Melirik Kiprah Startup F&B yang Ekspansi di Pasar Internasional
16 August 2023 |
07:24 WIB
Potensi pasar ekspor industri makanan dan minuman dari Indonesia saat ini masih terbuka luas, bahkan selama lima bulan pertama tahun ini kinerja ekspor produk makanan dan minuman bertumbuh positif dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data dari Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), nilai ekspor makanan-minuman olahan dan semi olahan di luar sawit yang terdiri dari Harmonized System (HS) 16 hingga HS 24 meningkat 8 persen dari US$4 miliar menjadi US$4,3 miliar.
Baca juga: Catat, Ini Delapan Blind Spot yang Tak Disadari Pebisnis Kuliner
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan meski potensi masih terbuka luas tetapi para produsen makanan dan minuman asal Indonesia perlu melakukan modernisasi terutama dalam pemrosesan makanan tadisional.
Dengan adanya industrialisasi pangan tradisional maka akan ada standardisasi dan konsistensi terhadap kualitas rasa makanan dan minuman, serta memiliki packaging produk yang menarik dan terjamin higienitasnya.
“Penggunaan mesin dan teknologi akan membuat proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien serta memiliki standar yang sama sehingga membuat pasar global untuk industri mamin makin terbuka,” ujarnya.
Salah satu brand makanan dan minuman yang sudah merambah pasar internasional adalah Kopi Kenangan. Setelah sukses berkiprah di dalam negeri sejak pertama kali didirikan pada 2017, Kopi Kenangan makin ekspansif mengincar pasar luar negeri.
Pasca meresmikan gerai pertamanya di Suria KLCC, Malaysia pada Oktober 2022, jaringan New Retail F&B Unicorn ini mulai mengincar negara-negara Asean lainnya sehingga diharapkan hingga 2030 bisa membuka gerai di lima negara mulai dari Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, hingga Vietnam.
Edward Tirtanata, CEO dan Co-Founder Kenangan Brands mengatakan hingga akhir tahun ini pihaknya merencanakan untuk menambah satu atau dua negara lainnya di luar Malaysia sehingga ditargetkan sampai akhir tahun akan ada 150 gerai di luar negeri, khususnya Asia Tenggara.
Untuk brand yang digunakan saat ekspansi, Kopi Kenangan beroperasi di bawah nama Kenangan Coffee sebagai nama merek internasional yang digunakan di luar Indonesia.
"Kami ingin menerapkan kesuksesan model bisnis kopi dari Kopi Kenangan ke pasar luar negeri, yang dimulai dari Malaysia. Tujuannya kami ingin mengenalkan kopi Indonesia yang berkualitas dengan harga yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang,” tuturnya.
Masih mengandalkan kopi Indonesia, Kenangan Coffee akan mengenalkan Kenangan Latte yang diadaptasi dari menu andalan Kopi Kenangan di Indonesia yaitu Kopi Kenangan Mantan.
Edward mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih berfokus di kawasan Asia tetapi tidak menutup kemungkinan untuk ekspansi ke kawasan lain seperti Eropa dan Amerika. "Kami ingin Kopi Kenangan menjadi global brand," tuturnya.
Selain Kenangan Brands, Lemonilo juga menjadi salah satu startup brand makanan kemasan yang berhasil menembus pasar global. Tidak main-main, perusahaan yang baru berdiri pada Oktober 2016 ini langsung menyasar pasar di Amerika Serikat.
VP Marketing Innovation Lemonilo Andita Rasyid mengatakan sebelum masuk ke pasar Amerika, pihaknya lebih dulu melakukan pemasaran melalui e-commerce seperti Amazon.
Rupanya permintaan mi Lemonilo di pasar Amerika terbilang cukup besar sehingga pihaknya pun memutuskan untuk memasukkan produk Lemonilo ke sejumlah supermarket di Amerika.
