Kabar Baik Untuk Vegetarian, Kondisi Tubuh Kalian Lebih Oke
10 May 2021 |
09:30 WIB
Kamu seorang vegetarian? Ada kabar baik nih. Biomarker kamu lebih baik hasilnya daripada mereka yang suka makan daging.
Kamu tahu apa itu biomarker? Mengutip SehatQ, Biomarker adalah penanda biologis yang penting dalam membaca kondisi tubuh. Nah, biomarker ini bisa ditemukan mulai dari darah, cairan, hingga jaringan tubuh.
Biomarker akan menunjukkan apakah sebuah proses dalam tubuh berjalan dengan baik atau justru abnormal. Selain itu, biomarker juga bisa menggambarkan kondisi tubuh atau penyakit yang bersemayam di sana.
Nah, para ilmuan di University of Glasgow melakukan penelitian nih untuk memahami apakah pilihan makanan dapat membuat perbedaan pada tingkat penanda penyakit atau biomarker ini.
Mereka menganalisis data dari 177.723 partisipan sehat berusia 37-73 tahun yang melaporkan tidak ada perubahan besar dalam pola makan selama lima tahun terakhir. Sebanyak 4.111 peserta merupakan vegetarian dan sisanya, 166.516 peserta pemakan daging.
Para peneliti kemudian memeriksa hubungan dengan 19 biomarker darah dan urin yang terkait dengan diabetes, penyakit kardiovaskular, kanker, kesehatan hati, tulang dan sendi, serta fungsi ginjal.
Mereka juga memperhitungkan faktor-faktor yang berpotensi berpengaruh termasuk usia, jenis kelamin, pendidikan, etnis, obesitas, merokok, dan asupan alkohol.
Hasilnya, dibandingkan dengan pemakan daging, vegetarian memiliki tingkat 13 penanda biologis yang jauh lebih rendah, termasuk kolesterol total, kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL) yang disebut kolesterol jahat, apolipoprotein A yang terkait dengan penyakit kardiovaskular, apolipoprotein B yang terkait dengan penyakit kardiovaskular.
Kemudian gamma-glutamyl transferase (GGT) dan alanine aminotransferase (AST), penanda fungsi lain yang menunjukkan peradangan atau kerusakan sel.
Selanjutnya faktor pertumbuhan mirip insulin (IGF-1; hormon yang mendorong pertumbuhan dan perkembangbiakan sel kanker), urate, protein total, dan kreatinin atau penanda memburuknya fungsi ginjal.
Namun demikian, vegetarian juga memiliki tingkat biomarker bermanfaat yang lebih rendah termasuk kolesterol baik (HDL), vitamin D dan kalsium yang terkait dengan kesehatan tulang dan sendi. Selain itu, mereka memiliki tingkat lemak (trigliserida) dan cystatin-C yang jauh lebih tinggi dalam darah.
Sementara itu, peneliti mengatakan tidak ada hubungan yang ditemukan untuk kadar gula darah (HbA1c), tekanan darah sistolik, aspartate aminotransferase atau penanda kerusakan sel hati, dan protein C-reaktif atau penanda inflamasi.
Carlos Celis-Morales dari Universitas Glasgow, Inggris, yang memimpin penelitian ini mengatakan selain tidak makan daging merah dan olahan yang dikaitkan dengan penyakit jantung dan beberapa jenis kanker, orang yang mengikuti pola makan vegetarian cenderung lebih banyak mengonsumsi sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan yang mengandung lebih banyak nutrisi, serat, dan senyawa lain yang berpotensi bermanfaat.
"Perbedaan nutrisi ini dapat membantu menjelaskan mengapa vegetarian tampaknya memiliki tingkat penanda penyakit yang lebih rendah yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan penyakit kronis," ujarnya seperti dikutip dari Medical Xpress, Senin (10/5/2021).
Jadi bagaimana, mau jadi vegetarian atau tidak?
Editor: Fajar Sidik
Kamu tahu apa itu biomarker? Mengutip SehatQ, Biomarker adalah penanda biologis yang penting dalam membaca kondisi tubuh. Nah, biomarker ini bisa ditemukan mulai dari darah, cairan, hingga jaringan tubuh.
Biomarker akan menunjukkan apakah sebuah proses dalam tubuh berjalan dengan baik atau justru abnormal. Selain itu, biomarker juga bisa menggambarkan kondisi tubuh atau penyakit yang bersemayam di sana.
Nah, para ilmuan di University of Glasgow melakukan penelitian nih untuk memahami apakah pilihan makanan dapat membuat perbedaan pada tingkat penanda penyakit atau biomarker ini.
Mereka menganalisis data dari 177.723 partisipan sehat berusia 37-73 tahun yang melaporkan tidak ada perubahan besar dalam pola makan selama lima tahun terakhir. Sebanyak 4.111 peserta merupakan vegetarian dan sisanya, 166.516 peserta pemakan daging.
Para peneliti kemudian memeriksa hubungan dengan 19 biomarker darah dan urin yang terkait dengan diabetes, penyakit kardiovaskular, kanker, kesehatan hati, tulang dan sendi, serta fungsi ginjal.
Mereka juga memperhitungkan faktor-faktor yang berpotensi berpengaruh termasuk usia, jenis kelamin, pendidikan, etnis, obesitas, merokok, dan asupan alkohol.
Hasilnya, dibandingkan dengan pemakan daging, vegetarian memiliki tingkat 13 penanda biologis yang jauh lebih rendah, termasuk kolesterol total, kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL) yang disebut kolesterol jahat, apolipoprotein A yang terkait dengan penyakit kardiovaskular, apolipoprotein B yang terkait dengan penyakit kardiovaskular.
Kemudian gamma-glutamyl transferase (GGT) dan alanine aminotransferase (AST), penanda fungsi lain yang menunjukkan peradangan atau kerusakan sel.
Selanjutnya faktor pertumbuhan mirip insulin (IGF-1; hormon yang mendorong pertumbuhan dan perkembangbiakan sel kanker), urate, protein total, dan kreatinin atau penanda memburuknya fungsi ginjal.
Namun demikian, vegetarian juga memiliki tingkat biomarker bermanfaat yang lebih rendah termasuk kolesterol baik (HDL), vitamin D dan kalsium yang terkait dengan kesehatan tulang dan sendi. Selain itu, mereka memiliki tingkat lemak (trigliserida) dan cystatin-C yang jauh lebih tinggi dalam darah.
Sementara itu, peneliti mengatakan tidak ada hubungan yang ditemukan untuk kadar gula darah (HbA1c), tekanan darah sistolik, aspartate aminotransferase atau penanda kerusakan sel hati, dan protein C-reaktif atau penanda inflamasi.
Carlos Celis-Morales dari Universitas Glasgow, Inggris, yang memimpin penelitian ini mengatakan selain tidak makan daging merah dan olahan yang dikaitkan dengan penyakit jantung dan beberapa jenis kanker, orang yang mengikuti pola makan vegetarian cenderung lebih banyak mengonsumsi sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan yang mengandung lebih banyak nutrisi, serat, dan senyawa lain yang berpotensi bermanfaat.
"Perbedaan nutrisi ini dapat membantu menjelaskan mengapa vegetarian tampaknya memiliki tingkat penanda penyakit yang lebih rendah yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan penyakit kronis," ujarnya seperti dikutip dari Medical Xpress, Senin (10/5/2021).
Jadi bagaimana, mau jadi vegetarian atau tidak?
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.