Resensi Buku Kapten Hanya Ingin ke Dili, Sebuah Penyegaran yang Menarik
18 August 2023 |
13:35 WIB
Bagi yang menyukai bacaan dengan tema keseharian, tetapi juga menyelipkan unsur sosial yang dalam, buku Kapten Hanya Ingin ke Dili bisa menjadi salah satu pilihannya. Topik-topik tersebut berhasil deksekusi Felix K Nesi dengan menyenangkan.
Setelah buku Orang-Orang Oetimu cukup banyak dibicarakan dan disambut baik, Felix K Nesi kini kembali mengeluarkan karya terbarunya berjudul Kapten Hanya Ingin ke Dili. Buku yang diterbitkan oleh Marjin Kiri itu tentu membawa ekspektasi besar bagi pembacanya.
Baca juga : Anak-anak Lebih Disarankan Membaca Buku Fisik Dibanding E-Book, Begini Alasannya
Felix masih membawa narasi kritik di buku barunya ini. Buku tipis yang hanya menampung 11 cerpen miliknya mampu menghadirkan penyegaran yang menarik.
Mayoritas cerpennya adalah kumpulan dari tulisan Felix yang sudah ada. Namun, dia melakukan perubahan dan penyempurnaan di versi bukunya ini. Felix juga menambahkan beberapa cerpen baru yang belum pernah terbit sebelumnya.
Kali ini, poin kritik dari Felix yang paling bersuara lantang adalah soal relasi kuasa. Kisah-kisah di buku ini akan memperlihatkan pembaca tentang bagaimana kuasa bekerja dan menjangkau berbagai sudut kehidupan, termasuk ke ruang paling pribadi.
Felix akan mengajak pembaca menyusuri kisah-kisah tentang orang-orang yang berada dan mengalami penjajahan perang, kekerasan seksual, adat, maupun norma sosial.
Namun, kepiawaian Felix juga akan membuat pembaca mengambil sudut pandang lain. Kisah-kisah tersebut juga bisa diartikan sebagai orang-orang yang sedang menjalani kesehariannya, memperjuangkan cinta dan mimpi, dan bersiasat terhadap kenyataan yang sedang dihadapinya.
Meski buku ini terbilang tipis, Felix begitu mahir meramunya menjadi cerita yang berbobot dan kaya. Pembaca pun akan dibuat rasa penasaran pada setiap halamannya. Sebab, suara-suara yang diceritakan Felix begitu menarik untuk disimak.
Meski membawa tema yang cukup berat, secara umum buku ini enak dibaca. Felix berhasil membuat narasi-narasi dari tema besar menjadi hal yang bisa dinikmati dengan gampang. Pembaca akan dengan mudah mengikuti setiap kisah yang ada di buku ini.
Cerita-cerita yang dihadirkan Felix akan menyadarkan pembaca tentang bagaimana konstruksi kuasa dibangun. Pelan-pelan konstruksi yang tanpa disadari itu sering kali tumbuh membesar, merenggut martabat, dan norma sosial.
Cobalah untuk selalu memperhatikan detail di tulisan-tulisan di buku ini. Sebab, terkadang cerita-cerita Felix akan menghadiahi pembacanya plot twist yang mengejutkan.
Felix membuktikan bahwa dirinya masih lantang dan konsisten dalam meneriakkan ha-hal kotor yang diakibatkan dari relasi kuasa. Felix yang berasal dari Nusa Tenggara Timur juga menghadirkan cerita-cerita khas dari daerahnya.
Akan tetapi, narasi yang disampaikan Felix tentang kekhasan daerah timur bukan untuk meromantisasi. Justru, yang dibicarakannya itu menambah kekayaan tulisannya.
Baca juga: Ini 5 Rekomendasi Buku yang Wajib Dibaca untuk Memulai Gaya Hidup Frugal Living
Data Buku:
Judul: Kapten Hanya Ingin ke Dili
Penulis: Felix K Nesi
Editor: Pradewi Tri Chatami
Jumlah Halaman: 116
Penerbit: Marjin Kiri
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Puput Ady Sukarno
Setelah buku Orang-Orang Oetimu cukup banyak dibicarakan dan disambut baik, Felix K Nesi kini kembali mengeluarkan karya terbarunya berjudul Kapten Hanya Ingin ke Dili. Buku yang diterbitkan oleh Marjin Kiri itu tentu membawa ekspektasi besar bagi pembacanya.
Baca juga : Anak-anak Lebih Disarankan Membaca Buku Fisik Dibanding E-Book, Begini Alasannya
Felix masih membawa narasi kritik di buku barunya ini. Buku tipis yang hanya menampung 11 cerpen miliknya mampu menghadirkan penyegaran yang menarik.
Mayoritas cerpennya adalah kumpulan dari tulisan Felix yang sudah ada. Namun, dia melakukan perubahan dan penyempurnaan di versi bukunya ini. Felix juga menambahkan beberapa cerpen baru yang belum pernah terbit sebelumnya.
Kali ini, poin kritik dari Felix yang paling bersuara lantang adalah soal relasi kuasa. Kisah-kisah di buku ini akan memperlihatkan pembaca tentang bagaimana kuasa bekerja dan menjangkau berbagai sudut kehidupan, termasuk ke ruang paling pribadi.
Felix akan mengajak pembaca menyusuri kisah-kisah tentang orang-orang yang berada dan mengalami penjajahan perang, kekerasan seksual, adat, maupun norma sosial.
Namun, kepiawaian Felix juga akan membuat pembaca mengambil sudut pandang lain. Kisah-kisah tersebut juga bisa diartikan sebagai orang-orang yang sedang menjalani kesehariannya, memperjuangkan cinta dan mimpi, dan bersiasat terhadap kenyataan yang sedang dihadapinya.
Meski buku ini terbilang tipis, Felix begitu mahir meramunya menjadi cerita yang berbobot dan kaya. Pembaca pun akan dibuat rasa penasaran pada setiap halamannya. Sebab, suara-suara yang diceritakan Felix begitu menarik untuk disimak.
Meski membawa tema yang cukup berat, secara umum buku ini enak dibaca. Felix berhasil membuat narasi-narasi dari tema besar menjadi hal yang bisa dinikmati dengan gampang. Pembaca akan dengan mudah mengikuti setiap kisah yang ada di buku ini.
Cerita-cerita yang dihadirkan Felix akan menyadarkan pembaca tentang bagaimana konstruksi kuasa dibangun. Pelan-pelan konstruksi yang tanpa disadari itu sering kali tumbuh membesar, merenggut martabat, dan norma sosial.
Cobalah untuk selalu memperhatikan detail di tulisan-tulisan di buku ini. Sebab, terkadang cerita-cerita Felix akan menghadiahi pembacanya plot twist yang mengejutkan.
Felix membuktikan bahwa dirinya masih lantang dan konsisten dalam meneriakkan ha-hal kotor yang diakibatkan dari relasi kuasa. Felix yang berasal dari Nusa Tenggara Timur juga menghadirkan cerita-cerita khas dari daerahnya.
Akan tetapi, narasi yang disampaikan Felix tentang kekhasan daerah timur bukan untuk meromantisasi. Justru, yang dibicarakannya itu menambah kekayaan tulisannya.
Baca juga: Ini 5 Rekomendasi Buku yang Wajib Dibaca untuk Memulai Gaya Hidup Frugal Living
Data Buku:
Judul: Kapten Hanya Ingin ke Dili
Penulis: Felix K Nesi
Editor: Pradewi Tri Chatami
Jumlah Halaman: 116
Penerbit: Marjin Kiri
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.