“Kami baru mulai masuk ke ranah ekspor dua tahun lalu, dan saat ini masih dalam tahap penetrasi pasar tetapi sejauh ini penerimaan cukup baik dan pertumbuhan kami secara year on year mencapai dua digit,” tuturnya.
Andita mengatakan bahwa pihaknya sengaja memilih pasar di Amerika karena sebagai negara maju kesadaran masyarakat Amerika terhadap makanan sehat terbilang sudah cukup baik. Pasalnya, selama ini Lemonilo memang telah membangun branding sebagai makanan sehat.
Bahkan sebagai salah satu produk makanan sehat, Lemonilo tidak kesulitan saat menembus pasar global sebab semua kandungan yang ada di dalamnya sudah memenuhi ketentuan yang ada di negara tujuan.
Adapun untuk brand yang digunakan untuk pasar Amerika, pihaknya memilih nama Lemonilo Ramen sebab sebagian besar masyarakat di sana lebih mengenal mi dengan sebutan ramen. Andita mengatakan, untuk produk dan kandungan yang ada di dalamnya kurang lebih sama dengan Indonesia.
“Memang kalau dari segi harga yang di Amerika lebih mahal, jika di Indonesia sekitar Rp5.900 di sana bisa mencapai US$2 per pak dengan produk favorit mi kuah dan kari,” tuturnya.
Terkait persaingan bisnis di sektor makanan mi, Andita mengatakan bahwa mi memang bukan makanan pokok sehingga pasarnya masih terus bertumbuh, berbeda dengan Indoensia yang sudah sangat mature.
Namun, sebagai salah satu brand yang membawa nama Indonesia, Andita mengatakan bahwa Lemonilo dapat bersaing dengan brand mi dari berbagai negara lainnya. Apalagi positioning yang ditawarkan sudah jelas yakni menghadirkan mi sehat dimana kesadaran masyarakat Amerika terhadap gaya hidup sehat sudah sangat baik.
Setelah sukses melakukan penetrasi di pasar Amerika, ke depannya Lemonilo juga tengah menyasar pasar Eropa. Nantinya, selain membawa produk mi, pihaknya juga akan menghadirkan berbagai camilan seperti Brownis Crispy dan Chimi Lemonilo.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Berdasarkan data dari Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), nilai ekspor makanan-minuman olahan dan semi olahan di luar sawit yang terdiri dari Harmonized System (HS) 16 hingga HS 24 meningkat 8 persen dari US$4 miliar menjadi US$4,3 miliar.
Baca juga: Catat, Ini Delapan Blind Spot yang Tak Disadari Pebisnis Kuliner
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan meski potensi masih terbuka luas tetapi para produsen makanan dan minuman asal Indonesia perlu melakukan modernisasi terutama dalam pemrosesan makanan tadisional.
Dengan adanya industrialisasi pangan tradisional maka akan ada standardisasi dan konsistensi terhadap kualitas rasa makanan dan minuman, serta memiliki packaging produk yang menarik dan terjamin higienitasnya.
“Penggunaan mesin dan teknologi akan membuat proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien serta memiliki standar yang sama sehingga membuat pasar global untuk industri mamin makin terbuka,” ujarnya.
Salah satu brand makanan dan minuman yang sudah merambah pasar internasional adalah Kopi Kenangan. Setelah sukses berkiprah di dalam negeri sejak pertama kali didirikan pada 2017, Kopi Kenangan makin ekspansif mengincar pasar luar negeri.
Pasca meresmikan gerai pertamanya di Suria KLCC, Malaysia pada Oktober 2022, jaringan New Retail F&B Unicorn ini mulai mengincar negara-negara Asean lainnya sehingga diharapkan hingga 2030 bisa membuka gerai di lima negara mulai dari Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, hingga Vietnam.
Edward Tirtanata, CEO dan Co-Founder Kenangan Brands mengatakan hingga akhir tahun ini pihaknya merencanakan untuk menambah satu atau dua negara lainnya di luar Malaysia sehingga ditargetkan sampai akhir tahun akan ada 150 gerai di luar negeri, khususnya Asia Tenggara.
