Pelukis Djoko Pekik (sumber gambar: instagram.com/platarandjokopekik)

Dunia Seni Indonesia Berduka, Maestro Lukis Djoko Pekik Tutup Usia

12 August 2023   |   11:43 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Dunia seni Indonesia berduka. Seniman kondang Djoko Pekik meninggal dunia pada Sabtu, 12 Agustus 2023. Pelukis gaek asal Yogyakarta yang sudah malang melintang di dunia seni dengan karya yang sarat kritik kondisi sosial itu tutup usia pada usia 85 tahun.

Berdasarkan berita yang diterima Hypeabis.id, Djoko Pekik wafat pukul 08.19 WIB di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya pelukis Berburu Celeng tersebut. Begitu juga mengenai proses pemakaman pelukis kelahiran 2 Januari 1937 itu. 

Djoko Pekik meninggalkan beberapa sanak saudara. Seperti Christina Tini Purwaningsih (istri), Petrus Gogor Bangsa & Bernadeta Agus Indri Astuti (anak/menantu), Paulus Loko Nusa & Alberta Kris Indrarti Lastyarini (anak/menantu), Bernadeta Inten Lugut Lateng & Nur Setiawan (anak/mantu), FX. Nihil Pakuril (anak), Elizabeth Ori Kemarung & AY Laksamana S. (anak/menantu), Antonius Sengat Cantang & Christina Rully Perwitasari (anak/menantu), Fransisca Layung Sore & Yunizar Giovani Hasibuan (anak/menantu), dan Parang Wungu (anak).

Baca juga: Profil dan Kiprah Djoko Pekik, Seniman Kelas Dunia dari Yogyakarta

Djoko Pekik adalah seniman ternama di Indonesia. Berkat karya-karyanya yang masyhur, namanya bahkan dikenal harum di kancah pelukis dunia. Lahir di Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah, Djoko adalah sosok seniman yang dihormati dengan karyanya yang tersohor dan diburu banyak kolektor seni. Tak sedikit karyanya yang juga terjual dengan harga fantastis sampai miliaran rupiah.

Gaya lukisannya yang beraliran realis ekspresif itu kerap dibumbui nilai-nilai kerakyatan. Karyanya banyak memuat kritik sosial hingga tragedi politik. Oleh karena itu, lukisannya begitu berpengaruh.

Salah satu yang paling terkenal adalah lukisan Berburu Celeng (1998). Lukisan ini terjual hingga Rp1 miliar. Lukisan tersebut menggambarkan keramaian khalayak yang tampak sedang menari sambil memotong celeng gemuk. Hingga saat ini, lukisan tersebut masih menjadi karya fenomenal dalam dunia seni rupa di Indonesia.

Tak hanya itu, lukisan berjudul Demit 2000 (2001) juga tak kalah fenomenal. Djoko tampak menggambarkan figur penguasa yang sedang meluapkan amarah dengan mata melotot dan mulut menganga.

"Lukisan ini secara simbolik menggambarkan sifat kekuasaan yang kasar dengan dukungan jajaran kepatuhan. Representasi kerasnya kekuasaan tersirat dari figur penguasa yang berwajah sangar seperti demit atau setan," demikian pernyataan tertulis di laman Galeri Nasional Indonesia tentang karya tersebut. 
 

(Sumber gambar: Instagram Plataran Djoko Pekik)

(Sumber gambar: Instagram Plataran Djoko Pekik)

Sebagai pelukis, Djoko telah melalui perjuangan yang begitu panjang hingga pada akhirnya menjadi salah satu pelukis top Indonesia. Dia memulai karier lukisnya sejak 1958 dengan masuk ke ASRI Yogyakarta.

Dia belajar melukis langsung dengan Suromo, Abas Alibasyah, dan Widayat. Di kota pelajar ini, dia mengasah bakat melukisnya dengan getol.

Dia bahkan sempat mendirikan Sanggar Bumi Tarung pada 1961 bersama sejumlah kawannya. Ide kolektif kesenian itu kemudian diketahui berafilisasi dengan Lembaga Kesenian Rakyat (Lekra).

Bumi Tarung pun dengan mudah menyorot perhatian banyak orang. Djoko mengambil aliran realisme revolusioner yang cukup berbeda dengan seniman lain. Selain itu, strategi berkesian dari kelompok ini juga turun ke bawah dan berdialog langsung dengan masyarakat tentang isu-isu persoalan terkini yang sedang mereka hadapi.

Namun, alur perjalanan kesenimanannya tak selalu mulus. Djoko juga pernah merasakan jeruji besi penjara pada 1965 sampai 1972 bersama anggota Lekra lain. Maestro ini pun sempat vakum melukis dan kerja serabutan.

Namun, jiwa melukisnya tak pernah benar-benar padam. Dia beberapa kali kembali memerkan lukisannya di Jakarta. Hingga kemudian ajak menjemputnya, namanya tetap menjadi besar dan dikenal sebagai salah satu seniman yang punya pengaruh besar. 

Baca juga: Pelukis Bagongan, Memalsukan Karya karena Gagal Bersaing Menjadi Seniman

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Perkiraan Setlist Mr. Big yang Bakal Manggung di 90s Festival Jakarta

BERIKUTNYA

Mengenang Karya-karya Djoko Pekik yang Masyhur dan Tak Lekang Ditelan Zaman

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: