperti ikan. Hal ini tidak terlepas dari wilayah tersebut yang memang dikenal sebagai provinsi yang menghasilkan banyak hewan ternak seperti unggas termasuk ikan air tawar dan udang karang. Meski begitu, daging sapi juga kerap ditemukan dalam berbagai olahan kuliner Sichuan.
Hidangan Sichuan umumnya berasal dari dua kota terbesar di Provinsi Sichuan yakni Chengdu dan Chongqing. Sangking terkenalnya hidangan Sichuan di seluruh dunia, pada tahun 2010, Chengdu dinyatakan sebagai Kota Gastronomi oleh Jaringan Kota Kreatif UNESCO.
Di antara dua kota tersebut, masakan dari kota Chongqing terkenal memiliki cita rasa Sichuan yang paling pedas dan aroma yang menyengat. Melansir dari laman Spice Inc, beberapa bahan utama dalam masakan Chongqing seperti cabai, biji wijen, kacang hitam yang difermentasi, daun bawang, jahe, anggur, kecap, dan rempah. Bahan-bahan ini digunakan dalam berbagai cara untuk menyiapkan makanan antara lain pengawetan, penggorengan, pengasapan, dan pengeringan.
Sementara masakan Sichuan di wilayah Chengdu memiliki cita rasa pedas yang lebih bervariatif mulai dari yang ringan dan pedas. Beberapa menu kuliner Sichuan yang terkenal di kota ini adalah masakan hot pot dan Tahu Ma Po, hidangan berisi tahu yang dimasak dengan saus cabai merah dan dipadukan dengan kacang hitam yang difermentasi serta daging cincang.
Selain itu, hidangan lain yang berasal dari Chengdu dan telah populer di sejumlah negara yakni Ayam Kung Pao, hidangan tumis yang berisi ayam, kacang tanah, sayuran, dan cabai. Selain Hot Pot, Tahu Ma Po, dan Ayam Kung Pao, sejumlah hidangan Sichuan lainnya yang populer yakni Fuqi Fei Pian, Dandan Mian, Hui Guo Rou, Mayou Ji, Dongpo Moyu, dan Ganbian Sijidou.
Baca juga: Berburu Kuliner Khas Phnom Penh, Kamboja: Kelezatan Tersembunyi di Balik Ruko
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor : Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.