Untuk brand yang digunakan saat ekspansi, Kopi Kenangan beroperasi di bawah nama Kenangan Coffee sebagai nama merek internasional yang digunakan di luar Indonesia.
"Kami ingin menerapkan kesuksesan model bisnis kopi dari Kopi Kenangan ke pasar luar negeri, yang dimulai dari Malaysia. Tujuannya kami ingin mengenalkan kopi Indonesia yang berkualitas dengan harga yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang,” tuturnya.
Masih mengandalkan kopi Indonesia, Kenangan Coffee akan mengenalkan Kenangan Latte yang diadaptasi dari menu andalan Kopi Kenangan di Indonesia yaitu Kopi Kenangan Mantan.
Edward mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih berfokus di kawasan Asia tetapi tidak menutup kemungkinan untuk ekspansi ke kawasan lain seperti Eropa dan Amerika. "Kami ingin Kopi Kenangan menjadi global brand," tuturnya.
Selain Kenangan Brands, Lemonilo juga menjadi salah satu startup brand makanan kemasan yang berhasil menembus pasar global. Tidak main-main, perusahaan yang baru berdiri pada Oktober 2016 ini langsung menyasar pasar di Amerika Serikat.
VP Marketing Innovation Lemonilo Andita Rasyid mengatakan sebelum masuk ke pasar Amerika, pihaknya lebih dulu melakukan pemasaran melalui e-commerce seperti Amazon.
Rupanya permintaan mi Lemonilo di pasar Amerika terbilang cukup besar sehingga pihaknya pun memutuskan untuk memasukkan produk Lemonilo ke sejumlah supermarket di Amerika.
“Kami baru mulai masuk ke ranah ekspor dua tahun lalu, dan saat ini masih dalam tahap penetrasi pasar tetapi sejauh ini penerimaan cukup baik dan pertumbuhan kami secara year on year mencapai dua digit,” tuturnya.
Andita mengatakan bahwa pihaknya sengaja memilih pasar di Amerika karena sebagai negara maju kesadaran masyarakat Amerika terhadap makanan sehat terbilang sudah cukup baik. Pasalnya, selama ini Lemonilo memang telah membangun branding sebagai makanan sehat.
Bahkan sebagai salah satu produk makanan sehat, Lemonilo tidak kesulitan saat menembus pasar global sebab semua kandungan yang ada di dalamnya sudah memenuhi ketentuan yang ada di negara tujuan.
Adapun untuk brand yang digunakan untuk pasar Amerika, pihaknya memilih nama Lemonilo Ramen sebab sebagian besar masyarakat di sana lebih mengenal mi dengan sebutan ramen. Andita mengatakan, untuk produk dan kandungan yang ada di dalamnya kurang lebih sama dengan Indonesia.
“Memang kalau dari segi harga yang di Amerika lebih mahal, jika di Indonesia sekitar Rp5.900 di sana bisa mencapai US$2 per pak dengan produk favorit mi kuah dan kari,” tuturnya.
Terkait persaingan bisnis di sektor makanan mi, Andita mengatakan bahwa mi memang bukan makanan pokok sehingga pasarnya masih terus bertumbuh, berbeda dengan Indoensia yang sudah sangat mature.
Namun, sebagai salah satu brand yang membawa nama Indonesia, Andita mengatakan bahwa Lemonilo dapat bersaing dengan brand mi dari berbagai negara lainnya. Apalagi positioning yang ditawarkan sudah jelas yakni menghadirkan mi sehat dimana kesadaran masyarakat Amerika terhadap gaya hidup sehat sudah sangat baik.
Setelah sukses melakukan penetrasi di pasar Amerika, ke depannya Lemonilo juga tengah menyasar pasar Eropa. Nantinya, selain membawa produk mi, pihaknya juga akan menghadirkan berbagai camilan seperti Brownis Crispy dan Chimi Lemonilo.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.