Lebih dari 2 Juta Orang Indonesia Jadi Vegetarian, Ini Manfaat & Tantangan yang Dirasakan
14 August 2023 |
15:41 WIB
Saat ini, kesadaran masyarakat untuk memiliki gaya hidup yang sehat kian tumbuh. Salah satunya ditandai dengan makin banyaknya orang yang mulai menjadi vegetarian. Berdasarkan data dari Indonesia Vegetarian Society (IVS), lebih dari 2 juta orang di Tanah Air mengadopsi gaya hidup ini.
Secara statistik, komunitas vegan di Indonesia ada sekitar 1 persen dari total penduduk atau sekitar 25 juta orang. Tren vegetarian yang semakin masif diadopsi masyarakat turut menggerakkan bisnis makanan berbahan nabati. IVS menyebutkan bahwa hingga Mei 2023, tercatat ada 2.000 lebih restoran vegetarian dan vegan di Indonesia.
Baca juga: 4 Tip Mencegah Defisiensi Gizi saat Menjalani Vegetarian
Tren vegetarian di dalam negeri juga tercermin dalam sebuah laporan riset berjudul Exploring The Vegetarian Trends in Indonesia yang dirilis oleh Jakpat. Laporan itu menyebutkan bahwa sebanyak 11 persen dari 1.614 responden mengaku telah mengurangi makanan hewani, dan 2 persen lainnya telah mengadopsi gaya makan vegetarian.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar atau 30 persen responden merupakan kalangan vegan, 24 persen adalah flexitarian, pescatarian sebanyak 19 persen, lacto vegetarian (15 persen), lacto-ovo vegetarian (6 persen), ovo vegetarian (5 persen), dan pollotarian (1 persen).
Ada sejumlah alasan mengapa masyarakat kini mulai menjadi vegetarian. Alasan utamanya adalah untuk mengurangi risiko penyakit berbahaya sebagaimana dipilih oleh 55 persen responden, disusul dengan alasan meningkatkan metabolisme tubuh (37 persen), menurunkan berat badan (37 persen), dan menghemat biaya (32 persen).
Selain itu, alasan lainnya yakni menjaga berat badan (24 persen), menjalani pola diet (23 persen), umur panjang (22 persen), menjaga kesehatan kulit (18 persen), menjadi pengalaman pribadi (14 persen), dan menambah daya tahan tubuh (14 persen).
Vegetarian adalah gaya hidup dengan menerapkan pola makan tanpa mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan seperti daging sapi, ayam, dan ikan. Menariknya, kalangan masyarakat yang mengadopsi vegetarian memilih tempe dan tahu untuk makanan mereka sebagaimana dipilih oleh 70 persen responden.
Makanan lainnya yang paling sering dikonsumsi yakni sayuran hijau (65 persen), buah-buahan (65 persen), sayuran non-hijau (56 persen), umbi-umbian (44 persen), biji-bijian utuh (32 persen), kacang-kacangan (28 persen), jamur (28 persen), nasi merah (26 persen), dan daging palsu (meat analogues) sebesar 21 persen.
Mayoritas vegetarian juga lebih memilih untuk memasak makanan mereka sendiri di rumah sebagaimana dipilih oleh 59 persen responden. Sisanya, mereka makan di restoran dengan memilih menu non-hewani sebagaimana dipilih 52 persen responden, memesan catering vegetarian (35 persen), dan makan di restoran dengan menu-menu vegetarian (18 persen).
Selain itu, ada juga manfaat lainnya yang mereka dapatkan yakni jam tidur yang lebih baik (36 persen), penurunan berat badan (30 persen), kulit yang lebih cerah (30 persen), tubuh lebih fit (29 persen), merasa kenyang lebih lama (25 persen), dan sensitivitas tubuh yang meningkat (18 persen).
Selain itu, mahalnya makanan yang rama vegetarian juga menjadi persoalan lain sebagaimana dipilih oleh 26 persen responden, disusul dengan masih sering tergoda untuk mengonsumsi makanan hewani (24 persen), kemampuan untuk mengontrol makanan masih lemah (19 persen), dan tidak memiliki support system (18 persen).
Alasan lainnya yang juga menjadi tantangan yakni pandangan negatif lingkungan sekitar tentang vegetarian (18 persen), merasa bosan mengonsumsi makanan nabati (17 persen), sulit untuk menyiapkan atau memasak makanan vegetarian (14 persen), dan motivasi yang pasang surut untuk konsisten menjalani vegetarian (5 persen).
Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Pola Makan Vegetarian dan Vegan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Secara statistik, komunitas vegan di Indonesia ada sekitar 1 persen dari total penduduk atau sekitar 25 juta orang. Tren vegetarian yang semakin masif diadopsi masyarakat turut menggerakkan bisnis makanan berbahan nabati. IVS menyebutkan bahwa hingga Mei 2023, tercatat ada 2.000 lebih restoran vegetarian dan vegan di Indonesia.
