Film Kolosal Tjoet Nja’ Dhien Dapat Ditonton Gratis di Mola
17 August 2021 |
07:55 WIB
Dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia, Mola TV menayangkan film kolosal Tjoet Nja’ Dhien yang telah direstorasi, 33 tahun kemudian sejak film ini diproduksi. Genhype bisa menonton film ini secara gratis loh.
Film Tjoet Nja’ Dhien disutradarai oleh Eros Djarot pada 1988, dan dibintangi oleh Christine Hakim dan Slamet Rahardjo Djarot.
Film ini menjadi film terbaik pada Festival Film Indonesia 1988 dan berhasil menyabet delapan piala Citra. Tidak hanya sukses menjadi salah satu film Indonesia terbaik, Tjoet Nja’ Dhien juga menjadi film Indonesia pertama yang diputar di Festival Film Cannes pada 1989.
Untuk bisa menyaksikan Tjoet Nja’ Dhien, selama masa promosi berlangsung, Genhype cukup melakukan registrasi dan login di website atau aplikasi Mola.
Film Tjoet Nja’ Dhien adalah sebuah film epos sejarah kepahlawanan Indonesia yang
menceritakan perjuangan pahlawan Aceh Tjoet Nja’ Dhien melawan penjajahan Belanda.
Perlawanan rakyat Aceh kala itu menjadi perang terpanjang dalam sejarah penjajahan Belanda.
Selain menceritakan strategi yang diambil oleh Tjoet Nja’ Dhien dan dilema-dilema yang dihadapi sebagai pemimpin, film ini juga menampilkan kekalutan tantara Belanda melawan rakyat Aceh.
Film ini menghabiskan dana Rp1,5 miliar untuk biaya produksi. Angka ini sangat fantastis pada masa itu, karena umumnya pembuatan film kolosal hanya menghabiskan Rp500 juta.
Film Tjoet Nja’ Dhien tayang di Mola mulai 17 Agustus 2021 dengan kualitas audio dan visual yang lebih jernih, setelah direstorasi di Belanda oleh Eye Film Museum Amsterdam dan IdFilmCenter Foundation Jakarta.
Perwakilan Mola Mirwan Suwarso mengatakan film Tjoet Nja’ Dhien merupakan bentuk komitmen Mola untuk selalu menghadirkan film-film terbaik, baik Indonesia maupun internasional.
"Apalagi bertepatan dengan Kemerdekaan Indonesia, penayangan film ini merupakan upaya Mola untuk memperkenalkan perjalanan sejarah Indonesia bagi generasi muda, supaya bisa lebih menghargai negeri dan pahlawan-pahlawannya yang berjasa dalam meraih kemerdekaan," katanya.
“Film ini juga merupakan bukti dukungan kami terhadap industri perfilman Indonesia, terutama di masa pandemi yang serba sulit seperti saat ini. Mola memfasilitasi industri film Indonesia untuk menjadi bioskop digital sebagai alternatif baru bagi produser-produser film Indonesia,” tambah Mirwan.
Editor: Fajar Sidik
Film Tjoet Nja’ Dhien disutradarai oleh Eros Djarot pada 1988, dan dibintangi oleh Christine Hakim dan Slamet Rahardjo Djarot.
Film ini menjadi film terbaik pada Festival Film Indonesia 1988 dan berhasil menyabet delapan piala Citra. Tidak hanya sukses menjadi salah satu film Indonesia terbaik, Tjoet Nja’ Dhien juga menjadi film Indonesia pertama yang diputar di Festival Film Cannes pada 1989.
Untuk bisa menyaksikan Tjoet Nja’ Dhien, selama masa promosi berlangsung, Genhype cukup melakukan registrasi dan login di website atau aplikasi Mola.
Film Tjoet Nja’ Dhien adalah sebuah film epos sejarah kepahlawanan Indonesia yang
menceritakan perjuangan pahlawan Aceh Tjoet Nja’ Dhien melawan penjajahan Belanda.
Perlawanan rakyat Aceh kala itu menjadi perang terpanjang dalam sejarah penjajahan Belanda.
Selain menceritakan strategi yang diambil oleh Tjoet Nja’ Dhien dan dilema-dilema yang dihadapi sebagai pemimpin, film ini juga menampilkan kekalutan tantara Belanda melawan rakyat Aceh.
Film ini menghabiskan dana Rp1,5 miliar untuk biaya produksi. Angka ini sangat fantastis pada masa itu, karena umumnya pembuatan film kolosal hanya menghabiskan Rp500 juta.
Film Tjoet Nja’ Dhien tayang di Mola mulai 17 Agustus 2021 dengan kualitas audio dan visual yang lebih jernih, setelah direstorasi di Belanda oleh Eye Film Museum Amsterdam dan IdFilmCenter Foundation Jakarta.
Perwakilan Mola Mirwan Suwarso mengatakan film Tjoet Nja’ Dhien merupakan bentuk komitmen Mola untuk selalu menghadirkan film-film terbaik, baik Indonesia maupun internasional.
"Apalagi bertepatan dengan Kemerdekaan Indonesia, penayangan film ini merupakan upaya Mola untuk memperkenalkan perjalanan sejarah Indonesia bagi generasi muda, supaya bisa lebih menghargai negeri dan pahlawan-pahlawannya yang berjasa dalam meraih kemerdekaan," katanya.
“Film ini juga merupakan bukti dukungan kami terhadap industri perfilman Indonesia, terutama di masa pandemi yang serba sulit seperti saat ini. Mola memfasilitasi industri film Indonesia untuk menjadi bioskop digital sebagai alternatif baru bagi produser-produser film Indonesia,” tambah Mirwan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.