Ini Pentingnya Anak Muda Dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan
10 August 2023 |
19:58 WIB
Peran para anak muda dinilai penting untuk membantu menciptakan keseimbangan lingkungan. Rasa ingin tahu yang tinggi serta ide yang mengikuti zaman menjadi nilai tambah bagi anak muda yang memiliki kesadaran terhadap keberlangsungan lingkungan.
Kini, terdapat lembaga dengan program-programnya yang mewadahi anak muda untuk menjalankan ide-idenya guna mengatasi pencemaran lingkungan dan membantu menanggulangi pencemaran dengan cara yang lebih bermanfaat, yaitu dengan daur ulang.
Salah satunya adalah SCG, perusahaan semen terkemuka asal Thailand yang menciptakan program Sharing The Dream 2023 yang mewadahi kontribusi anak muda tingkat SMA hingga S1 berbasis lingkungan yang harapannya berdampak kepada masyarakat luas.
Anak muda asal Sukabumi, Sunda Galih, yang kini sedang menempuh pendidikannya di Institut Pertanian Bogor (IPB) menciptakan program kerja yang mengkonsepkan daur ulang terhadap minyak bekas diolah menjadi lilin aromaterapi.
Alasan Galih mengusulkan program ini berawal dari keresahannya dan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya yang mengalami pencemaran air karena limbah pabrik yang dibuang ke sungai. Dengan usulan program ini, ia meraih penghargaan sebagai gagasan terbaik yang dipilih langsung oleh Presiden Direktur SCG, Chakkapong Yingwattanathaworn.
Chakkapong menyatakan bahwa program SCG ini telah berjalan selama sebelas tahun, artinya program ini sudah berjalan sejak tahun 2012. Perjalanan selama ini merupakan komitmen dari SCG untuk mendukung tingkat partisipasi pendidikan bagi anak muda di Indonesia.
"Saya bangga serta bersyukur karena program SCG Sharing The Dream telah bermanfaat bagi 4.040 penerima dan dana yang telah dikeluarkan yakni sebesar Rp19 miliar rupiah di ataranya dana pendidikan, serta program pengembangan kreativitas siswa,” katanya saat media release di Galeri Nasional, Kamis (10/8/2023)
Lalu terdapat juga Rendy Aditya Wachid, founder dari Parompong Lab yang berbasis pada pemanfaatan limbah. Dia berharap kepada generasi muda untuk peka terhadap lingkungan sekitarnya serta memiliki minat untuk menyelesaikan masalah lingkungan.
Menurut Rendy, pendidikan mempunyai peran penting untuk membentuk kesadaran lingkungan. “Setiap bidang studi yang diajarkan memberikan manfaat yang baik untuk lingkungan, peran kami bertugas untuk menjembatani anak-anak muda untuk mengeluarkan kreativitas serta membantu memunculkan sikap penyelesaian masalah sesuai passion mereka,” katanya.
Baca juga: 10 Gaya Hidup Ramah Lingkungan untuk Cegah Perubahan Iklim
Parompong Raw Lab terinspirasi dari lokasi dari program ini yaitu di desa Parompong yang terletak di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Masalah utama yang telah diriset dari Rendy adalah sampah. Fokus dari program yang diciptakan oleh Rendy adalah memastikan tidak ada sampah, karena sampah dapat dimanfaaatkan secara maksimal.
Program-program yang dilaksanakan ini harapannya menciptakan komitmen untuk mencapai bersih emisi, menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan dan mewujudkan industri hijau, menekan kesenjangan sosial, dan merangkul kolaborasi antara anak muda dan para pemangku kepentingan.
Editor: M R Purboyo
Kini, terdapat lembaga dengan program-programnya yang mewadahi anak muda untuk menjalankan ide-idenya guna mengatasi pencemaran lingkungan dan membantu menanggulangi pencemaran dengan cara yang lebih bermanfaat, yaitu dengan daur ulang.
Salah satunya adalah SCG, perusahaan semen terkemuka asal Thailand yang menciptakan program Sharing The Dream 2023 yang mewadahi kontribusi anak muda tingkat SMA hingga S1 berbasis lingkungan yang harapannya berdampak kepada masyarakat luas.
Anak muda asal Sukabumi, Sunda Galih, yang kini sedang menempuh pendidikannya di Institut Pertanian Bogor (IPB) menciptakan program kerja yang mengkonsepkan daur ulang terhadap minyak bekas diolah menjadi lilin aromaterapi.
Alasan Galih mengusulkan program ini berawal dari keresahannya dan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya yang mengalami pencemaran air karena limbah pabrik yang dibuang ke sungai. Dengan usulan program ini, ia meraih penghargaan sebagai gagasan terbaik yang dipilih langsung oleh Presiden Direktur SCG, Chakkapong Yingwattanathaworn.
Chakkapong menyatakan bahwa program SCG ini telah berjalan selama sebelas tahun, artinya program ini sudah berjalan sejak tahun 2012. Perjalanan selama ini merupakan komitmen dari SCG untuk mendukung tingkat partisipasi pendidikan bagi anak muda di Indonesia.
"Saya bangga serta bersyukur karena program SCG Sharing The Dream telah bermanfaat bagi 4.040 penerima dan dana yang telah dikeluarkan yakni sebesar Rp19 miliar rupiah di ataranya dana pendidikan, serta program pengembangan kreativitas siswa,” katanya saat media release di Galeri Nasional, Kamis (10/8/2023)
Lalu terdapat juga Rendy Aditya Wachid, founder dari Parompong Lab yang berbasis pada pemanfaatan limbah. Dia berharap kepada generasi muda untuk peka terhadap lingkungan sekitarnya serta memiliki minat untuk menyelesaikan masalah lingkungan.
Menurut Rendy, pendidikan mempunyai peran penting untuk membentuk kesadaran lingkungan. “Setiap bidang studi yang diajarkan memberikan manfaat yang baik untuk lingkungan, peran kami bertugas untuk menjembatani anak-anak muda untuk mengeluarkan kreativitas serta membantu memunculkan sikap penyelesaian masalah sesuai passion mereka,” katanya.
Baca juga: 10 Gaya Hidup Ramah Lingkungan untuk Cegah Perubahan Iklim
Parompong Raw Lab terinspirasi dari lokasi dari program ini yaitu di desa Parompong yang terletak di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Masalah utama yang telah diriset dari Rendy adalah sampah. Fokus dari program yang diciptakan oleh Rendy adalah memastikan tidak ada sampah, karena sampah dapat dimanfaaatkan secara maksimal.
Program-program yang dilaksanakan ini harapannya menciptakan komitmen untuk mencapai bersih emisi, menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan dan mewujudkan industri hijau, menekan kesenjangan sosial, dan merangkul kolaborasi antara anak muda dan para pemangku kepentingan.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.