Baca juga: 4 Tip Mencegah Defisiensi Gizi saat Menjalani Vegetarian
Tren vegetarian di dalam negeri juga tercermin dalam sebuah laporan riset berjudul Exploring The Vegetarian Trends in Indonesia yang dirilis oleh Jakpat. Laporan itu menyebutkan bahwa sebanyak 11 persen dari 1.614 responden mengaku telah mengurangi makanan hewani, dan 2 persen lainnya telah mengadopsi gaya makan vegetarian.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar atau 30 persen responden merupakan kalangan vegan, 24 persen adalah flexitarian, pescatarian sebanyak 19 persen, lacto vegetarian (15 persen), lacto-ovo vegetarian (6 persen), ovo vegetarian (5 persen), dan pollotarian (1 persen).
Ada sejumlah alasan mengapa masyarakat kini mulai menjadi vegetarian. Alasan utamanya adalah untuk mengurangi risiko penyakit berbahaya sebagaimana dipilih oleh 55 persen responden, disusul dengan alasan meningkatkan metabolisme tubuh (37 persen), menurunkan berat badan (37 persen), dan menghemat biaya (32 persen).
Selain itu, alasan lainnya yakni menjaga berat badan (24 persen), menjalani pola diet (23 persen), umur panjang (22 persen), menjaga kesehatan kulit (18 persen), menjadi pengalaman pribadi (14 persen), dan menambah daya tahan tubuh (14 persen).
Ilustrasi makanan vegetarian (Sumber gambar: Bulbfish/Pexels)
Makanan yang Paling Dicari
Vegetarian adalah gaya hidup dengan menerapkan pola makan tanpa mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan seperti daging sapi, ayam, dan ikan. Menariknya, kalangan masyarakat yang mengadopsi vegetarian memilih tempe dan tahu untuk makanan mereka sebagaimana dipilih oleh 70 persen responden.Makanan lainnya yang paling sering dikonsumsi yakni sayuran hijau (65 persen), buah-buahan (65 persen), sayuran non-hijau (56 persen), umbi-umbian (44 persen), biji-bijian utuh (32 persen), kacang-kacangan (28 persen), jamur (28 persen), nasi merah (26 persen), dan daging palsu (meat analogues) sebesar 21 persen.
Mayoritas vegetarian juga lebih memilih untuk memasak makanan mereka sendiri di rumah sebagaimana dipilih oleh 59 persen responden. Sisanya, mereka makan di restoran dengan memilih menu non-hewani sebagaimana dipilih 52 persen responden, memesan catering vegetarian (35 persen), dan makan di restoran dengan menu-menu vegetarian (18 persen).
Manfaat Kesehatan Vegetarian
Para responden yang telah mengadopsi gaya hidup vegetarian mengaku mendapatkan sejumlah manfaat kesehatan. Menjaga berat badan adalah manfaat utama yang mereka capai setelah menjalani vegetarian sebagaimana dipilih oleh 51 persen responden, disusul dengan meningkatnya metabolisme tubuh (47 persen), dan suasana hati (mood) yang baik (39 persen).Selain itu, ada juga manfaat lainnya yang mereka dapatkan yakni jam tidur yang lebih baik (36 persen), penurunan berat badan (30 persen), kulit yang lebih cerah (30 persen), tubuh lebih fit (29 persen), merasa kenyang lebih lama (25 persen), dan sensitivitas tubuh yang meningkat (18 persen).
Tantangan Vegetarian
Meski memberikan sejumlah manfaat yang bagi kesehatan, menjalani pola hidup vegetarian juga tidaklah mudah. Para responden mengungkapkan sejumlah tantangan yang mereka hadapi sebagai vegetarian. Tantangan utamanya adalah kesulitan untuk menemukan makanan vegetarian di tempat makan publik ketika bepergian sebagaimana dipilih oleh 30 persen responden.Selain itu, mahalnya makanan yang rama vegetarian juga menjadi persoalan lain sebagaimana dipilih oleh 26 persen responden, disusul dengan masih sering tergoda untuk mengonsumsi makanan hewani (24 persen), kemampuan untuk mengontrol makanan masih lemah (19 persen), dan tidak memiliki support system (18 persen).
Alasan lainnya yang juga menjadi tantangan yakni pandangan negatif lingkungan sekitar tentang vegetarian (18 persen), merasa bosan mengonsumsi makanan nabati (17 persen), sulit untuk menyiapkan atau memasak makanan vegetarian (14 persen), dan motivasi yang pasang surut untuk konsisten menjalani vegetarian (5 persen).
Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Pola Makan Vegetarian dan Vegan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.